Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

PPP anggap wajar dana awal kampanye Jokowi capai Rp 11,9 miliar

PPP anggap wajar dana awal kampanye Jokowi capai Rp 11,9 miliar Ketua Umum PPP Romahurmuziy. ©2018 Merdeka.com/Hari Ariyanti

Merdeka.com - Ketua Umum PPP M Romahurmuziy mengungkapkan sumber laporan dana awal kampanye pasangan nomor urut 01, Jokowi-Ma'ruf lebih banyak dari partai pengusung. Dia menilai, dana awal Rp 11,9 miliar wajar karena jumlah partai pendukung bertambah sampai 9 partai.

"Jumlah parpol pengusung jokowi lebih banyak, empat di antara mereka dulu sudah jadi pengusung sekarang ditambah dua lagi. Yang bisa dikatakan bukan partai kecil, PPP dan Golkar," kata politisi yang disapa Romi di kantor PPP, Jakarta Pusat, Selasa (25/9).

Parpol-parpol itu menyumbang untuk dana awal kampanye Jokowi. Romi menyebut dana kampanye besar sebanding dengan dana kampanye capres-cawapres.

"Kalau kemudian dana kampanye parpol saja kami bisa berikan sampai puluhan miliar maka tidak sulit kalau kemudian dana awal kampanye Jokowi yang jumlahnya sekian sekitar 11 ya kalau tidak salah, itu juga dicatatkan," jelasnya.

Selain itu, Romi menyebut sebagai jumlah sumbangan juga sama besarnya. Itu karena posisi Jokowi sebagai capres petahana.

"Bisa sangat dipahami kalau sumbangan pada Jokowi dan Ma'ruf lebih besar, karena di mana posisi petahana selalu lebih diuntungkan oleh keadaan," tutupnya.

(mdk/fik)
ATAU
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
PDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!

PDIP: Presiden Milik Kita Semua, Tidak Perlu lah Kampanye!

PDIP menilai Presiden Jokowi tidak perlu kampanye meski diizinkan UU Pemilu.

Baca Selengkapnya
Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Bicara Aturan Pemilu, PDIP Singgung Keanggotan Parpol Jokowi jika Ingin Turun Gunung Kampanye Pilpres

Keanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.

Baca Selengkapnya
Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres

Sekjen PDIP Sempat Berdoa Jokowi Tidak Ikut Turun Kampanye dan Memihak ke Satu Capres

Sekjen PDIP Hasto Kritiyanto mengaku sudah sejak lama memprediksi jika Presiden Jokowi akan kampanye dan memihak satu Capres.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Respons PSI Kemungkinan Jokowi, Gibran dan Kaesang Kampanye Bareng

Respons PSI Kemungkinan Jokowi, Gibran dan Kaesang Kampanye Bareng

Sampai saat ini Jokowi belum pernah mengumumkan akan mendukung parpol atau capres.

Baca Selengkapnya
Relawan Prabowo: Presiden Jokowi Ikut Kampanye, Apa yang Perlu Dikhawatirkan?

Relawan Prabowo: Presiden Jokowi Ikut Kampanye, Apa yang Perlu Dikhawatirkan?

Meskipun, Jokowi menekankan, harus sesuai dengan aturan

Baca Selengkapnya
JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK Ingatkan Jokowi Tak Kampanye Terselubung: Kalau Melanggar Permalukan Diri Sendiri

JK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Jokowi Bakal Dapat Peran Penting di Pemerintahan Prabowo, Golkar: Pemikiran Beliau Dibutuhkan Bangsa

Wajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.

Baca Selengkapnya
INFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye Pilpres?

INFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye Pilpres?

INFOGRAFIS: Jokowi, Ganjar, dan Prabowo, Siapa Paling Besar Habiskan Dana Kampanye di Pilpres?

Baca Selengkapnya
Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen

Jokowi akan Pertimbangkan Kembali Rencana Naikkan PPN 12 Persen

Presiden Joko Widodo atau Jokowi disebut akan mempertimbangkan kembali rencana kenaikan pajak pertambahan nilai atau PPN menjadi 12 persen pada 2025 mendatang.

Baca Selengkapnya