Rachmawati: Rekomendasi Ijtima Ulama tidak mengikat
Merdeka.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri menegaskan hasil Ijtima Ulama hanya berupa rekomendasi. Menurut dia, keputusan akhir tetap berada di pihak koalisi partai.
"Jadi saya ulangi lagi, Ijtima hanya berupa rekomendasi tidak mengikat ya," tegas Rachma di Kantor DPP Gerindra, Jakarta Selatan, Rabu (1/8).
"Karena yang mempunyai hak untuk mengajukan siapa yang menjadi pendampingnya capres nanti itu adalah partai," lanjut dia.
Ijtima Ulama menghasilkan rekomendasi yaitu Ketua Majelis Syuro PKS Salim Segaf Al-Jufri dan Ustaz Abdul Somad sebagai kandidat calon wakil presiden bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Meski demikian, Rachmawati mengatakan rekomendasi itu akan dibahas di internal partai. Dia juga bersyukur bahwa rekomendasi itu menjadi bukti adanya perhatian dari ulama ke Prabowo Subianto.
"Jadi Ijtima itu kita berterima kasih, diberikan perhatian khususnya kepada Pak Prabowo karena hasil rekomendasi kita coba elaborasi, kita bicarakan," ujarnya.
Ijtima Ulama dan Tokoh Nasional merekomendasikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto sebagai calon presiden di Pilpres 2019. Ijtima ulama merekomendasikan dua nama dari kalangan religius untuk mendampingi Prabowo.
Dua nama yang direkomendasikan adalah Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Salim Segaf Aljufri dan Ustaz Abdul Somad. Maka, capres dan capres-cawapres rekomendasi Ijtima Ulama perpaduan antara nasionalis-religius.
Hak prerogatif Prabowo
Rachmawati Soekartoputri melangsungkan Rapat Dewan Pembina Partai. Meski mengaku hanya pembicaraan rutin, namun dia tak menampik bila ada pembahasan terkait pertemuan semalam di kediaman Maher Algadri.
"Nanti setelah kita coba elaborasi, kita bicarakan, seperti kita putuskan, Sekjen akan mencoba ketemu," ungkap Rachmawati.
Rachmawati menjelaskan, pertemuan para Sekjen yang akan berlangsung tak lain membahas sosok calon wakil presiden. Termasuk, hasil rekomendasi Ijtima Ulama.
"Ijtima sudah mengatakan Capresnya Prabowo. Sedangkan kalau kita bicara Cawapres, tentu Pak Prabowo punya hak prerogatif menentukan capres, setelah mendapat masukan berbagai pihak," jelas dia.
Reporter: Muhammad RadityoSumber: Liputan6.com
(mdk/rzk)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tak jarang mereka saling mengejek capres cawapres pilihan temannya, tapi tidak pernah berujung pertengkaran
Baca SelengkapnyaKepolisian mengingatkan kepada warga agar tetap menjaga persatuan selama Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSurat itu berisi sejumlah kriteria yang diharapkan dapat menjadi tuntunan bagi jemaat dalam memilih calon presiden (capres) pada Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi membenarkan bahwa ada pelantikan menteri pada Rabu besok.
Baca SelengkapnyaKartika Putri meminta maaf kepada publik soal pernyataannya tentang capres mengaji.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menyatakan Presiden boleh ikut kampanye Pemilu atau memihak pada salah satu pasangan Capres-Cawapres.
Baca SelengkapnyaFarah mengingatkan agar masyarakat tidak memilih calon pemimpin hobi joget
Baca SelengkapnyaJenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.
Baca Selengkapnya