PDIP Dekati Partai Pemerintah: Satukan Kutub Magnet Agar Tercapai Kesepahaman
Merdeka.com - PDI Perjuangan mengakui tengah membangun komunikasi dengan partai politik menjelang Pemilu 2024. Di antaranya adalah Golkar, PBB, dan PPP.
Sekjen PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto mengakui ditugaskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Yakni, melakukan penjajakan agar PDIP mencapai kesepahaman dengan partai-partai untuk kerja sama di masa depan.
"Dulu Ibu Megawati menugaskan DPP melalui Mbak Puan, kemudian saya untuk berkeliling ke partai-partai. Itu kan juga bagian dari untuk menyatukan kutub-kutub magnet tadi agar tercapai kesepahaman kerja sama untuk masa depan," ujar Hasto di Sekolah Partai PDIP, Jakarta, Senin (20/3).
Komunikasi itu dibangun dengan partai-partai pengusung pemerintah. Tetapi, Hasto mengecualikan NasDem yang sudah mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai calon presiden.
Hasto menilai wajar PDIP mulai bergerak menjajaki kerja sama untuk Pemilu 2024. Ia mengibaratkan kedekatan dengan partai politik lain seperti kutub magnet yang saling menarik.
"Jadi ini dekat mendekat dan ini kan suatu dinamika politik yang terjadi. Jadi kadang-kadang kami aktif, dengan partai lain aktif. Ini selalu hal yang terjadi, bagaikan dua kutub magnet yang saling mendekat. Jadi itu hal yang biasa," ujar Hasto.
Menurut Hasto secara otomatis komunikasi antar partai politik di pemerintahan terjadi. Apalagi partai-partai ini sering bertemu dalam rangka mendukung pemerintahan Jokowi.
"Kalau itu kan suatu yang otomatis, karena ketika Presiden misalnya mengeluarkan Perppu itu kan otomatis pendukung pemerintah bertemu, berdialog, bagaimana terhadap Perppu tersebut," ujarnya.
"Kemudian Presiden mau menyampaikan suatu konsepsi tentang anggaran kedepan yg nantinya akan disampaikan pada tgl 16 Agustus, itu kita bertemu, kemudian presiden menyatakan ini mau upaya untuk mengatasi agar bulan puasa ini tidak terjadi kenaikan harga-harga pangan, nah kita bertemu nah itu suatu yang establish," pungkas Hasto.
Sebelumnya, Ketua DPP PDIP Djarot Saiful Hidayat mengatakan partainya terbuka untuk bekerja sama dengan partai lain. Dia bahkan membocorkan, ada tiga parpol yang tengah didekati saat ini.
"Saat ini PDI Perjuangan tetap membuka diri ya untuk berpeluang bekerja sama dengan semua partai, khususnya partai-partai pendukung pemerintah, jadi ruang itu terbuka," kata Djarot, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta dikutip Rabu (15/3).
Djarot menyebutkan, Partai Persatuan Pembangunan (PPP) salah satu yang tengah dijajaki. Menurut dia, PPP memiliki akar sejarah yang sangat panjang dengan PDI Perjuangan. Sebab, Megawati Soekarnoputri saat menjabat Presiden RI didampingi Hamzah Haz sebagai Wapres.
Megawati adalah Ketua Umum PDIP ketika menjabat Presiden RI dan saat itu Hamzah Haz berstatus Ketua Umum PPP.
"Jadi punya sejarah sangat panjang yang PPP waktu itu dan PDI Perjuangan pada saat itu dibentuk berdasarkan hasil fusi partai-partai. Jadi mempunyai sejarah yang sangat panjang, PPP dan PDI Perjuangan itu juga bertetangga, sehingga komunikasi itu berjalan dengan sangat baik," ungkapnya.
Selain itu, dia juga mengatakan jika PDIP membentuk poros bersama PBB. Menurutnya, PBB dengan PDIP memiliki kedekatan, sebab Ketua Umum PBB Yusril Ihza Mahendra pernah tercatat sebagai menteri ketika Megawati menjabat Presiden RI.
"Dan PDI Perjuangan itu tetap dibangun sampai dengan saat ini. Sehingga kita membangun hubungan kerja sama yang sangat baik," ucapnya.
Lebih lanjut, dia juga menyebut dengan Partai Golkar yang kemungkinan akan bekerja sama. Namun, komunikasi untuk membangun kerja sama belum mencapai tahapan pengusungan capres dan cawapres.
"Dengan Partai Golkar juga seperti itu. Namun, apakah ini terkait dengan pencalonan presiden dan wakil presiden? Itu masih jauh," ujar Djarot.
(mdk/lia)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sejumlah tokoh politik berlomba-lomba ingin bertemu Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri, termasuk Presiden Joko Widodo dan Calon Presiden Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaJokowi meminta KPU dan para penyelenggara Pemilu memastikan tata kelola pelaksanaan Pemilu 2024 berjalan dengan baik.
Baca SelengkapnyaGaung perubahan menimbulkan pertanyaan, sebab selama ini PDI Perjuangan selalu membawa pesan keberlanjutan yang sering dikaitkan dengan motto Presiden Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaBudi Arie enggan menyebutkan partai politik (parpol) mana yang akan dipilih Jokowi sebagai tempat berlabuhnya, setelah dinyatakan bukan kader PDIP.
Baca SelengkapnyaElektabilitas PDI Perjuangan memang masih di paling atas dengan angka 19,1 persen, tetapi terus alami penurunan dari survei sebelumnya.
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan persatuan dan keutuhan bangsa Indonesia harus terus dijaga di tengah tahun politik 2024.
Baca SelengkapnyaFX Rudy sudah tidak lagi menganggap Jokowi sebagai kader partai banteng moncong putih itu.
Baca Selengkapnya