Pasek sebut tak beretika ada lobi calon hakim agung di toilet

Merdeka.com - Ketua Komisi III DPR Gede Pasek Suardika mengkritik para calon hakim agung yang melakukan lobi-lobi dengan anggota Komisi III DPR di toilet. Ia berharap, calon hakim ini tidak melakukan tindakan negatif.

"Dalam suasana ini bisa saling menjaga marwah, pertemuan ini adalah marwah ini, bisa dibaca negatif, sebaiknya dihindari, meski sebaiknya tidak," ujar Pasek di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9).

Pasek berpendapat, dirinya amat menyayangkan kejadian transaksi dan lobi di toilet. Hal itu tentunya menimbulkan etika yang tidak baik di saat sedang digelar seleksi calon hakim agung.

"Meskipun kita kenal, kita mau sedang mencari hakim yang mulia, marwah ini harus dijaga," tegasnya.

Seperti diketahui, Hakim Tinggi Pontianak, Sudrajad Dimyati usai menjalani fit and proper test dirinya keluar dan langsung menuju kamar mandi atau toilet di sebelah ruang Komisi VIII DPR.

Tak selang berapa lama, Sudrajad yang mengenakan kemeja putih dan jas itu dibuntuti oleh anggota Fraksi dari PKB Bachrudin Nasori. Keduanya ketangkap basah, melakukan pembicaraan dan bisik-bisik.

Tepat di depan toilet, Sudrajad menyerahkan sesuatu kepada Bahrudin dengan cepatnya. Barang itu berupa apa, tidak diketahui. Pasalnya, posisi Bahrudin menutupi bentuk barang yang diserahkan.

"Tidak ada, saya tidak melakukan lobi-lobi," kilah Sudrajad saat ditanya wartawan dengan mimik gugup, DPR, Senayan, Jakarta, Rabu (18/9).

Ketika dimintai klarifikasi perihal pertemuan di toilet bersama calon Hakim Agung tersebut, Anggota Komisi III dari Fraksi PKB itu membantah dan terlihat kaget. "Yang mana, saya sering ke kamar mandi karena mau kencing," bantah Bahrudin dengan kaget.