PDIP dan Golkar hampir pasti koalisi di 10 Pilkada Jawa Barat
Merdeka.com - Partai Golkar dan PDI Perjuangan hampir pasti berkoalisi di Pilgub Jabar. Pengurus daerah dua partai ini sudah sejalan mendukung Dedi Mulyadi pada Pilgub Jabar 2018. Namun mereka masih menunggu keputusan dari masing-masing pengurus pusat partai. Termasuk urusan calon pendamping untuk Dedi Mulyadi.
"Pilgub sendiri saya sampaikan, ini akan diserahkan DPP partai masing-masing. Ini langkah baik untuk mencapai titik balik, urusan gubernur dan wakil jadi memang ada di DPP," kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jabar Abdy Yuhana usai menerima kunjungan Ketua DPD Golkar Jabar Dedi Mulyadi, di Kantor DPD PDIP Jabar, Jalan Jalan Pelajar Pejuang, Kota Bandung, Rabu (9/8).
Dua partai ini belum menggunakan bahasa koalisi untuk menghadapi musim politik tahun depan. Bahasa yang digunakan untuk membangun kebersamaan partai si merah dan kuning yakni kerja sama.
"Kalau koalisi kan seolah-olah kesannya hanya politik saja, tapi kan kerja sama itu prinsipnya gotong royong, kebersamaan. Kalau ini kan tadi muncul dalam pertemuan itu bagaimana supaya menjaga Jawa Barat dari sisi kultur dan kepentingan untuk kebutuhan dasar masyarakat," imbuhnya.
Dedi Mulyadi mengaku belum mau bicara banyak soal urusan yang sebenarnya masuk ranah DPP Partai masing-masing. "Kita tidak berbicara personal, kita seluruh kebijakan mengenai itu diserahkan melalui DPP, baik DPP Golkar atau PDIP," jelasnya.
Ketua DPD PDIP Jawa Barat TB Hasanudin menambahkan, saat ini DPD PDIP Jabar diberi tugas menyukseskan 16 Pilkada serentak di Jabar. Dari 16 pilkada, sedikitnya 10 pemilihan bupati walikota di Jawa Barat akan dijajaki koalisi dengan Golkar.
Antara lain Kabupaten Subang, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar, Kota Bekasi, Kabupaten Bogor, Kabupaten Cirebon, Kabupaten Sumedang, Sukabumi, Purwakarta, Kota Bandung, dan Kota Cirebon.
"Terkait Pilkada serentak kami mencoba sharing, berdiskusi bagaimana entry poin yang kita pilih dalam mengabdi kepentingan rakyat Jawa Barat plus provinsi. Kami dapatkan solusi diantaranya masuk ke namanya bekerja sama di dalam pilkada nanti. Kami akan bekerja sama dalam konteks Pilkada itu hampir di semua daerah," jelasnya.
Kesepakatan kerja sama ini karena kesamaan ideologi partai dalam menjalankan visi misinya. PDIP dan Golkar sama-sama mengklaim sebagai partai yang menjunjung tinggi rasa nasionalisme tapi tetap mengedepankan religiusitas.
"Platform kami memang sama sebagai partai nasionalis tapi juga religius. Platform kami sama juga soal kebangsaan dan kerakyatan sehingga kami mencoba mensinergikan setiap kegiatan dalam konteks mengabdi negara dan menjaga pluralisme. Bukan hanya pilkada tapi event selanjutnya," sebutnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cak Imin mengaku hingga saat ini belum mengetahui sosok yang mendaftar untuk Pilkada DKI Jakarta ke partai politik Koalisi Perubahan yaitu PKB, PKS atau NasDem.
Baca SelengkapnyaPDIP menjadi partai politik yang berhasil meraih kemenangan pada pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyatakan partainya pada Pilkada 2024 siap berkoalisi dengan partai di luar koalisi mereka saat Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Golkar mulai merayu Partai Keadilan Sejahtera (PKS) untuk berkoalisi di Pilkada Kota Depok.
Baca SelengkapnyaDPC PDIP Jember telah membentuk Tim Penjaringan bakal calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Jember Tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKoalisi Perubahan sudah mulai membahas Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI Jakarta. Salah satu yang dibahas yakni bakal calon yang akan diusung.
Baca SelengkapnyaGanjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaAirlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca Selengkapnya