Sandiaga Uno Tak Kunjung Gabung PPP, Romy: Tunggu Waktu yang Tepat

Merdeka.com - Sandiaga Salahuddin Uno atau Sandiaga telah menyatakan hengkang dari Partai Gerindra. Dia santer dikabarkan akan bergabung dengan PPP.

Ketua Majelis Pertimbangan PPP M. Romahurmuziy atau Rommy mengatakan, hingga kini Sandiaga belum bergabung dengan PPP. Salah satu alasannya karena dia baru saja melepaskan diri dari Gerindra.

"Saya kira pak Sandi sedang berusaha untuk menggeser diri untuk titik netral karena beliau baru saja mengundurkan diri dari Gerindra," katanya di Kantor DPP PPP, Jakarta Pusat, Senin (1/5).

Selain itu, katanya, tidak terlalu mendesak bagi Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif itu untuk bergabung dengan PPP. Partai berlambang kakbah itu memberikan kebebasan kepada Sandiaga untuk bergabung dengan PPP kapan saja.

"Ketua umum kami ini kan orangnya sangat santun, jadi Pak Sandi tidak di posisi sangat terburu-buru untuk gabung ke PPP, karena kita ingin menyampaikan surat pengunduran diri pun beliau pamit dan menyampaikannya ke Pak Mardiono sebelumnya dan keesokannya," katanya.

"Tunggu waktu yang tepat, tapi saya kira di bulan syawal ini mungkin akan ada pergerakan-pergerakan yang lebih kongkrit," sambungnya.

Rommy kembali menegaskan, prinsipnya PPP memberikan keleluasaan sepenuhnya kepada siapapun yang akan bergabung dengan PPP. Seperti hal yang dilakukan oleh Wiranto mengantarkan kadernya bergabung PPP.

"Begitu pun Pak Sandi, anytime, welcome tetapi sepenuhnya waktu di tangan Pak Sandi," pungkasnya.

Sandiaga Tak Mau Buru-Buru

Sebelumnya, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengaku tak mau terburu-buru bergabung dengan PPP. Pasalnya, Sandiaga mengatakan dirinya baru saja hengkang dari Partai Gerindra.

"Intinya ada langkah yang secara alamiah saja, tidak usah terburu-buru," kata Sandiaga di Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (27/4).

Kendati begitu, dia mengatakan sudah ada pembicaraan awal dengan PPP untuk bergabung dan akan ada pembicaraan lanjutan. Sandiaga ingin menampung semua aspirasi dari masyarakat, tokoh, ulama, dan kiai.

"Menampung semua aspirasi, terutama dari aspirasi masyarakat dan para tokoh-tokoh, ulama-ulama, kiai-kiai yang harus saya tampung dan saya dengar untuk kita wujudkan sebagai harapan langkah-langkah ke depan," jelasnya.