Robby Arya beberkan isi SMS petinggi KPK di DPR
Merdeka.com - Calon Pimpinan KPK Robby Arya Brata menampik bahwa KPK di era Abraham Samad Solid. Buktinya, dia mengungkap SMS salah satu pegawai KPK yang sangat mengharapkan dirinya untuk masuk jadi pimpinan KPK yang baru.
Anggota Komisi III DPR Aditya Mufti Arifin awalnya mengonfirmasi soal kabar petinggi KPK mengirim SMS dukungan ke Robby. Dia meminta agar Robby membacakan isi SMS itu saat uji kepatutan dan kelayakan di Komisi III DPR.
"Saya enggak bisa sebut nama. Bunyinya seperti ini, Assalamualaikum, mohon izin Pak Robby, saya menghaturkan selamat atas terpilihnya bapak sebagai kandidat pimpinan KPK yang diumumkan presiden. Saya mengharapkan perubahan atas perbaikan di pimpinan KPK. Mohon bapak bisa memimpin kami. Insya Allah, saya berada di belakang bapak. Ini saya dapat SMS 18 Oktober," kata Robby membacakan isi SMS dari pimpinan KPK di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (4/12).
Robby menjawab klaim Ketua KPK Abraham Samad tentang soliditas di antara pimpinan KPK. Abraham minta agar pengganti Busyro dipilih pada tahun 2015 saja bersamaan dengan pemilihan pimpinan KPK lainnya.
Robby mengatakan bahwa ada yang tidak beres dalam kondisi pimpinan KPK sekarang. Hal ini terlihat dari SMS yang didapatnya dari salah satu petinggi KPK itu.
"Berkaca dari isu itu, klaim saya pikir soliditas pimpinan meragukan, dan ada masalah internal," ujarnya.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaNamun mereka memutuskan untuk tidak melaporkan peristiwa itu ke kepolisian.
Baca SelengkapnyaAHY menyerahkan kepada Prabowo apabila ada partai politik yang ingin bergabung ke Koalisi Indonesia Maju.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Ali menjelaskan keputusan penerbitan sprindik baru dalam penanganan kasus korupsi ini dilakukan setelah penyidik melakukan gelar perkara beberapa waktu lalu.
Baca SelengkapnyaEddy Hiariej telah ditetapkan sebagai tersangka dugaan gratifikasi sebesar Rp8 miliar.
Baca SelengkapnyaTidak menutup kemungkinan juga beredar di wilayah lain, ataupun dialami pihak lain dengan modus berbeda.
Baca SelengkapnyaSoal fotonya bareng Sufmi Dasco Ahmad sebatas silaturahmi antar pimpinan DPR.
Baca SelengkapnyaKPK mengajak seluruh masyarakat untuk terlibat dalam mengawal dan mengawasi proses hukum dalam penanganan kasus yang menjerat Eddy Hiariej.
Baca SelengkapnyaPrabowo menekankan bahwa tidak pernah menutupi apa pun dari rakyat.
Baca Selengkapnya