Perkuat Partai dan Jokowi-Ma'ruf, PPP Kampanyekan Tagline '01.10'
Merdeka.com - Partai Persatuan Pembangunan (PPP) melakukan rebranding partai dan cara berkampanye. Rebranding partai ini dianggap perlu dilakukan guna mengejar PPP masuk ke tiga besar partai politik (parpol) pemenang Pemilu 2019.
Rebranding partai ini disampaikan Ketua Umum PPP, Romahurmuziy atau Rommy saat acara Santiaji Caleg untuk wilayah DIY di Sleman, Minggu (24/2) malam. Selain menguatkan partai, rebranding juga akan menguatkan capres-cawapres Jokowi-Ma'ruf Amin yang diusung PPP di Pilpres 2019.
"Kita mengadakan acara Santiaji Caleg untuk memperkuat brand '01.10'. Jadi pemenangan Jokowi-Amin (01) dan kedua pemenangan partai persatuan pembangunan (10). Maka taglinenya '01.10'," ujar Rommy.
Rommy mengungkapkan PPP yang berada di bawah kepemimpinannya tengah berupaya mengejar ketertinggalannya untuk mengejar target masuk ke tiga besar parpol pemenang pemilu. Sejumlah langkah pun akan diambil oleh PPP guna meraih target tersebut.
Rommy pun meminta kepada kader-kader PPP untuk melakukan kampanye door to door. Kampanye door to door ini dinilai Rommy lebih efektif untuk meraup suara dan mendekati konstituen.
Rommy pun meminta cara-cara berkampanye PPP yang dianggap sebagai partainya milik orang tua musti bergeser ke cara-cara milenial. Rommy mencontohkan bisa dengan membuat festival-festival musik untuk mendekati generasi milenial.
"Saya meminta mereka melakukan rebranding cara kampanye. Tapi juga rebranding PPP. PPP itu bukan partai miliknya orang tua tapi partainya anak muda atau milenial," ungkap Rommy.
Rommy pun meminta kepada para kader dan caleg PPP untuk memassifkan penggunaan medsos. Dengan aktif bermedsos, para caleg dan kader ini bisa lebih efektif mendekati dan menyapa konstituennya.
"Saya tadi menyampaikan medsos sudah dipakai orang setengah dunia lebih. Jika caleg tak punya medsos akan jadi persoalan. Mereka akan ditinggal separuh konstituennya. Saya minta mereka aktif bersosial media minimal lewat fb dan ig. FB dan ig banyak digunakan. Minimal meningkatkan popularitas dulu. Dari popularitas nanti konstituen akan mendekati," tutup Rommy.
Dalam kesempatan itu, Rommy juga menilai ajakan untuk golput atau tidak memilih di Pemilu 2019 tidak efektif. Hal ini dilihat Rommy berdasarkan menurunnya angka golput dari setiap penyelenggaraan pemilu.
"Saya melihat ajakan golput tidak efektif. Kalau kita lihat Golput di 2014, kan 75,2 persen adalah tingkat partisipasinya golputnya berarti 24,8 persen. Angka itu turun dibandingkan angka golput tahun 2009," ujar Rommy.
"2009 golputnya sampai 30 persen. Kemarin kan tinggal 24,8 persen artinya ajakan golput ini tidak akan efektif," sambung Rommy.
Rommy pun menilai kondisi masyarakat yang saat ini semakin pragmatis dinilainya akan menjadi faktor tersendiri. Sedangkan tawaran money politik dari para caleg banyak terjadi di masyarakat.
"Jujur saja saya melihat masyarakat semakin pragmatis. Ketemu kebutuhan dengan caleg-caleg dari partai2 untuk bisa duduk apa saja dilakoni termasuk bayar. Ajakan golput jadi tidak efektif, wong golput ora ngenehi opo-opo (tidak memberikan apa-apa). Sementara caleg ngenehi (memberi) duit. Sehingga ajakan golput jadi tidak efektif," papar Rommy.
Rommy menambahkan kontestasi Pilpres 2019 yang kembali hanya diikuti oleh dua paslon juga membuat golput tak lagi dominan. Rivalitas dan polarisasi dari dua paslon ini berdampak pada gairah masyarakat untuk ikut mencoblos meningkat.
"Gairah masyarakat hari ini dengan kontestasi pilpres dua kutub lebih tinggi. Karena selalu kalau dua kutub itu muncul rivalitas. Secara politik memang tidak menyenangkan karena kemudian membelah bangsa ini tetapi realitasnya memang yang maju hanya dua. Sekali lagi adanya rivalitas ini akan membuat golput tidak dominan. Kecuali kalau pasangan yang maju tiga atau lebih golput akan meningkat," tutup Rommy.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
PPP tengah fokus mengawal penghitungan suara sampai KPU mengumumkan hasil Pemilu 2024.
Baca Selengkapnya"PPP akan meminta hal ini bagian yang termasuk dibongkar seterang-terangnya di hak angket pekan ini!,” kata Romy
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rommy menilai seharusnya keputusan itu bisa berlaku pada Pemilu 2024 ini.
Baca SelengkapnyaPPP mendapatkan perbedaan angka yang cukup signifikan antara total perolehan nasional yang ditampilkan di layar pleno KPU dengan pembandingan di beberapa dapil.
Baca SelengkapnyaPPP masih fokus terhadap gugatan perselisihan hasil pemilihan umum (PHPU) Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 di MK.
Baca SelengkapnyaJK mengapresiasi Jokowi yang menegaskan tidak akan ikut kampanye Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPeringatan Hari Lahir (Harlah) ke-51 akan digelar di Gelanggang Olahraga (GOR) Sudiang Makassar.
Baca SelengkapnyaRapat yang digelar di Kantor DPP PPP itu untuk membahas hasil rekapitulasi suara pemilu legislatif 2024.
Baca Selengkapnya