Politisi PDIP: Pak Jokowi santun, tidak mungkin menyulut perpecahan
Merdeka.com - Sekretaris Umum Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi) Nasyirul Falah Amru menyatakan, Presiden Joko Widodo tidak mungkin menyulut perpecahan umat di Indonesia. Falah menyampaikan hal itu untuk menanggapi banyaknya kritikan yang ditujukan pada Jokowi setelah berpidato di hadapan relawan pendukungnya.
"Pak Jokowi kan santun, menghormati perbedaan, menghargai keberagaman, enggak mungkin menyulut perpecahan," kata pria yang akrab disapa Gus Falah tersebut, melalui pernyataan tertulis, Senin (6/8).
Menurut Politikus PDIP ini, arahan Jokowi itu bukan untuk mengompori relawan pendukungnya melawan serangan politik dengan perkelahian fisik. Namun, kata Gus Falah, Jokowi meminta relawannya berkampanye dengan santun, tidak menggunakan fitnah, dan tidak takut dengan serangan fitnah.
Menurut Gus Falah, makna pidato Jokowi terhadap relawannya itu kemudian dipelintir atau digoreng kelompok lawan yang kesulitan menemukan kelemahan Jokowi.
"Ini kan karena sulitnya menemukan kelemahan Jokowi, jadinya hal-hal kecil digunakan sebagai serangan politik, pidato dimaknai salah dan disebarkan oleh kelompok yang berseberangan dengan Jokowi," ungkap Gus Falah.
Dia melanjutkan, umat kini sudah semakin cerdas dan akan menggunakan semua sumber informasi untuk menilai suatu isu yang berkembang. Gus Falah yakin serangan politik yang tidak sesuai fakta tidak akan laku dan tidak akan mempengaruhi masyarakat dalam memilih pemimpinnya nanti.
"Sumber informasi kan sudah banyak, umat pasti tahu yang sebenarnya. Pidatonya kan jelas, videonya ada, enggak mungkin Jokowi memprovokasi," ujar Gus Falah.
Kepada para relawan pendukungnya di Sentul akhir pekan lalu, Jokowi meminta para relawannya berkampanye dengan cara yang baik pada pemilihan presiden 2019. Kemudian, Jokowi juga meminta relawan pendukungnya tidak takut apabila mendapat serangan dari lawan politik.
"Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi, kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.
"Tapi jangan ngajak (berantem) lho. Saya bilang tadi, tolong digarisbawahi. Jangan ngajak. Kalau diajak, tidak boleh takut," kata Jokowi.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaPDIP juga meminta isu pemakzulan terhadap Jokowi ini bisa segera direspons agar tak menimbulkan gerakan yang lebih besar lagi.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Jokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca SelengkapnyaJokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca SelengkapnyaKeberadaan fungsi pengawasan ini untuk memastikan kekuasaan tidak disalahgunakan dan berjalan sesuai dengan konstitusi dan undang-undang.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca Selengkapnya