Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar
Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
megawati soekarnoputri![Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/1200x630/bg/newsOg/2024/4/16/1713227236751-jfnq2.jpeg)
Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
![Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/16/1713227190751-7nkxb.jpeg)
Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah menilai bahwa PDIP memang tidak bisa dipandang remeh.
"PDIP tidak bisa dipandang remeh, selain menguasai komposisi parlemen hasil Pemilu 2024, kemarahan Megawati juga mulai dirasakan akan berdampak pada keputusan politik utamanya bagi Prabowo dan Jokowi, itulah sebab ia menjadi magnet harapan bertemu Prabowo dan Jokowi" kata Dedi lewat pesan tertulis, Selasa (16/4).
- PDIP Sengaja Tak Undang Jokowi ke HUT ke-51, Sudah Tak Butuh Elektoral Presiden?
- Analisis Politikus Senior Golkar: Prabowo dan Megawati Belum Bertemu Karena Strategi Politik
- Megawati Soal Sikap Politik PDIP: Pasti Ditunggu Iki, Gue Mainin Dulu Dong
- VIDEO: Megawati Mesem-Mesem Sampaikan Sikap Politik PDIP "Enak Saja, Gue Mainin Dulu Dong!"
- Korban Dugaan Asusila Ketua KPU Hasyim Asy'ari Ungkap Hasil Pemeriksaan di DKPP
- Pemerintah Wacanakan Korban Judi Online bisa Dapat Bansos, Ini Reaksi Jokowi
![Megawati Jadi Magnet Politik sehingga Para Tokoh Minta Bertemu, Ini Penjelasan Pakar](https://cdns.klimg.com/mav-prod-resized/480x/ori/feedImage/2024/4/16/1713227266287-aeeen.jpeg)
Menurutnya, Jokowi mengalami dua dilema. Pertama, terkait masa depan keluarganya dalam berkuasa jika dia tidak lagi sebagai Presiden. Terkini, PDIP sudah sangat terang nyatakan antikeluarga Jokowi dalam proses Pilkada mendatang.
Kedua, Jokowi juga dihadapkan dengan ancaman hak angket yang paling mengkhawatirkan.
"Karena begitu PDIP mengusung hak angket bisa dipastikan Jokowi terancam lengser karena hak angket akan menyasar manuver Jokowi dalam menjalankan UU, utamanya terkait Pemilu dan Pilpres," ucapnya.
Sementara Prabowo berharap miliki kabinet mayoritas seperti Jokowi. Sebab, Gerindra bisa saja tidak dalam posisi aman jika tidak tidak didukung suara mayoritas.
"Di mana dalam koalisi justru Golkar sebagai pemenang, dengan adanya PDIP maka bisa meredam Golkar. Di luar itu, juga soal oposisi parlemen yang diharapkan minoritas, dan itu bisa saja tercapai jika PDIP bergabung," tutur Dedi.