Menteri ini dulunya sering kritik Jokowi, sekarang puji setinggi langit
Merdeka.com - Mantan Sekretaris Jenderal Partai Golkar, Idrus Marham, dulu pernah ada di posisi yang berseberangan dengan Presiden Jokowi. Saat Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden, Idrus kerap kali menyindir dan mengkritiknya. Terlebih lagi saat itu dia merupakan koordinator Koalisi Merah Putih (KMP), atau pendukung dari lawan Jokowi yaitu Prabowo Subianto.
Namun ternyata pada 17 Januari 2018, Presiden Jokowi resmi melantik Idrus sebagai Menteri Sosial menggantikan Khofifah Indar Parawansa. Lidah pun tak bertulang, Idrus yang dulu sering mengkritik Jokowi saat ini berubah haluan memuji-muji Jokowi di setiap kali kesempatan.
Lalu apa saja kah kritik dan puji Idrus untuk Jokowi dulu dan sekarang? Berikut rangkumannya;
Sindir belum selesaikan tugas Gubernur
Saat Jokowi mencalonkan diri sebagai Presiden, dia baru sekitar dua tahun menjadi Gubernur DKI Jakarta. Banyak pekerjaan di Ibu Kota yang belum diselesaikan sehingga hal ini menjadi kritik oleh sebagian orang, salah satunya Idrus Marham.
Memang saat itu Idrus tak menyebut nama secara langsung. Namun, arah sindiran itu dipastikan untuk Jokowi. Menurutnya Indonesia hanya bisa dipimpin oleh orang yang profesional.
"Apakah DKI Jakarta masih macet? Apakah DKI Jakarta masih banjir?" ujar Idrus saat Partai Golkar menggelar kampanyenya di GOR Ciracas, Jakarta Timur, Selasa (18/3).
Hanya modal popularitas
Saat Pilpres 2014, Idrus Marham pendukung pasangan Prabowo Subianto dan Hatta Rajasa. Di setiap kampanye, Idrus sering menyindir jika memimpin bangsa tidak cukup hanya bermodal popularitas, tetapi juga kemampuan.
Seperti diketahui saat itu popularitas Jokowi lebih tinggi dibandingkan dengan rivalnya.
Puji suara merdu
Pujian Idrus Marham terhadap Presiden Jokowi mulai dilayangkan setelah dia menjadi menteri sosial. Salah satunya saat Idrus mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP), Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bansos Pangan Rastra di Gedung Remaja Ciceri, GOR Maulana Yusuf, Kota Serang, Rabu (14/3).
Idrus memuji Jokowi sebagai sosok imam yang memiliki suara merdu. Terbukti saat melakukan lawatan ke Afghanistan, Jokowi menjadi imam di Masjid kompleks Istana Kepresidenan Agr, Kabul.
"Saya bisa beri bocoran, ya bocorannya, kalau Bapak Presiden ini jadi imam, pasti suaranya merdu. Ya Alhamdulillah. Di Afghanistan juga sudah jadi imam. Makmumnya Presiden Afghanistan. Juga banyak ulama di sana. Inikan luar biasa," katanya.
Yakin Jokowi menang pilpres 2019
Politisi Golkar Idrus Marham meyakini Joko Widodo (Jokowi) kembali jadi pemenang di pemilihan Presiden 2019 mendatang. Dia prediksi, Jokowi menang dengan perolehan suara 65 persen.
"Kita punya keyakinan bahwa Jokowi dengan prestasi yang ada, peluangnya besar untuk memenangkan lebih dari 60 persen. Bahkan kita targetkan sampai 65 persen," katanya di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (16/4).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi Diseret Dalam Sidang Sengketa Pilpres, Istana Minta Pembuktian Tuduhan di MK
Pihak Istana masih menunggu pembuktian atas tuduhan yang disampaikan persidangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Muncul Desakan Pemakzulan Jokowi, Istana Klaim Kepuasan ke Presiden Masih Tinggi di Atas 75 Persen
Istana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaKritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaNama Jokowi Diseret dalam Sidang Sengketa Pilpres 2024, Begini Reaksi Istana
Nama Jokowi berulang kali disebut dalam sidang perdana sengketa hasil Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIsu Pemakzulan Jokowi Cuma Taktik Pengalihan Isu
Ia menduga, wacana pemakzulan mungkin adalah taktik pengalihan isu atau refleksi kekhawatiran pendukung calon lain akan kekalahan.
Baca SelengkapnyaJokowi Sebut Sering Dikritik Tajam: Gambar Wajah Saya Aneh-Aneh di Sampul Media, Cucu Komplain
Jokowi tetap menganggap sebuah kritikan sebagai kebebasan berekspresi.
Baca Selengkapnya