Prabowo: Gerindra bukan partainya Prabowo, Hashim dan Fadli Zon
Merdeka.com - Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengingatkan bahwa partainya bukan milik perorangan, tapi milik jutaan rakyat Indonesia. Oleh sebab itu, dia berterima kasih kepada seluruh kader Gerindra yang telah menyukseskan proses verifikasi faktual KPU sehingga partainya lolos ikut Pemilu 2019.
"Ini mau saya gambarkan mendirikan partai tidak gampang, ini bukan partainya Prabowo, bukan partai Hasyim, Fadli. Tapi partai jutaan rakyat," kata Prabowo saat pidato di HUT Gerindra ke-10 di DPP Gerindra, Ragunan, Jakarta Selatan, Sabtu (10/2).
Prabowo pun siap turun tahta dari partai yang telah didirikannya itu suatu saat. Dia memahami bahwa tak selamanya bisa memimpin partai berlambang kepala burung Garuda tersebut. Dia akan mulai berhenti jika tak lagi kuat mengangkat bendera Gerindra.
"Kalau tidak kuat turun, tapi pengganti saya harus tetap merah putih, setia pada Pancasila, UUD '45 dan setia pada rakyat Indonesia," kata Prabowo.
Prabowo mengisahkan, selama 10 tahun berlalu sudah banyak susah dan senang yang dialami oleh partainya tersebut. Banyak pengalaman yang tidak diajarkan di dunia pendidikan dalam berpolitik di Indonesia. Khususnya soal besarnya uang yang harus disediakan partai dalam ikut berdemokrasi. Misalnya satu contoh biaya saksi dalam pemilu.
Tapi Prabowo mengingatkan, jangan sekali berpikir menjadi politisi di partai untuk cari makan. Dia ingin seluruh politisi Gerindra menjadi seorang yang mampu berbuat banyak bagi rakyat.
"Jangan kita di sini untuk cari makan. Jangan di sini untuk cari makan. Saya minta hadir di Gerindra jangan kau duduk hanya lihat gambar-gambar pahlawan itu. Kita taruh di situ bukan untuk memuja-muja atau ikon, tapi mengingatkan kita apa kita pantas meneruskan perjuangan mereka itu," jelas Prabowo.
Prabowo mengingatkan kepada seluruh kader untuk terus berjuang kepada rakyat, membela kepentingan rakyat banyak. Menurut dia, kesulitan yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini adalah melawan bangsa sendiri.
"Perjuangan kalian akan lebih berat karena melawan bangsa sendiri, bangsa sendiri yang serakah, bangsa sendiri yang lupa kepentingan orang banyak," terang Mantan Danjen Kopassus itu.
"Kita ingat kata-kata Bung Hatta, lebih baik Indonesia tenggelam di dasar lautan daripada jadi embel-embel bangsa lain," kata Prabowo.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Bertemu Prabowo dan Zulhas, Puan: Saya Tunggu Diajak Presiden
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ajak untuk Mengakui Keberhasilan Bangsa Sendiri: Jangan Cari dan Ungkit Hal Negatif
Prabowo menuturkan, Indonesia dalam keadaan yang sangat memungkinkan untuk bangkit menjadi negara hebat.
Baca SelengkapnyaAHY Dukung Prabowo Rangkul Partai di Luar Koalisi: Kembalikan ke Pemimpin Kita
AHY mendukung Prabowo Subianto menarik sejumlah partai politik di luar koalisi masuk ke dalam kabinetnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo: Pilih Pemimpin Ikhlas, Mereka yang Berbakti Sungguh-Sungguh untuk Indonesia
Awalnya, Prabowo menanyakan umur Ravindra Airlangga yang merupakan anak dari Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingin Temui PPP, Ini Kata Hasto PDIP
Gerindra menyebut, Prabowo akan menemui PPP usai bertemu Ketum NasDem Surya Paloh.
Baca SelengkapnyaHashim Gerindra Bocorkan Dua Partai Parlemen Dukung Prabowo: Golkar dan PAN
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo membocorkan dua partai parlemen dan nonparlemen yang mengisyaratkan mendukung Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaPrabowo: Raffi Ahmad Pendukung Setia Saya dari Belasan Tahun
Prabowo memuji Zulhas sebagai sosok sahabat lama dan seperjuangannya.
Baca SelengkapnyaPrabowo di Debat Pilpres Ketiga: Saya kok Banyak Sependapat dengan Pak Ganjar
Prabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.
Baca SelengkapnyaPrabowo Ingatkan Indonesia Harus Mandiri: Persaingan Antar Bangsa Kejam
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca Selengkapnya