NasDem sebut koalisi besar buat jegal Ahok tak bakal efektif
Merdeka.com - Ketua DPP Partai NasDem Martin Manurung menilai upaya 7 partai politik menjalin koalisi besar mengadang Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) di Pilgub DKI 2017 dinilai tidak efektif. Menurut dia, Pilkada seperti juga Pilpres adalah pemilihan orang atau figur bukan pemilihan partai seperti Pemilu Legislatif.
"Kita baru saja melihat pada Pemilihan Presiden, di mana Koalisi Indonesia Hebat (KIH) yang hanya berisi NasDem, PDIP, PKB dan Hanura dan mengusung Jokowi-JK, ternyata berhasil menggulung Koalisi Merah Putih (KMP) yang mengusung Prabowo-Hatta walaupun berisi 6 Parpol," jelas Martin di Jakarta, Rabu (10/8).
Hal itu, tambah Martin, sudah berkali-kali terjadi dalam pemilihan. Pada Pilpres sebelumnya pun, koalisi besar yang dinamakan Koalisi Kebangsaan yang mengusung Megawati pernah dikalahkan oleh koalisi kecil yang mengusung Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
"Seharusnya, partai-partai politik sudah cukup belajar soal koalisi-koalisi ini. Bukan soal besar-kecilnya koalisi, tetapi ini soal pilihan rakyat pada figur yang diusung," kata pria yang juga menjabat Ketua Umum Garda Pemuda NasDem itu.
"Kalau Parpol belum belajar dan sadar juga soal koalisi-koalisi ini, menurut saya kebangetan ya. Ini memang tandanya partai-partai politik masih bebal mendengar aspirasi masyarakat. Semakin jelas bahwa Parpol perlu melakukan koreksi diri," tambahnya.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menegaskan ingin fokus memenangkan Partai Demokrat dan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka di Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaPartai Gerindra tengah fokus mengawal perhitungan suara pemilihan presiden (Pilpres) dan pemilihan legislatif (Pileg) 2024.
Baca SelengkapnyaPresiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Perludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca SelengkapnyaHasto Sengketa Pilpres di Momen Hari Kartini: Semoga MK Ketuk Palu Emas, Bukan Palu Godam
Baca SelengkapnyaTidak cukup waktu untuk melakukan pemakzulan Jokowi sebelum Pilpres 2024 diselenggarakan.
Baca SelengkapnyaSerangan Israel ke Rumah Sakit Indonesia di Gaza Terekam dalam Laporan Langsung Reporter TV
Baca SelengkapnyaHakim Mahkamah Konstitusi (MK) Arief Hidayat mengungkap alasan lembaganya tak menghadirkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam sidang lanjutan PHPU.
Baca SelengkapnyaAlasan Ahok mengundurkan diri dari jabatan Komisaris Utama PT Pertamina agar fokus kampanye mendukung Ganjar-Mahfud dalam Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPara pelawak itu bersaing memperebutkan suara dari daerah pemilihan masing-masing dengan kolega satu partai maupun partai politik lain.
Baca Selengkapnya