Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Ridwan Hisjam: Ketum Golkar Berhak Buat Apa Saja, Termasuk Majelis Etik

Ridwan Hisjam: Ketum Golkar Berhak Buat Apa Saja, Termasuk Majelis Etik Deklarasi Dukung Airlangga Jadi Ketum Golkar. ©2019 Liputan6.com

Merdeka.com - Politisi Partai Golkar Ridwan Hisjam membantah tuduhan majelis etik partai lembaga yang dibuat-buat. Meskipun dia mengakui, dalam AD/ART Golkar tak disebutkan majelis etik.

Namun, Ridwan menjelaskan, ketua umum Airlangga Hartarto berhak membuat badan tersebut untuk mengawasi jalannya kerja.

"Ketua umum dalam hal ini bisa membuat apa saja, misalnya majelis etik, itu kelasnya DPP Golkar, jadi majelis etik apakah itu sah? Sah," kata Ridwan saat dihubungi merdeka.com, Selasa (6/8).

Dia menuturkan, yang terdapat dalam AD/ART Golkar adalah Dewan Pakar, Dewan Kehormatan, Dewan Pembina. Tiga struktur itu di atas DPP. Namun, DPP bisa membentuk majelis etik di bawah naungan Ketua Umum dan Sekjen.

"Dan seingat saya itu diputuskan sudah di rapat pleno DPP Golkar itu majelis etik, tapi tingkatnya di bawah ketua umum, di bawah DPP Golkar," ucapnya.

Meski demikian, terkait pemanggilan Darul Siska, mestinya langsung dilakukan ketua umum dan sekjen. Sebab, majelis etik mengurus permasalahan di luar kepengurusan pusat. Sedangkan, Darul merupakan pengurus pusat. Sehingga menjadi aneh bila Darul dipanggil lembaga yang diurusnya sendiri.

"Sebaiknya pada pak Darul Siska karena salah satu ketua DPP seharusnya dia dipanggil oleh Ketua Umum, kan ini masalah Darul Siska masalah intern DPP, jadi seharusnya ketua umum atau Sekjen memanggil anggota, misalnya 'eh ada apa?'," tuturnya.

Polemik ini berawal dari surat terbuka Darul yang mengkritik keras Akbar Tanjung dan Agung Laksono yang dianggap terlalu partisan ke kubu Airlangga Hartarto jelang Munas Golkar. Terlebih, jadwal munas dalam rapat pleno DPP Golkar hingga kini belum ditentukan.

Tak lama setelah surat terbuka tersebut beredar, muncul surat Majelis Etik Golkar yang isinya memanggil Darul. Majelis etik dijadwalkan memanggil Darul pada Rabu (7/8).

Ridwan Hisjam tak mau menduga apakah majelis etik menjadi alat politik sepihak, lantaran bukan ketum Airlangga Hartarto langsung yang memanggil Darul. "Mungkin Pak Airlangga sedang sibuk," tandasnya.

Sebelumnya, fungsionaris Golkar M Syamsul Rizal mempertanyakan alasan majelis etik memanggil Darul. Bahkan dia menyebut ada indikasi abuse of power yang dilakukan oleh para pimpinan Golkar.

"Majelis Etik itu instrumen abuse of power yang tidak jelas tugas dan fungsi juga kedudukan lembaganya," kata Syamsul dalam keterangan yang diterima, Selasa (6/8).

Dia menduga, dengan langkah ini ada kaitannya dengan perebutan kekuasaan di puncak pimpinan Golkar. Bahkan bisa mengooptasi langkah kandidat lain.

"Alat untuk mengooptasi langkah-langkah politik kandidat lain yang mau maju juga sebagai calon ketua umum. Menurut saya ini namanya abuse of power dan benar-benar melanggar AD/ART maupun PO partai," kata Syamsul.

(mdk/rnd)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran

Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.

Baca Selengkapnya
Ridwan Hisjam Beberkan Jejak Politik Jokowi, Masuk Golkar dan Jadi Kader PDIP karena Maju Wali Kota Solo

Ridwan Hisjam Beberkan Jejak Politik Jokowi, Masuk Golkar dan Jadi Kader PDIP karena Maju Wali Kota Solo

Anggota Dewan Pakar Partai Golkar Ridwan Hisjam mengatakan, Jokowi menjadi kader Golkar sejak menjabat ketua Asmindo Solo Raya periode 1997 sampai 2002.

Baca Selengkapnya
Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Blak-blakan Ridwan Hisjam soal Jokowi Kader Golkar Sejak 1997, Bikin KTA Tak Susah

Lazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Ridwan Hisjam Ungkap Begitu Jokowi Selesai dengan PDIP, Kembali Lagi ke Golkar

Ridwan Hisjam Ungkap Begitu Jokowi Selesai dengan PDIP, Kembali Lagi ke Golkar

Bagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.

Baca Selengkapnya
Loyalis Airlangga Sindir Ridwan Hisjam Karena Bilang Jokowi Kader Golkar Sejak ‘97: Dia Ahli Nujum

Loyalis Airlangga Sindir Ridwan Hisjam Karena Bilang Jokowi Kader Golkar Sejak ‘97: Dia Ahli Nujum

Maman menegaskan Partai Golkar solid mendukung Airlangga Hartarto kembali memimpin Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Suara Partai Meroket, Airlangga Hartarto Dinilai Sukses Kembalikan Kejayaan Golkar

Suara Partai Meroket, Airlangga Hartarto Dinilai Sukses Kembalikan Kejayaan Golkar

Selisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis

Baca Selengkapnya
Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Gibran Jawab Isu Dirinya dan Jokowi Bergabung ke Golkar

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto merespons baik terkait kemungkinan Presiden Jokowi masuk ke partainya.

Baca Selengkapnya
Airlangga ke Mardiono: Hanya Pisah di Ujung, Setelah 14 Februari Janji Semua Gabung Kembali

Airlangga ke Mardiono: Hanya Pisah di Ujung, Setelah 14 Februari Janji Semua Gabung Kembali

Sambutan itu disampaikan Airlangga kepada Mardiono yang menghadiri acara halalbihalal digelar Partai Golkar.

Baca Selengkapnya
Ketum Golkar Airlangga Bicara Peluang Ridwan Kamil: Antara Cagub Jakarta atau Jawa Barat

Ketum Golkar Airlangga Bicara Peluang Ridwan Kamil: Antara Cagub Jakarta atau Jawa Barat

Golkar dan Partai Gerindra sudah memberikan tiket untuk Ridwan Kamil berlaga di Pilkada Jawa Barat.

Baca Selengkapnya