Paripurna Pemilihan Pimpinan MPR Dibuka, 335 Anggota Tak Hadir
Merdeka.com - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menggelar sidang paripurna di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10). Rapat itu digelar untuk mengesahkan jadwal pemilihan pimpinan serta pembentukan fraksi-fraksi di MPR.
Berdasarkan pantauan merdeka.com, cukup banyak kursi di ruang sidang paripurna yang terisi anggota MPR dan DPD. Namun berdasarkan kehadiran, hanya 376 anggota yang hadir dari 711 anggota MPR yang baru dilantik kemarin (1/10). Total anggota yang tak hadir sebanyak 335 orang.
"Sesuai catatan hadir yang disampikan oleh sekretariat jenderal sampai saat ini telah hadir 376 anggota dari 711 anggota MPR. Dan telah menandatangani daftar hadir," kata Pimpinan MPR Sementara Hillary Brigitta Lasut.
Kendati demikian, Hilarry mengatakan jumlah anggota sudah memenuhi kuorum untuk membuka sidang paripurna. Maka dari itu sidang segera dilaksanakan.
"Sidang sudah memenuhi syarat untuk dibuka karena kuorum telah tercapai," ungkapnya.
Sidang pun dilakukan dengan agenda yang seharusnya yakni pengesahan jadwal sidang dan pembentukan fraksi-fraksi MPR.
"Sidang paripurna MPR dengan agenda, pengesahan jadwal acara sidang pembentukan fraksi-fraksi dan kelompok DPD kami buka dan terbuka untuk umum," ucapnya.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
291 dari 575 orang anggota dewan dinyatakan hadir dalam rapat paripurna itu.
Baca SelengkapnyaHanya 69 Anggota DPR Hadir Paripurna Pengesahan UU DJK, 234 Orang Izin dan 272 Absen
Baca SelengkapnyaBamsoet mengawali pidatonya dengan menyampaikan pantun soal koalisi Pilpres 2024.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kepala LKPP Hendrar Prihadi menyebut alokasi anggaran pada rencana umum pengadaan barang dan jasa setiap tahunnya mencapai Rp1.200 triliun.
Baca SelengkapnyaDPR sudah menerima daftar inventarisasi masalah (DIM) dari pemerintah.
Baca SelengkapnyaSebab, dia menilai saat ini pengawasan DPR RI pada Pemilu 2024 tak ada marwahnya.
Baca SelengkapnyaKendati demikian, dia menghormati sikap dari fraksi di DPR yang telah menyatakan akan mendukung hak angket.
Baca SelengkapnyaAngka keterwakilan perempuan dalam hasil Pileg DPR 2024 meningkat menjadi 22,1 persen atau 128 kursi dari 580 kursi DPR
Baca SelengkapnyaGerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca Selengkapnya