Sebelum Prabowo Pidato, Sandi Berpandangan Partai Kalah Pemilu Lebih Baik Oposisi
Merdeka.com - Politikus Gerindra Sandiaga Uno menilai check and balance dalam suatu pemerintahan tetap diperlukan. Mereka yang berada di luar pemerintah diharapkan memberikan masukan konstruktif untuk pemerintahan Presiden Joko Widodo lima tahun ke depan.
"Kita kasih masukan yang konstruktif dan bersahabat sehingga lima tahun ke depan ini masyarakat bisa fokus, enggak gaduh politiknya. Gak pecah belah. Tetapi agenda yang konstruktif, pemerintah butuh masukan," ujar Sandi di kediamannya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (17/10).
"Gerindra sangat siap menjadi bagian check and balance tersebut," sambungnya
Hal tersebut menanggapi isu beberapa partai nonkoalisi Jokowi, termasuk Gerindra, bakal masuk lingkaran Istana. Sandiaga menilai oposisi pemerintah merupakan hal yang perlu.
Sandiaga menceritakan, selepas Pilpres 2019 kemarin, dia pribadi berpandangan sebaiknya partai koalisi yang kalah pada Pilpres 2019 tidak pindah kubu. Gerindra sendiri bersikap siap jika pemerintah mengajak bergabung. Tetapi, Gerindra juga siap menjadi partai oposisi.
"Kemarin belum terpilih secara default position kita yang pasca pemilu kemarin, saya berpendapat secara pribadi alangkah baiknya partai yang tidak menang berada di luar pemerintahan memberikan masukan secara konstruktif dan bersahabat menjadi bagian dari proses check and balance sehingga demokrasi diperkuat," katanya.
Sandiaga punya alasan proses check and balance itu sangat diperlukan dalam sebuah pemerintahan. Salah satunya, kata mantan Wagub DKI itu, tidak bisa Jokowi di kelilingi masukan oleh pihak-pihak 'asal bapak senang' dan juga buzzer yang mendistorsi masukan rakyat.
"Kan enggak bisa dikelilingi dengan masukan asal bapak senang atau didengungkan oleh para buzzer-buzzer yang mendistorsi masukan dari rakyat itu sangat berbahaya bagi demokrasi," ujarnya.
Itu sebabnya, dia sangat yakin masyarakat lebih menghargai adanya check and balance daripada ramai-ramai gabung di pemerintah.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sandiaga Soal Peluang Merapat ke Prabowo: Sebagai yang Kalah Kita Jangan Berandai-andai
Sandiaga menerangkan PPP tahu diri, melihat perolehan suara di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaReaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.
Baca SelengkapnyaIni Alasan Presiden Jokowi Beri Kenaikan Pangkat Jenderal Kehormatan ke Prabowo Subianto
Presiden Joko Widodo ungkap alasan dibalik pemberian kenaikan pangkat Jenderal Kehormatan untuk Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo Mengenang Momen Jadi Rival Jokowi: Kita Harus Memimpin Tanpa Dengki
Jokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaJokowi Beri Jenderal Kehormatan ke Prabowo, Begini Respons PDIP
Hasto juga menyebut pemberian suatu pangkat terkadang bertentangan dengan fakta-fakta yang terjadi di lapangan
Baca SelengkapnyaVIDEO: Detik-Detik Presiden Jokowi Berikan Prabowo Pangkat Jenderal TNI Bintang 4 Kehormatan
Dengan pemberian itu, pangkat Prabowo bakal menjadi jenderal TNI atau bintang empat.
Baca SelengkapnyaJokowi Ditanya Soal Pro & Kontra Bintang 4 Prabowo, Begini Ekspresi Sang Jenderal 'Lap Muka Pakai Selampe'
Jokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca SelengkapnyaSoal PPP Bergabung ke Prabowo-Gibran, Sandiaga: Kita Sangat Terhormat Jika Diajak
Mengingat PPP saat ini mendukung pemerintahan Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaRamai Kritik Prabowo Terima Penghargaan Jenderal Bintang 4, Ada Pelanggaran Aturan?
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca Selengkapnya