Sekjen Bantah Budiman Sudjatmiko Gabung Gerindra
Muzani menyebut, Gerindra menghormati status politik Budiman sebagai kader PDIP. Dia menyebut, Prabowo juga tidak berhalangan bertemu dengan tokoh siapapun.
Sekjen Bantah Budiman Sudjatmiko Gabung Gerindra
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani membantah politikus PDIP Budiman Sudjatmiko akan bergabung dengan Gerindra. Menurutnya, pertemuan Budiman dengan Prabowo membahas tentang pemimpin Indonesia.
"Enggak, Pak Budiman tidak bergabung ke Gerindra. Beliau tidak ngomong sama sekali, gak diomongin, gak dibahas," kata Muzani di Kantor DPP Demokrat, Jakarta Pusat, Kamis (20/7).
"Itu murni bicara tentang perlunya Indonesia memiliki pemikiran-pemikiran dari seorang pemimpin yang memiliki cakrawala dan mendukung masa depan yang baik," sambung Muzani.
Muzani menyebut, Gerindra menghormati status politik Budiman sebagai kader PDIP. Dia menyebut, Prabowo juga tidak berhalangan bertemu dengan tokoh siapapun.
"Tidak dibicarakan, tidak dibahas, sama sekali tidak, tidak dibahas, karena itu kami menghargai pilihan politik itu Budiman karena beliau sebagai kader PDIP."
Sekjen Gerindra Ahmad Muzani
"Prabowo sebagai capres sebagai pemimpin ketemu dengan siapa saja, beliau tidak punya alergi, saya berkali-kali katakan, Prabowo tidak punya alergi, tidak punya halangan," kata Muzani.
Dia melanjutkan, posisi Budiman dan Prabowo yang berseberangan di era orde baru adalah masa lalu.
"Itu kan masa lalu, orang orang itu kan sekarang sudah mulai menata masa depan yang lebih baik, kita kita ini kan generasi juga yang lahir ada yang tahun diatas 2000, ada yang lahir tahun '90. itu kan kita harus mulai menata bagaimana masa depan Indonesia, negeri kita yang sebentar lagi usianya akan mencapai 100 tahun," pungkasnya.
Langkah Politikus PDIP Budiman Sudjatmiko menemui Ketum Gerindra Prabowo Subianto menjadi sorotan. Pasalnya, dua tokoh politik ini sudah jelas berbeda kubu. PDIP sendiri sudah memutuskan untuk mengusung Ganjar Pranowo sebagai capres 2024. Sedangkan, Gerindra mengusung Prabowo Subianto. Namun, pada Selasa (18/7) malam, Budiman mengunjungi Prabowo di kediamannya Jalan Kertanegara IV, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Dalam akun Twitternya, Budiman pun menunggah sebuah cuitan. Dia berkata, tidak pandai membaca arah angin sepoi-sepoi. Namun, lebih akrab membaca arah badai.
"Saya tak pandai membaca arah angin sepoy2..saya hanya lebih akrab membaca arah badai," seperti dilihat di akun @budimandjatmiko, Rabu (19/7). Pada pertemuan di Kertanegara, Budiman menilai bahwa Prabowo salah satu orang terbaik yang layak didapatkan bangsa Indonesia. "Saya berharap Pak Prabowo sehat, teruskan tugas, tunaikan tugas, dan saya ingin orang Indonesia layak untuk mendapatkan orang terbaik, salah satunya Pak Prabowo," kata Budiman. Budiman merasa, bangsa Indonesia membutuhkan persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung. Terlebih, ada kebersamaan untuk Pemilu 2024.
"Kali ini saya memang bertemu beliau karena saya merasa bahwa bangsa ini butuh persatuan kaum nasionalis untuk saling mendukung butuh kebersamaan karena Indonesia 2024," ucapnya. Budiman menyebut, dirinya punya cara pandang sama dengan Prabowo dalam kepemimpinan politik. Dalam arti, pada situasi bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi global. "Saya mengapresiasi dan merasa bahwa Pak Prabowo itu mewakili satu cara pandang kepemimpinan politik yang cocok dengan saya dalam pengertian suatu bangsa yang ingin bangkit di tengah turbulensi karena krisis global, karena perang biasanya butuh pemikiran dari 2 tipe orang, satu intelijen, satu aktivis," tuturnya."Karena kalau ada orang politik latar belakangnya intelijen atau tentara, atau latar belakangan aktivis, kedua orang itu biasanya mampu berbjcara hal-hal trategis secara komperhensif," sambungnya. Di kesempatan sama, Prabowo sangat menghargai kedatangan Budiman. Kata dia, banyak pemikirannya yang sama dengan mantan aktivis pro demokrasi itu. "Dan saya sangat menghargai, saya sangat menghormati, saya terharu kedatangan Mas Budiman. Dan begitu kita bicara ternyata banyak pemikiran kita yang sama," kata mantan Danjen Kopassus ini.