Sandiaga Uno: Rakyat rasakan beban hidup makin berat
Merdeka.com - Pembangunan yang dilakukan pemerintah pusat masih belum berpihak pada rakyat. Indikatornya adalah masih lebar kesenjangan ekonomi masih di antara elemen masyarakat.
Hal itu disampaikan Sandiaga Salahuddin Uno saat ditemui usai berdiskusi dengan pengurus Paguyuban Pasundan di Jalan Sumatera, Kota Bandung, Selasa (28/8).
"(Dalam diskusi) Saya mendapat masukan soal ekonomi yang fokus menciptakan lapangan pekerjaan, gerakan ekonomi yang bisa memberikan solusi kepada elemen masyarakat yang merasakan beban hidup semakin berat," katanya.
"Kesenjangan semakin terlihat akibat pembangunan yang belum berpihak pada rakyat," tambah Sandiaga.
Bakal Calon Wakil Presiden yang dipasangkan dengan Prabowo itu pun ingin membuat ekonomi yang fokusnya berbasis kerakyatan, seperti pemberdayaan UMKM dan peningkatan pembangunan sektor revitalisasi terutama manufaktur yang dianggap bisa membuka lapangan pekerjaan.
"Industri yang dikaitkan dengan teknologi digital dan pariwisata juga didorong. Beberapa tawaran akan diformulasikan sebagai solusi dari kami. Ekonomi kita susun berpihak pada sumber daya nasional," imbuhnya.
Sandi menjanjikan, Jawa barat tidak lagi hanya berperan sebagai objek, tapi juga menempatkan SDM-nya sebagai pemain sentral yang ikut andil dalam pengembangan perekonomian bangsa.
"Ke depan, kalau kami yang mendapat amanah, Jabar harus mendapat tempat strategis," pungkasnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mardiono mengaku akan memperjuangkan banyak hal di Bangka Belitung khususnya terkait pelabuhan.
Baca SelengkapnyaLaju pertumbuhan ekonomi Kota Semarang yang meningkat hingga 5,79 persen.
Baca SelengkapnyaDia juga menyoroti keberanian Gibran sebagai sosok pemuda yang ingin menghadirkan perubahan di Indonesia.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Nurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca SelengkapnyaDengan perputaran yang cukup besar tersebut, dipastikan ekonomi daerah akan produktif mendorong meningkatnya konsumsi rumah tangga.
Baca SelengkapnyaKeduanya membahas tentang situasi dan kondisi dunia saat ini, termasuk kepada masalah ekonomi dan keamanan negara.
Baca SelengkapnyaProyeksi Prabowo ini berkaca pada kian meningkatnya daya beli masyarakat.
Baca SelengkapnyaKementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) mencatat hingga 2022 ada sekitar 12,71 juta backlog rumah.
Baca SelengkapnyaHubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca Selengkapnya