Politikus PKB: Seperti Hitler, Jokowi bisa jatuh setelah dipuji
Merdeka.com - Politikus Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Saiful Ma'sum merasa terganggu dengan pemberitaan mengenai Jokowi yang terus menerus diblow up oleh media. Menurut dia, media dan publik seolah-olah tidak terima jika Gubernur Jakarta itu diolok-olok.
"Saya termasuk suka Jokowi tetapi seperti ada pendewaan pada Jokowi. Biarkan orang menghujat Jokowi, jangan sampai media masuk ke partisipan," kata politikus PKB Saiful Ma'sum saat diskusi Peran Elite Politik dalam Suksesi Kepemimpinan Nasional yang Aman dan Demokratis di Galery Cafe Cikini, Jakarta, Minggu (17/11).
Hal ini tentunya menyebabkan keterbatasan informasi tentang Jokowi di kalangan masyarakat. Bahkan dikhawatirkan kepopuleran dan pendewaan ini menjadi senjata pembunuh untuk Jokowi.
"Jokowi juga manusia biasa, Hitler dulu kayak gitu dan bisa jatuh kayak itu," lanjut dia.
Hal serupa dikatakan pengamat politik Hanta Yudha dari Pol Tracking Institute.
"Sekarang Jokowi dipuji-puji nanti masyarakat bisa memaki orang yang sama. Maka kualitas dan kecerdasan pemilih kita diperlukan," sambung Hanta.
Baca Juga:
Ngaku mulai dilirik parpol, Din Syamsuddin siap nyapres
Pengumuman capres PPP dilakukan Januari 2014
Soal capres, Mahfud sebut orang Madura tak mau sembunyi-sembunyi
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaJokowi mengungkapkan tidak mudah mewujudkan generasi Indonesia emas pada 2045 mendatang.
Baca SelengkapnyaKritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Tujuannya untuk memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilihnya.
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, banjir di Demak terjadi akibat curah hujan yang sangat ekstrem.
Baca SelengkapnyaJokowi menuturkan, setiap masyarakat Indonesia bebas berpendapat.
Baca SelengkapnyaTernyata, isu Jokowi ingin gabung ke partai politik bukan hanya menuju ke Golkar saja
Baca SelengkapnyaJokowi memiliki hak individu untuk mendukung paslon manapun.
Baca Selengkapnya