Merdeka.com - Pengamat politik Ujang Komarudin menilai, sikap PKS menghadapi Ketua DPR RI Puan Maharani terlihat sebagai oposisi setengah hati. Setelah interupsi PKS dalam rapat paripurna tidak digubris oleh Puan, seharusnya tidak perlu meminta maaf. Menurut Ujang, kritik PKS terhadap Puan itu cukup objektif.
"PKS oposisinya juga setengah hati. Mengapa ketika setelah tak ditanggapi interupsinya, lalu menyindir Puan, tiba-tiba setelahnya minta maaf. Ini lucu," ujar Ujang kepada wartawan, Selasa (9/11).
"Jika oposisi ya tancap gas saja. Mengkritik yang objektif dan konstruktif itu tak perlu minta maaf," sambungnya.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review ini bilang, wajar PKS menyindir Puan. Sebagai institusi demokrasi seharusnya kebebasan menyampaikan pendapat itu dijamin. Termasuk hak anggota DPR RI berbicara di rapat paripurna.
"Sikap Ketua DPR tersebut tak mencerminkan nilai-nilai demokrasi itu. Apa susahnya diberi kesempatan bertanya," tegas Ujang.
Menurutnya, sindiran PKS seharusnya menjadi bahan introspeksi bagi Puan. Sebagai Ketua DPR RI harus menjaga marwah parlemen selaku institusi demokrasi.
"Sindiran tersebut sangat tajam untuk Puan. Nah mestinya Puan juga introspeksi diri. Mesti menjaga roh dan marwah DPR sebagai institusi demokrasi," ujar Ujang.
Sebelumnya, Politikus PKS Fahmi Alaydroes menyampaikan permintaan maaf kepada PDIP atas sindiran kepada Ketua DPR RI Puan Maharani. Sindiran Fahmi kepada Puan terjadi saat rapat paripurna persetujuan Jenderal Andika Perkasa menjadi Panglima TNI, Senin (8/11).
Fahmi kesal interupsinya tidak digubris oleh Ketua DPR RI Puan Maharani. Dengan nada kesal, Fahmi melempar suatu ujaran kepada Puan.
"Bagaimana mau jadi capres!" kata Fahmi saat rapat paripurna DPR RI, Senin (8/11).
Momen itu terjadi ketika Puan akan menutup rapat paripurna dengan agenda tunggal yaitu pengesahan laporan Komisi I terkait uji kelayakan dan kepatutan calon Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Namun tak lama setelah itu, Fahmi langsung menyampaikan permohonan maaf. Menurut dia, permasalahan dengan Puan Maharani sudah selesai. Dia sudah menyampaikan permintaan maaf kepada Fraksi PDI Perjuangan.
"Hal itu sudah selesai tadi, dengan teman-teman PDIP tadi saya juga sudah meminta maaf," ujarnya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta. [ray]
Baca juga:
Formappi Soal Puan Abaikan Interupsi: PKS Dapat Simpati, PDIP Tuai Antipati
Sudah Minta Maaf, PKS Ingatkan Puan Hargai Hak Anggota DPR Sampaikan Aspirasi
PKS Minta Maaf dengan PDIP, Fahri Hamzah Sindir Lagi Oposisi Memble
Politikus PKS Minta Maaf pada PDIP Usai Sindir Puan Capres
DPR Minta Jenderal Andika Maksimalkan Masa Dinas Sebagai Panglima TNI
Waketum PKB: Cak Imin dan Gus Yahya Tidak 'Demam'
Sekitar 15 Menit yang laluPBNU Jawab PKB: Politiknya NU Bukan untuk Partai Politik Tertentu
Sekitar 2 Jam yang laluMegawati Minta Pengurus PDIP di Daerah Bersiap Hadapi Pemilu 2024
Sekitar 3 Jam yang laluMegawati Minta Kader dan Pengurus PDIP Tak Jadikan Hasil Survei Pegangan Utama
Sekitar 17 Jam yang laluPemerintah: Pasal Penodaan Agama dan Ilmu Gaib di RKUHP Direformulasi
Sekitar 18 Jam yang laluPuan Ingatkan Pemerintah: Temukan Formula yang Tepat Sebelum Hapus PPKM
Sekitar 18 Jam yang laluPKB Akui Jenderal Andika Perkasa Masuk Radar untuk Pilpres 2024
Sekitar 18 Jam yang laluPPP: KIB Tak Ingin Ada Polarisasi di 2024, Harap Ada Tiga atau Empat Pasang Capres
Sekitar 20 Jam yang laluPernah Ditegur Megawati soal Banjir Rob, Ganjar Dapat Saran dari Politikus PDIP
Sekitar 21 Jam yang laluZulkifli Hasan Usul Ongkos Kampanye Parpol Dibiayai Negara
Sekitar 22 Jam yang laluPKB Ingin Pimpin Poros Koalisi Pilpres 2024, Cak Imin Jadi Capres
Sekitar 22 Jam yang laluKata Andika Perkasa soal Dirinya Dijodohkan dengan Ganjar untuk Pilpres 2024
Sekitar 22 Jam yang laluDemokrat DKI Sarankan Anies Baswedan Masuk Parpol: Untuk Jaga Elektabilitas
Sekitar 23 Jam yang laluGalaknya Luhut Audit Perusahaan Kelapa Sawit Usai Ditunjuk Jokowi Urus Minyak Goreng
Sekitar 7 Jam yang laluTerbitkan Aturan Baru, Mendag Resmi Cabut Larangan Ekspor CPO
Sekitar 16 Jam yang laluAturan Baru Kemendag: Beli Minyak Goreng Curah Harus Gunakan NIK
Sekitar 17 Jam yang laluMenko Luhut Bakal Audit Perusahaan Kelapa Sawit dan Harus Punya Kantor di Indonesia
Sekitar 20 Jam yang laluJokowi: Inflasi Terkendali Karena Pemerintah Tahan Harga BBM dan Listrik
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi: Harga BBM di Singapura Rp32.400 per Liter, Kita Pertalite Masih Rp7.650
Sekitar 1 Hari yang laluJokowi Soal Harga BBM: Subsidi APBN Gede Sekali, Tahan Sampai Kapan?
Sekitar 4 Hari yang laluDemo di Patung Kuda, Buruh dan Mahasiswa Bawa Empat Tuntutan Ini
Sekitar 4 Hari yang laluPasukan Rusia Kuasai PLTA Strategis Ukraina
Sekitar 53 Menit yang laluPresiden Ukraina Hanya Bersedia Temui Putin untuk Akhiri Perang
Sekitar 1 Hari yang laluYouTube Hapus 70 Ribu Video Konflik Rusia dan Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluAksi Tentara Rusia Mensterilkan Pabrik Baja Azovstal dari Sisa Ranjau Ukraina
Sekitar 1 Hari yang laluData Pasien Covid-19 di Wisma Atlet Kemayoran 26 Mei 2022
Sekitar 1 Jam yang laluPenampakan Pyongyang Bak Kota Mati Akibat Covid-19
Sekitar 4 Jam yang laluMenag Harap Kebijakan Saudi Larang Warganya Masuk Indonesia Segera Dicabut
Sekitar 6 Jam yang laluTurun 50 Persen, Santunan Kecelakaan Jasa Raharja Capai Rp44 M di Musim Mudik Lebaran
Sekitar 21 Jam yang laluEvaluasi Mudik Lebaran, Jokowi Minta Rekayasa Lalu Lintas Diperbaiki
Sekitar 1 Hari yang laluPer 10 Mei, KAI Tolak Berangkatkan 707 Penumpang Terkait Covid-19
Sekitar 2 Minggu yang laluFrekuensi Belanja Masyarakat Meningkat Tajam di Ramadan 2022
Sekitar 2 Minggu yang laluAdvertisement
Advertisement
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami