Rekonsiliasi SBY-Megawati, PDIP Ingatkan 5 Pertanyaan yang Tak Dijawab saat 2005
Merdeka.com - Pertemuan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dengan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Mahani, membawa angin segar bagi hubungan Partai Demokrat dengan PDI Perjuangan. Dari pertemuan AHY dan Puan, juga menjadi momen yang diharapkan agar Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri bertemu.
Senior Politikus senior PDIP Panda Nababan mengingatkan syarat Megawati terhadap SBY jika ingin bertemu. Dia menyebut, syarat tersebut berupa lima pertanyaan yang wajib SBY jawab kala itu.
"18 belas tahun yang lalu saya diminta ibu Mega menghubungi SBY iya kan, supaya ada rekonsiliasi supaya mereka itu berbaikan," kata Panda Nababan, saat ditemui di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (22/6).
"Kepada saya, Panda kau catat dulu lima pertanyaannku, kalau dia jawab itu dengan jujur dan terbuka, saya akan ketemu," sambung dia menirukan perintah Megawati saat itu.
Namun, saat dia bertemu SBY di Istana, tak ada satu pertanyaan pun yang dijawab oleh SBY. Panda menyebut, kala itu presiden RI ke-6 itu hanya terpaku diam sambil menatap langit-langit ruangan di Istana.
"Nah waktu saya ketemu di istana, ketemu SBY dia presiden waktu itu 2005 ini peristiwanya, 2005. Saya tanya, dia tanya aku SBY kok Ibu enggak datang. Oh tidak, pesan ibu kalau Pak Susilo jawab pertanyaan ini baru ibu datang, baru ibu ketemu," ujarnya.
"Apa itu pertanyaannya, tak bacain. Tak satu pun dijawabnya, gitu loh. Malah dia lebih banyak menerawang lihat langit-langit istana gitu loh. Martabak ada di sini gua makanin saja," tambah dia.
Sehingga, dia menegaskan, bahwa bukan Megawati yang enggan untuk bertemu dengan SBY. Namun, lima pertanyaan Mega lah yang hingga saat ini belum dijawab oleh SBY.
"Dari Bu Mega ada upaya, ngapain kirim aku. Jadi gini, aku bukan pengamat politik berteori-teoru, aku sendiri yang melakoni," ucap Panda Nababan.
Lebih lanjut, dia mengungkapkan salah satu dari lima pertanyaan yang diajukan Megawati saat itu, salah satunya Megawati bertanya terkait kegiatan politik kala SBY menjabat sebagai Menko Polhukam.
Pertanyaan pertama, "Apakah benar Bapak mengatakan, 'Saya ini sebenarnya sudah di comberan, kemudian saya diwongke (dimanusiakan) Ibu Megawati'. Benar nggak?."
Panda kemudian melontarkan pertanyaan kedua. "Apakah benar Bapak pernah membuat kegiatan politik di Kantor Menko Polhukam? Ibu mengetahui, karena selaku Presiden mendapat informasi A1 juga," tanya Panda kala itu.
Pertanyaan ketiga dilontarkan Panda. "Ketika sidang kabinet dipimpin Presiden Megawati, beliau bertanya, 'siapa di antara kita yang maju di pilpres?' Pak SBY menjawab tidak maju. Apakah itu benar?",
Lalu, pertanyaan keempat 'Saya bersedia menjadi wakil presiden mendampingi Ibu Mega'. Apakah ini masih diingat Pak Susilo? Apakah yang disampaikan Ibu Megawati ini benar?".
Dan terakhir, "Pak SBY mengatakan sering dikucilkan oleh Ibu Megawati, tidak diundang dalam rapat kabinet. Apakah itu betul?"
Namun, semua pertanyaan itu tidak dijawab, Megawati pun menilai bahwa SBY berbohong.
"Dia tidak jujur. Kalau dia jujur, mudah menjawab pertanyaan itu semua. Itulah kalau berbohong," imbuh Panda Nababan, meniru jawaban Megawati.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sinyal pertemuan itu juga semakin diperkuat, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Habiburokhman yang menyebut pertemuan itu akan terjadi tidak lama lagi.
Baca SelengkapnyaMenjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca SelengkapnyaPresiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri dan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono kala itu berkampanye meski masih menjabat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kabar tersebut dihembuskan oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto
Baca SelengkapnyaAnak tokoh nasional dianggap 'akrab' dengan Megawati sejak usia 5 tahun sampai sukses menjadi kepala daerah. Siapa sosok yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaPrabowo menyebut Megawati memiliki jasa besar dalam membuat landasan kebijakan perekonomian, landasan ideologi, dan landasan politik bangsa.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaDebat calon wakil Presiden berlangsung seru. Kehadiran Raffi Ahmad dan sang istri yakni Nagita Slavina di acara tersebut sukses mencuri perhatian.
Baca SelengkapnyaMegawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal
Baca Selengkapnya