Reaksi Din Syamsuddin soal Anies Baswedan Dijegal Nyapres
Merdeka.com - Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah periode 2005-2010 Din Syamsuddin menanggapi kabar adanya upaya penjegalan untuk bakal calon presiden Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) Anies Baswedan di Pilpres 2024.
Menurutnya, perilaku tersebut patut disesalkan dan menunjukkan gejala praktik politik yang negatif. Hal itu juga menunjukkan adanya pihak yang tidak siap bersaing secara adil, positif, dan konstruktif.
"Saya kira dari kalangan incumbent untuk tidak dalam rangka melanggengkan kekuasaannya, kemudian menempuh segala cara apalagi cara yang tidak halal dan dengan menjegal, khususnya saya rasakan dan banyak dirasakan Anies Baswedan, diupayakan untuk dijegal baik terhadap dirinya sendiri maupun terhadap partai-partai pengusungnya," kata Din di Pondok Labu, Jakarta Selatan, Selasa (23/5).
Lihat Anies Baswedan di Liputan6.com
Dia menegaskan, penjegalan ini merupakan perbuatan tercela yang jauh dari etika politik.
"Saya berkeyakinan kalau ada seseorang atau sebuah parpol yang dihinakan, didiskreditkan seperti itu, ini justru membuka pintu bagi rahmat Allah untuk memenangkannya dan sebaliknya untuk mengalahkan pihak yang melakukan demikian," ujarnya.
Maka dari itu, Din berharap para pemegang kekuasaan yang tengah menjabat saat ini untuk tidak terlihat dalam urusan Pilpres 2024.
"Itu tidak menunjukkan seorang negarawan yang sebenarnya. Itu akan membuka praduga dari rakyat jika ada seorang presiden yang secara etis tidak melibatkan diri dalam pencapresan atau mengatur sebagai king maker pencapresan," terangnya.
"Ini jangan-jangan ada sesuatu yang ingin diraihnya. Ini akan menguatkan dugaan dari rakyat ya. Jangan-jangan dalam rangka untuk menyelamatkan diri. Jangan-jangan untuk menyelamatkan keluarga. Jangan-jangan untuk menyelamatkan kepentingan, khususnya bisnis," sambung Din.
Lebih lanjut, dia juga berharap agar Pemilu 2024 tak memunculkan politik identitas di tengah masyarakat.
"Jangan pula pertama melakukan pembelahan masyarakat yang sudah terbelah dituduh dengan melakukan politik identitas pihak lain tapi diri sendiri melakukan politik identitas," tutupnya.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Anies juga menginginkan agar demokrasi tetap terjaga dengan baik.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menyatakan sepaham dengan PDIP soal menjaga konstitusi dan demokrasi.
Baca SelengkapnyaAnies Baswedan menilai Pemilu bukan seperti pertandingan sepak bola.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Anies menyerahkan penanganan kasus dugaan penistaan agama tersebut kepada aparat penegak hukum.
Baca SelengkapnyaKata Anies ada begitu banyak kekurangan, yang dirasakan secara terang benderang
Baca SelengkapnyaAnies menghormati seluruh pilihan rakyat Indonesia pada pemilihan presiden (Pilpres) 2024.
Baca SelengkapnyaPeristiwa ini mengajarkan semua pihak agar lebih bijak dalam menyampaikan pendapat.
Baca SelengkapnyaAnies memandang gerakan salam empat jari itu mencuat sebagai sebuah pesan yang ingin disampaikan masyarakat.
Baca SelengkapnyaTerkait wacana hak angket, Anies menyerahkan kepada NasDem, PKS dan PKB.
Baca Selengkapnya