PDIP: Djarot-Sihar unggul, hanya bisa kalah kalau dicurangi
Merdeka.com - Pelaksanaan debat terakhir pasangan calon gubernur-wakil gubernur Sumatera Utara, di Medan, Selasa (19/6) malam, menyisakan masalah. Pasalnya, suara dari mikrofon pasangan cagub-cawagub Sumut nomor urut dua, Djarot Saiful Hidayat-Sihar Sitorus, tidak terdengar jelas pada dua sesi debat.
Politisi PDI Perjuangan, Trimedya Panjaitan, yang menyaksikan langsung debat cagub-cawagub Sumut di Hotel Santika, Medan, menyampaikan, dia langsung melontarkan protes ke Ketua KPUD Sumatera Utara saat suara dari mikrofon Djarot-Sihar tak terdengar jelas. Trimedya mengaku mengetahui ada masalah pada mikrofon Djarot-Sihar berdasarkan laporan masyarakat yang nonton bareng acara debat dari televisi.
"Kami protes ke Ketua KPUD dan dua stasiun televisi yang menayangkan. Ada apa ini, siapa yang bermain? Jangan sampai pilkada yang tinggal sepekan lagi jadi cacat gara-gara masalah mikrofon," kata Trimedya, dalam siaran persnya, Kamis (20/6).
Gangguan pada mikrofon Djarot terjadi pada sesi pertama debat yang mengambil tema penegakan hukum dan hak asasi manusia. Saat akan menyampaikan visi dan misinya, suara Djarot tidak terdengar jelas dari siaran di televisi. Adapun mikrofon Sihar mengalami gangguan pada sesi kedua suaranya terganggu dan ucapannya nyaris tidak jelas alias sulit dipahami.
"Kami menduga ini ada unsur kecurangan, sabotase," ucap Trimedya.
Anggota Komisi III DPR RI itu menyampaikan, setelah debat sesi kedua, Ketua KPUD Sumut menggelar rapat bersama perwakilan dua stasiun televisi yang menyiarkan langsung dan perwakilan dua pasangana cagub-cawagub Sumut. Hasil rapat itu disepakati, satu dari dua mikrofon yang digunakan pasangan Edy Rahmayadi-Musa Rajekshah diberikan kepada pasangan Djarot-Sihar.
"Kami bilang enggak mau terjadi lagi masalah di sesi ketiga. Harus dipastikan. Akhirnya mikrofon pasangan satu dibagi dua, setelah itu debat baru lancar suaranya jelas," ungkap Trimedya.
Dia menyampaikan, tim internalnya menemukan dugaan kecurangan yang ditujukan untuk menggembosi popularitas dan elektabilitas Djarot-Sihar. Karena itu, Trimedya mengatakan mesin partainya dan seluruh masyarakat pendukung Djarot-Sihar akan mengawasi seluruh proses dari pemberian undangan memilih hingga penetapan pemenang Pilkada Sumut nanti.
"Sekarang ini Djarot-Sihar unggul, dan hanya bisa kalah kalau dicurangi," ujar Trimedya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ruhut mengatakan, fakta itu mungkin saja bisa diungkap pasangan Ganjar-Mahfud pada saat debat kemarin. Sayangnya, mereka tak diberikan kesempatan berbicara.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pendapat mantan Gubernur Jawa Tengah itu masuk akal, bukan hanya ngomong doang.
Baca SelengkapnyaTerkait pertahanan, Ganjar menyinggung soal alutsista dan kebutuhan dasar yang mesti terpernuhi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Momen lucu saat Menteri PUPR Basuki Hadimuljono peluk mesra Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca SelengkapnyaGagasan yang digaungkan oleh Ganjar Pranowo berbeda dengan Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaBegini potret harmonis keluarga eks pejabat tinggi DKI. Tiga putrinya bikin salah fokus.
Baca SelengkapnyaAkmaludin Nugraha, caleg yang juga anggota DPRD Kabupaten Tangerang periode 2019-2024 menduga telah terjadi penggelembungan suara yang dilakukan caleg partainya
Baca SelengkapnyaPesan Sahroni untuk Ridwan Kamil: Selamat Maju Pilkada DKI, Sampai Bertemu dengan Saya, Kang
Baca Selengkapnya