Pernah batal jadi Panglima TNI, Ryamizard enggan GR soal menteri
Merdeka.com - Ryamizard Ryacudu hari ini menyambangi Istana Merdeka menemui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Mantan KSAD ini mengaku menemani Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) AM Hendropriyono.
Usai melakukan pertemuan tertutup di dalam, Ryamizard langsung dicegat para awak media. Ryamizard langsung dicecar pertanyaan seputar calon menteri Jokowi.
"Saya enggak pernah bohong, bukan ngomongin itu (menteri). Saya cuma nemenin Pak Hendro," kata Ryamizard di Istana Merdeka Jakarta, Selasa (21/10).
Ryamizard mengelak ketika disebut-sebut para awak media bahwa dirinya termasuk calon menteri terkuat Jokowi.
"Saya sekali lagi belum diumumkan, tidak bicara. Kamu tahu dulu saya sudah jadi Panglima TNI, dibatalkan. Itu pengalaman," ujarnya.
Dia pun juga menampik jika sudah trauma karena kepedean lantaran dulu sudah pernah dicalonkan menjadi Panglima TNI namun malah gagal.
"Bukan trauma, dari dulu dulu saya ndak macem-macem. Ndak jadi enggak apa-apa juga," imbuhnya.
Saat itu Ryamizard pernah dicalonkan sebagai Panglima TNI dari DPR. Namun kemudian Presiden SBY lebih memilih marsekal Djoko Suyanto sebagai Panglima TNI.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Siapa yang tak kenal Jenderal TNI (Purn) Ryamizard Ryacudu. Sosoknya sudah tak asing lagi di masyarakat.
Baca SelengkapnyaPresiden sudah akan menaikkan pangkatnya bulan Agustus. Tapi dia menolak kesempatan langka menjadi jenderal.
Baca SelengkapnyaHendropriyono mengingatkan, rasialisme bisa muncul dengan sendirinya di masyarakat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ikut sidang perdana setelah dilantik jadi menteri.
Baca SelengkapnyaKata dia, pemberian pangkat jenderal kehormatan yang diklaim sebagai apresiasi dari negara kepada menteri tersebut juga tidak tepat.
Baca SelengkapnyaTonny menggantikan posisi Marsekal Fadjar Prasetyo yang akan memasuki masa pensiun pada 9 April 2024.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.
Baca SelengkapnyaBagi Golkar, selalu menerima dengan tangan terbuka untuk kader-kadernya untuk kembali lagi.
Baca SelengkapnyaGerindra menyambut baik apa yang sudah diputuskan Presiden Jokowi dalam mengangkat siapapun menjadi menteri.
Baca Selengkapnya