PDIP ungkap Komjen Budi Gunawan aktif lobi politik saat Pilpres
Merdeka.com - Pelaksana Tugas (Plt) Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membongkar borok Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Hasto mengatakan Samad sengaja menjebloskan Budi Gunawan ke KPK karena sakit hati gagal menjadi cawapres Joko Widodo (Jokowi) jelang Pilpres lalu.
Hasto menceritakan Samad pada akhirnya sakit hati karena PDIP lebih memilih Jusuf Kalla sebagai wapres Jokowi. Padahal Samad sudah beberapa kali melakukan lobi-lobi pada petinggi PDIP untuk maju mendampingi Jokowi.
Disebutkan bahwa sosok Komjen Budi Gunawan adalah salah satu orang yang menggagalkan Samad jadi cawapres. Budi Gunawan yang punya hubungan dekat dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri disebut-sebut sebagai sosok yang menentang Samad maju bersama Jokowi.
Padahal kala itu jelas-jelas Komjen Budi Gunawan masih menjadi polisi aktif dan masih menjabat sebagai Kepala Lembaga Pendidikan Polisi (Kalemdikpol). Pengakuan ini secara tak langsung menunjukkan bahwa PDIP membenarkan Budi Gunawan masuk politik praktis membela PDIP, ikut mendukung Jusuf Kalla daripada Abraham Samad.
Hasto mengaku pada saat itu sudah menjelaskan kepada Samad soal keputusan PDIP memilih Jusuf Kalla sebagai cawapres Jokowi. Namun Samad kecewa dan mengaku sudah mengincar seseorang yang menggagalkannya melenggang bersama Jokowi, yakni Komjen Budi Gunawan. Samad mengetahuinya karena sudah memasang alat sadap untuk memantau perkembangan pemilihan cawapres Jokowi.
"Pada malam hari jam 12 malam, saya ditugaskan Pak Jokowi untuk bertemu dengan Abraham Samad. Dalam pertemuan itu kami jelaskan, pada akhirnya setelah melalui proses yang panjang dan melihat realitas politiknya, Bapak Jokowi memutuskan JK menjadi cawapres. Itu apa adanya, tidak ada tendensi dari orang per orang," kata Hasto kepada wartawan, Kamis (22/1).
"Ketika itu ketika saya ceritakan pada Abraham Samad, beliau mengatakan 'Ya, saya tahu. Karena saya sudah melakukan penyadapan. Bahwa saya tahu yang menyebabkan kegagalan saya ini adalah Bapak Budi Gunawan'. Itu yang disampaikan saat itu. Ada saya dan ada saksi," ujar Hasto.
(mdk/gib)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gibran menambahkan, seusai penetapan pemenang Pilpres oleh KPU pada Rabu besok, dirinya tetap memprioritaskan untuk tugas-tugas sebagai kepala daerah.
Baca SelengkapnyaHasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaGanjar Buka Peluang Gabung Kubu Anies-Cak Imin di Putaran Kedua Pilpres
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bergabungnya Partai Golkar dan PAN dalam koalisi pendukung Prabowo sebagai Calon Presiden 2024 membawa angin segara kepada pengurus Partai Gerindra di daerah.
Baca SelengkapnyaKeadaan politik berkembang dinamis usai KPU mengumumkan hasil Pilpres.
Baca SelengkapnyaLalu, saat disinggung kapan pertemuan antara kedua pimpinan partai itu terjadi, dia meminta untuk menunggu saja.
Baca SelengkapnyaPDIP menilai sebagai Menhan seharusnya Prabowo menampilkan sisi baik untuk membangun sebuah karakter bangsa.
Baca SelengkapnyaDia berharap semoga persaudaraan dalam membangun negeri bisa lebih diperkuat
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca Selengkapnya