PPP Optimistis Menang di Jakarta karena Faktor Konsistensi
Merdeka.com - Pelaksanaan Pemilu 2019 tinggal menghitung hari. Rakyat Indonesia akan memilih Capres-Cawapres dan wakilnya di DPR, DPRD dan DPD untuk lima tahun ke depan. Wakil Ketua Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) DKI Jakarta, Rendhika D Harsono berkeyakinan warga Muslim di Jakarta akan mendukung partai atau petahana yang sudah teruji membela kepentingan mereka.
"Untuk hal ini PPP sudah teruji konsistensinya. Perwakilan kami di Parlemen dengan tegas mendorong terciptanya undang-undang yang bertentangan dengan nilai-nilai Islam, salah satunya RUU Anti Minuman Keras (Miras) sejak 2012, sekaligus merupakan tiga Fraksi di DPRD DKI pertama yang mendukung Pemprov DKI menjual saham bir di PT Delta," kata Rendhika yang juga Caleg DPR Dapil DKI 2 kepada wartawan, Jakarta, Jumat (12/4).
Selain itu, Anggota DPRD DKI ini menilai secara kultural PPP dan DKI Jakarta tidak bisa terpisahkan. Lanjutnya, Ibu Kota merupakan salah satu lumbung suara bagi partai berlambang Kabah ini sejak lama.
"Dahulu wilayah Jakarta merupakan salah satu dari tiga provinsi yang pernah dihijaukan oleh PPP di tahun 1977. Jadi wajar kalau masyarakat selalu menyalurkan aspirasinya ke PPP. Mereka tidak ingin coba-coba ke partai lain," imbuhnya.
Rendhika pun sesumbar partainya akan mengkoreksi prediksi yang menyatakan PPP akan terpuruk di Jakarta. Ungkapnya, prediksi-prediksi seperti itu selalu muncul jelang pelaksanaan Pemilu usai reformasi.
"Mereka tidak tahu bahwa tidak semuanya masyarakat berpikir pragmatisme, masih banyak basis PPP yang loyal dan tidak akan pindah ke partai lain dalam kondisi apapun," tegas Rendhika.
Jelang pemungutan suara, kata Rendhika lagi, para kader dan loyalis PPP semakin gencar melakukan konsolidasi untuk memastikan peraihan suara dukungan. "Wilayah PPP tetap dominan PPP," pungkasnya.
(mdk/cob)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Demokrat Hampir 10 Tahun jadi Oposisi, Kritik AHY: Pembangunan di Indonesia Belum Merata
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKeras! Sekjen PDIP Bilang Prabowo-Gibran Cermin Jokowi Tiga Periode
Pernyataan Jokowi boleh mendukung capres menimbulkan sentimen negatif
Baca SelengkapnyaDjarot Puji Maruarar Sirait Pilih Mundur dari PDIP: Lebih Baik Gentle Seperti Itu Kalau Beda Pilihan
Menurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Cuma PKS yang Tak Ikut Jokowi
Selain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres
Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.
Baca SelengkapnyaPPP soal IPW Laporkan Ganjar ke KPK: Momentumnya Dekat Pemilu, Seolah Politisasi
PPP menyebut, laporan IPW akan menimbulkan anggapan bermuatan politis.
Baca SelengkapnyaIndikator Politik Beberkan Alasan Elektabilitas PDIP Turun: Jokower Pindah ke Partai Lain
Elektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaBegini Kondisi Koalisi Ganjar-Mahfud Usai Prabowo Menang Pilpres 2024
Keadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.
Baca SelengkapnyaDua Kali Pantun Bamsoet di Sidang MPR Singgung Capres Harus Lanjutkan Pembangunan Jokowi
Bamsoet menyinggung koalisi, Capres dan pembangunan Jokowi lewat pantun di Sidang Tahunan MPR
Baca Selengkapnya