PDIP juga gunakan relawan Baguna untuk kawal pilkada serentak
Merdeka.com - PDI Perjuangan hari ini melaksanakan Pelatihan Pencarian dan Pertolongan (SAR DPP Badan Penanggulangan Bencana (Baguna) kerjasama dengan Basarnas. Selain bekerja menanggulangi bencana, para kader Baguna juga akan diturunkan untuk membantu pemenangan partai di pilkada serentak.
"Tak hanya dilatih penanggulangan bencana, tetapi mereka akan dilatih menjadi pejuang kemanusiaan. Tugasnya tak ringan, tugasnya berat. Dalam rangka pilkada serentak, pejuang kemanusiaan ini akan diterjunkan untuk kemenangan partai," kata Sekjen DPP PDIP, Hasto Kristiyanto di Lenteng Agung, Selasa (15/9).
Pilkada serentak sendiri akan diselenggarakan pada tanggal 9 Desember 2015 mendatang. PDIP memasang taget 80 persen kemenangan di Pilkada serentak.
Hasto menegaskan, PDIP melatih para relawan Baguna untuk tidak membeda-bedakan warga ketika bencana terjadi. Apakah mereka merupakan basis PDIP ataupun tidak.
Hasto juga menekankan bahwa PDIP adalah satu-satunya parpol di Indonesia yang punya Badan Penanggulangan Bencana.
"Ketua Umum Ibu Megawati sangat visioner saat itu, karena Indonesia kena tsunami di 2004. Lalu kita berada di wilayah rawan bencana. Sehingga dirasakan perlu mempersiapkannya," kata Hasto.
Hasto menyarankan pemerintahan Presiden Jokowi belajar dari Pemerintahan RI di bawah Presiden Kelima Megawati Soekarnoputri dalam menghadapi bencana asap. Saat jadi Presiden, Megawati selalu menekankan bahwa bencana bisa diprediksi.
"Bu Mega mengatakan sebelum kejadian, sebenarnya tiga bulan sebelum kejadian bisa diprediksikan. Maka sebelum terjadi pembakaran untuk membuka lahan-lahan baru, Beliau mengumpulkan Menristek, saat itu Pak Hatta Radjasa. Kenapa Menristek? Karena beliau itu yang bertanggung jawab membuat hujan buatan," jelas Hasto.
"Kemudian dikumpulkan Badan Meterorogi dan Peerkiraan Cuaca. Kemudian menteri perindustrian, sektor industri mana yang mengabaikan bencana asap tersebut. Lalu juga mengumpulkan menteri kehutanan jaman itu yakni Pak prakosa," tutupnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasto menyampaikan, hal serupa juga telah disampaikan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Hari Ulang Tahun PDIP beberapa waktu yang lalu.
Baca SelengkapnyaMasyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaHasto menyebut berbagai program Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024 memang lebih besar mencapai Rp 506 triliun.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca SelengkapnyaPemerintah mempertimbangkan untuk menghentikan sementara penyaluran bantuan pangan beras saat hari tenang hingga pencoblosan pemilu yakni 11-14 Februari 2024.
Baca SelengkapnyaAncaman pidana itu tertuang dalam Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 (UU Pemilu)
Baca SelengkapnyaArief mengaku, dirinya telah mendapat penugasan dari pemerintah dalam rapat terbatas untuk tetap menyalurkan bansos pangan.
Baca SelengkapnyaDalam rekaman yang beredar, muncul dugaan penggunaan dana desa untuk menangkan satu paslon.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menghormati capres nomor urut 2, Prabowo Subianto yang mencoba latihan blusukan.
Baca Selengkapnya