PDIP Sindir Prabowo Kebocoran Ada di Gerindra yang Usung Eks Napi Koruptor
Merdeka.com - Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto sindir balik pernyataan capres 02 Prabowo Subianto soal anggaran bocor. Menurutnya, kebocoran itu pemimpin partai yang mencalonkan mantan koruptor sebagai calon legislatif.
Tak lain yang dimaksud adalah Prabowo sendiri. Gerindra, partai pimpinannya, mengusung enam caleg tingkat DPRD Kabupaten dan Kota, yang merupakan mantan terpidana kasus korupsi.
"Terbukti kebocoran yang terjadi dalam pencalegan ada calon koruptor itu kan juga kebocoran," kata Hasto di Sukabumi, Jawa Barat, Jumat (8/2).
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf itu meminta Prabowo laporkan kalau punya temuan demikian. Tanpa perlu beretorika. Menurut Hasto narasi demikian sama seperti Pilpres 2014.
"Jadi sebaiknya dilaporkan saja kalau melihat fakta-fakta itu, sehingga bukan retorika. Tugas pak Jokowi menyelesaikan yang dulu belum diselesaikan," kata Hasto.
Hasto juga menyindir Prabowo terkait ucapannya bahwa ada genderuwo karena mantan Danjen Kopassus itu dipersulit mendapatkan kredit usaha. Kata Hasto genderuwo yang berbahaya adalah politik fitnah.
"Tetapi yang bahaya kan genderuwo politik karena menggunakan kekuasaannya untuk memfitnah itu yang bahaya," tandasnya.
Sebelumnya, saat menghadiri acara HUT Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia, di Mahaka Square, Jakarta Utara, Rabu (6/2), Prabowo menyebut ada kebocoran sebanyak 25 persen dari total anggaran pemerintah.
Prabowo mengaku pernyataan itu berdasarkan indikator-indikator dan dia sudah tulis dalam bukunya. Dia melihat, adanya kebocoran anggaran disebabkan penggelembungan dana di setiap proyek yang dikerjakan pemerintah. Misalnya seperti proyek jembatan.
"Saya hitung dan saya sudah tulis di buku kebocoran dari anggaran rata-rata taksiran saya mungkin lebih sebetulnya 25 persen taksiran saya anggaran bocor," ujar Prabowo.
Presiden Jokowi sendiri sudah menjawab pernyataan Prabowo tersebut. Jokowi meminta Prabowo berbicara berbasis data dan fakta.
"Jangan asal," kata Jokowi sambil menunjuk mulutnya sendiri usai menghadiri perayaan Imlek Nasional 2019 di Ji-Expo Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (7/2).
Calon presiden petahana ini meminta Prabowo segera melaporkan ke Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bila memiliki bukti kebocoran anggaran negara. Dengan begitu, tidak ada informasi simpang siur yang beredar di masyarakat.
"Kalau memang bocor sampai 25 persen laporin saja ke KPK. Duit gede banget itu," ujarnya.
Jokowi kemudian menyinggung tuduhan Prabowo pada 2014 lalu bahwa ada kebocoran anggaran negara sebanyak Rp 7.200 triliun.
"Dulu 2014 coba diingat-ingat, katanya bocor Rp 7.200 triliun. sekarang itu bocornya kalau 25 persen itu berarti Rp 500 triliun. Duitnya gede banget Rp 500 triliun. Laporin ke KPK dengan bawa bukti-bukti dan bawa fakta-fakta," ucap Jokowi.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah seorang elite Gerindra menyebut Prabowo yang sudah ditetapkan KPU sebagai pemenang Pilpres 2024 memilih jalan Rekonsiliasi.
Baca SelengkapnyaGerindra: Prabowo yang Akan Bisa Menjembatani Hubungan Jokowi dengan PDIP
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tak sabar menuju hari pencoblosan yakni 14 Februari 2024 mendatang.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sengketa Pilpres 2024 Diputuskan Besok, Mungkinkah Prabowo Hadir Langsung ke MK?
Baca SelengkapnyaKoalisi Masyarakat Sipil menilai Pemberian gelar jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto merupakan langkah keliru
Baca SelengkapnyaMenang Sengketa Pilpres di MK, Prabowo: Kita Lakukan Persiapan untuk Menghadapi Masa Depan
Baca SelengkapnyaPrabowo mengaku sependapat dengan Ganjar terkait solusi tumpang tindihnya kewenangan mengatasi persoalan keamanan.
Baca SelengkapnyaJokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaPolitikus PDIP, Adian Napitupulu menyatakan, pemberian pangkat jenderal kehormatan kepada Prabowo Subianto menyakiti korban pelanggaran HAM masa lalu.
Baca Selengkapnya