Pilih 5 dari 10 Capim KPK, Gerindra akan Pertimbangkan Masukan Publik
Merdeka.com - Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Gerindra Muhammad Syafi'i mengatakan pihaknya dilema memilih lima dari 10 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK). Hal ini ia katakan saat merespons pertanyaan soal setuju tidaknya dengan 10 nama capim yang dikirim Presiden Joko Widodo.
"DPR tidak pernah ikut campur untuk siapa yang jadi calon siapa yang diloloskan. Tinggal 10 nama itu hasil seleksi yang 100 persen yang dilakukan oleh pansel bentukan pemerintah. Nah gitu. Jadi kalau kemudian tinggal 10 nama kita harus memilih lima, kan jadi dilematis," kata Syafi'i pada merdeka.com, Kamis (5/9).
Politikus yang akrab di sana Romo ini belum bisa memastikan apakah fraksinya akan setuju dengan 10 nama itu. Kata dia itu masih harus dibicarakan lebih lanjut.
"Ya kita akan melihat itu nanti dalam persidangan di Komisi III. Karena kalau Komisi III itu kan enggak semuanya Gerindra. Kalau Gerindra 100 persen menolak pun itu cuman 7 orang dari 50 orang lebih di komisi III. Dan pemilihannya itu kalau enggak bisa aklamasi kan pasti dengan voting," ungkapnya.
Terkait nama-nama yang dianggap memiliki rekam jejak yang buruk, Romo memastikan semua aspirasi akan ditampung. Serta juga akan mempertanyakan soal dugaan pelanggaran yang dilakukan para capim saat melakukan di fit and proper test .
"Ya fit and proper test itu kan juga mempertimbangkan semua masukan-masukan termasuk masukan dari pemerhati KPK, pemerhati pemberantasan korupsi," ucapnya.
Sebelumnya, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi telah menyetujui 10 nama calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi, yang diusulkan pansel. Keputusan Jokowi tersebut dikatakan Moeldoko sudah final.
"Ya sudah final lah (10 nama capim KPK)," ucap Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/9).
Dengan begitu, 10 nama capim KPK itu siap diserahkan pemerintah ke DPR untuk uji fit and proper test. Moeldoko mengatakan, Jokowi meyakini bahwa pansel memiliki kredibilitas dalam menyeleksi capim KPK.
"Ya Presiden sudah memerintahkan mendelegasikan kewenangan kan pasti sudah memikirkan pada saat membentuk tim seleksi sudah memikirkan kredibilitas yang bersangkutan dan seterusnya," jelasnya.
Berikut nama-nama capim KPK yang lolos tersebut:
1. Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata2. Kapolda Sumsel, Irjen Pol Firli Bahuri3. Auditor BPK, I Nyoman Wara4. Jaksa, Johanis Tanak5. Advokat, Lili Pintauli Siregar6. Dosen, Luthfi Jayadi Kurniawan7. Hakim, Nawawi Pamolango8. Dosen, Nurul Ghufron9. PNS Sekretaris Kabinet, Robi Arya10. PNS Kementerian Keuangan, Sigit Danang Joyo.
Jangan Lewatkan:
Ikuti Polling Siapa Layak Pimpin KPK? Klik disini
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Partai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tidak yakin jika Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menjadi oposisi pada pemerintah selanjutnya.
Baca SelengkapnyaGibran menampik jika Presiden Joko Widodo menitipkan nama di kabinte pemerintahan selanjutnya.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP mengingatkan Kapolri banyak suara dari rakyat yang juga berharap agar Polri tetap netral di Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaBergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaSoal fotonya bareng Sufmi Dasco Ahmad sebatas silaturahmi antar pimpinan DPR.
Baca SelengkapnyaPolitikus Partai Gerindra tersebut juga mengungkap bahaya dari korupsi SDA yang bisa mengakibatkan kerusakan lingkungan.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaSelain Gerindra, hampir semua partai besar merapat ke Pemerintahan Jokowi seperti PDIP, Golkar, Nasdem, PKB, PAN, PPP, dan Demokrat.
Baca Selengkapnya