Prabowo dikabarkan minta jatah tujuh menteri, Fadli Zon tegaskan 'Itu bohong'
Merdeka.com - Waketum Gerindra Fadli Zon membantah kabar yang menyebut bahwa ketua umumnya yakni Prabowo Subianto meminta jatah tujuh menteri jika digandeng sebagai cawapres untuk mendampingi capres Joko Widodo. Kabar itu datang dari pemberitaan di media asing yang menyebut pertemuan Luhut Binsar Panjaitan dengan mantan Danjen Kopassus itu tidak tercapai kesepakatan. Prabowo disebut meminta jatah tujuh kursi menteri dan mengomandoi militer.
"Saya kira enggak ada itu. Itu bohong. Kalau pertemuan ya biasa saja. Tapi tidak ada cerita soal tujuh menteri," ucap Fadli di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Selatan, Selasa (17/4).
Fadli menegaskan pertemuan itu hanya antar teman. Menurutnya, Luhut tidak berkapasitas sebagai kepanjangan tangan Jokowi untuk melakukan lobi politik. Lagipula, kata dia, Luhut tidak bisa memberikan keputusan strategis dalam pencalonan Jokowi.
"Apa posisinya pak Luhut kok bisa menentukan, emang pak Luhut presiden? Pak luhut kan kawan saja, bukan utusan presiden. Saya kira bukan sebagai utusan presiden. Jadi enggak ada cerita itu untuk apa pak Prabowo minta-minta itu. Enggak ada cerita itu," tegas Fadli.
Fadli memastikan tidak ada niatan Prabowo untuk menjadi cawapres siapapun. Menurutnya, upaya penggiringan opini Prabowo tidak mencalonkan diri sebagai capres karena munculnya kekhawatiran Jokowi akan kalah, kalau pertarungan keduanya terjadi.
"Karena mereka khawatir kalau pak Prabowo lawan pak Jokowi lagi pasti Pak Prabowo menang. Itu saya kira kami punya keyakinan itu," ucapnya.
Sebelumnya, media Asia Times mengabarkan bahwa Luhut dan Prabowo telah bertemu sebanyak tiga kali. Dalam pertemuan terakhir pada 6 April silam. Pertemuan tersebut adalah upaya mencalonkan Jokowi dengan Prabowo sebagai pasangan capres dan cawapres.
Namun, Luhut menolak tawaran yang diajukan oleh Prabowo langsung. Prabowo dikatakan mengajukan diri jika diberikan mandat memegang militer juga tujuh kursi menteri.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaJokowi memberikan kenaikan pangkat secara istimewa kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menjadi Jenderal Kehormatan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Prabowo tidak ambil pusing dengan nilai yang diberikan kepadanya itu. Dengan logat betawi, ia menyebut tak mau memikirkannya.
Baca SelengkapnyaMenurut Prabowo, Ketum PAN Zulkifli bisa terkejut bila nantinya PAN diberikan lebih dari apa yang sudah diajukan.
Baca SelengkapnyaJokowi mengirim utusan untuk mengajak rekonsiliasi, hingga akhirnya Prabowo masuk kabinet.
Baca SelengkapnyaMomen Prabowo saat dicopot dari jabatannya di tubuh militer kembali jadi sorotan.
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca SelengkapnyaPrabowo seharusnya mengikuti rapat terbatas di Istana Kepresidenan untuk membahas ketenagakerjaan
Baca Selengkapnya