Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Program unggulan Agus Yudhoyono bisa timbulkan korupsi di tingkat RT

Program unggulan Agus Yudhoyono bisa timbulkan korupsi di tingkat RT Agus Yudhoyono-Sylviana Murti. ©2016 merdeka.com/muhammad luthfi rahman

Merdeka.com - Program unggulan 1 RW dapat Rp 1 miliar yang ditawarkan pasangan Cagub dan Cawagub DKI Jakarta nomor urut 1 Agus Yudhoyono - Sylviana Murni menuai polemik. Bahkan, pesaingnya, Anies Baswedan - Sandiaga Uno menilai program itu masuk pelanggaran kampanye, meminta Bawaslu segera bertindak.

Menanggapi program itu, Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Rahmat Bagdja menilai memang program yang dijanjikan oleh Agus mengkhawatirkan. Menurut dia, dari program itu bisa timbulkan korupsi di Jakarta dari mulai tingkat RW nantinya.

"Saya agak mengkhawatirkan program yang langsung menggelontorkan dana langsung bagi rakyat tanpa jelas penggunaannya apa. Dan itu menghasilkan potensi korupsi pada tingkat RT dan RW," jelas Rahmat kepada merdeka.com, Selasa (6/12).

Menurut dia, tidak baik jika pemimpin langsung membagikan uang ke warga. Seharusnya, para kandidat gubernur dan wakil gubernur bertarung dengan program, bukan bagi-bagi uang cash seperti yang dijanjikan Agus-Sylvi.

"Yang dibagi itu program, bukan uang, kalau uang, maka akan bermasalah nanti mental bangsa ini, dan masing-masing pasangan calon menjanjikan besar-besaran uang APBN.Ini lebih mengerikan, kemudian menciptakan korupsi ditingkat RT dan RW," tegas Rahmat.

"Karena kalau bagi-bagi uang akan berakibat buruk bagi demokrasi dan pilkada ke depan. Karena orang bisa berjanji memberikan uang dengan uang APBN," tambah dia lagi.

Rahmat pun meminta agar Agus-Sylvi menjelaskan secara detail program Rp 1 miliar buat 1 RW di Jakarta itu. Agar apa yang dia khawatirkan tidak terjadi.

"Harus dijelaskan oleh paslon bagaimanakah tata caranya kalau langsung memberikan. Karena ini dapat dikategorikan memberikan janji dengan menggunakan uang APBN, ini yang mengerikan," pungkasnya.

Sebelumnya, Agus Yudhoyono menegaskan bahwa program itu bukan money politic. Menurutnya, uang itu digunakan adalah Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD), dimana sebelumnya harus dikaji terlebih dahulu dan mendapat persetujuan dari DPRD DKI Jakarta.

"Saya sudah sampaikan berkali-kali dan sudah clear. Tim juga sudah menyampaikan tidak ada itu dugaan money Politics. Itu adalah program, bukan uang pribadi dan itu adalah APBD yang harus dibicarakan terlebih dahulu dan disetujui bersama sama dengan DPRD kalau kami terpilih," kata Agus di kawasan Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (5/11).

Masih menurut Agus, program yang ia canangkan juga sudah melalui proses kajian untuk melihat apa saja permasalahan dan kebutuhan di suatu wilayah. Serta sebelum uang diberikan akan terlebih dulu diajukan ke Pemerintah Daerah (Pemda). Sehingga mekanisme pembagian dana tetap transparan.

"Itu adalah program pemberdayaan komunitas RT RW bukan program bagi-bagi uang. Masing-masing komunitas memiliki permasalahan dan juga kebutuhan di lingkungannya. Itu diajukan kepada Pemda dan dengan mekanisme yang transparan akuntabel barulah dijadikan, diimplementasikan program sesuai dengan apa yang diinginkan atau menjadi aspirasi warga," kata Agus kepada wartawan.

(mdk/rnd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi  Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan
Rugikan Negara Rp1,3 Triliun, 6 Tersangka Korupsi Pembangunan Jalur KA Besitang-Langsa Ditahan

Kejaksaan Agung menetapkan enam tersangka korupsi proyek pembangunan jalur kereta api Besitang-Langsa pada Balai Teknik Perkeretaapian Medan tahun 2017-2023.

Baca Selengkapnya
Siapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah
Siapkan 21 Program Andalan, Ganjar: Tak Bisa Jalan Kalau Kalah

45 Hari jelang pemungutan suara, Ganjar yakin 21 Program Andalan jadi senjata.

Baca Selengkapnya
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak
Keberlanjutan Program Bantuan Pangan, Jokowi Tunggu Sampai Juni: Kita Lihat Ada Anggaran Enggak

Ayu, salah seorang penerima bantuan, mengaku bersyukur atas bantuan pangan yang diberikan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo
Terungkap Alasan Ahok Tak Ikuti Langkah Jokowi yang Condong ke Prabowo

Ahok ragu nantinya Prabowo akan melanjutkan program Jokowi.

Baca Selengkapnya
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik
Akui Kehebatan Program Jokowi, Prabowo Siap Lanjutkan Demi Indonesia yang Lebih Baik

Prabowo mengaku banyak program Jokowi yang sangat baik untuk kemajuan Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi
Gabung Pemerintahan Jokowi, AHY Tegaskan Kader untuk Tidak lagi Merasa Jadi Oposisi

AHY menegaskan, kini sikap Demokrat menyukseskan program pemerintahan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Puji Jokowi, AHY: Partai Demokrat Siap Lanjutkan Program Pemerintah
Puji Jokowi, AHY: Partai Demokrat Siap Lanjutkan Program Pemerintah

AHY menjelaskan, berbagai program yang digagas oleh Presiden Joko Widodo hingga saat ini seperti pembangunan infrastruktur, akan tetap dilanjutkan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Tantang Capres: Sanggup atau Tidak Melanjutkan yang Sudah Dimulai Saat Ini?
Jokowi Tantang Capres: Sanggup atau Tidak Melanjutkan yang Sudah Dimulai Saat Ini?

Jokowi ingin Presiden terpilih bisa melanjutkan program-program dan pembangunan infrastruktur yang menjadi warisannya.

Baca Selengkapnya
Akhirnya Sri Mulyani Buka Suara Soal Sumber Anggaran Bansos Pangan dan BLT Jelang Hari Pencoblosan
Akhirnya Sri Mulyani Buka Suara Soal Sumber Anggaran Bansos Pangan dan BLT Jelang Hari Pencoblosan

Berbagai program bansos pemerintah baik yang diumumkan Presiden Jokowi atau beberapa menteri akan dilakukan evaluasi berkala.

Baca Selengkapnya