Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mencegah isu SARA dimainkan di Pilgub Jateng 2018

Mencegah isu SARA dimainkan di Pilgub Jateng 2018 pemungutan suara ulang di tps 29 kalibata. ©2017 Merdeka.com/imam buhori

Merdeka.com - Direktur Lembaga Pengkajian dan Survey Indonesia (LPSI) Muchamad Yulianto dari Undip Semarang mengungkapkan, SARA tidak akan menjadi isu yang berpengaruh dalam pertarungan Pilgub Jateng 2018. Salah satu penyebabnya semua calon memiliki keyakinan dan agama sama dan berasal dari suku Jawa.

Meskipun dalam surveinya, Yulianto menemukan jika pemilih di Jateng ternyata masih sensitif dengan keyakinan dan agama dalam pilihan politik. 46,6 Persen pemilih masih menempatkan agama atau keyakinan menjadi pertimbangan saat menentukan pilihan pasangan calon Pilgub mendatang.

"Di Jawa Tengah tentang Pilkada berkaitan dengan sensitifitas agama akan muncul kalau ada orang yang di pencalonan berbeda agama. Berbeda agama di antara lima agama itu atau etnisnya berbeda. Tapi kalau selama etnisnya sama, agamanya sama, saya kira sulit untuk memunculkan sensitifitas dan keyakinan agama dalam pilihan politik," jelas Yulianto dalam perbincangan dengan merdeka.com Rabu (30/8) di Kota Semarang, Jateng.

Selain itu, Yulianto menegaskan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri sudah mengantisipasi terulangnya kembali trauma Pilkada DKI Jakarta di mana isu SARA, terutama agama dimunculkan untuk mengalahkan Basuki Tjahaja Purnama.

"Jadi ini masalah Jawa Tengah (PDIP) sudah mengantisipasi kalau muncul itu akan terjadi gejolak berkaitan dengan keyakinan. PDIP menyadari bahwa Pilkada DKI itu buat pengalaman PDIP karena faktor etnis dan agama yang dipolitisasi untuk mengalahkan orang yang memiliki kualitas," ujarnya.

Yulianto menduga, antisipasi Megawati Soekarnoputri itu dengan tidak mengizinkannya Wali Kota Solo FX Hadi Rudyatmo untuk ikut mendaftar di bursa bakal cagub Jateng yang digelar oleh DPD PDIP Jateng.

"Dan kebetulan dari PDIP lah yang mengusung sehingga di Jawa Tengah ada tokoh yang harus diapresiasi FX Rudy, tapi kan karena faktor agama dia menyadari sendiri dan PDIP menyadari bahwa itu bisa menimbulkan Pilkada DKI kedua. Karena yang akan dipolitisasi adalah faktor keyakinan," terangnya.

Yulianto menyebut ada banyak isu seperti persoalan Semen Rembang, persoalan ganti rugi jalan tol yang belum tuntas atau bahkan persoalan isu korupsi e-KTP yang bisa dipakai penantang untuk menyerang calon petahana.

"Misalnya mau menggoreng e-KTP, mau menggoreng (mengolah isu) semen, mau menggoreng jalan tol, mau menggoreng PLTU silakan. Itu mungkin lebih baik untuk di Jawa Tengah pertarungan soal itu dalam mencerdaskan pemilih daripada mempersoalkan soal Islam dan non Islam atau etnis Jawa atau non Jawa begitu," tandasnya.

Sementara itu Ketua Desk Pemenangan DPD Partai Gerindra Jateng Sriyanto Suryo Saputro mengimbau agar partai politik tidak menggunakan isu SARA untuk memenangkan Pilgub Jateng 2018 mendatang.

"Saya kira enggak. Itu analisis Mas Yulianto seperti itu bisa tapi kita tentunya sebagai partai politik tidak akan mengedepankan model pola-pola seperti itu. Soal Jakarta berimbas ke Jawa Tengah ya itu realita tentunya kita tidak bisa menolak. Tapi kita tidak baik mengkondisikan kayak begitu.

Sriyanto mengajak melakukan kompetisi secara fair dan terbuka tanpa membawa-bawa isu SARA di Jateng. Dirinya yakin, masyarakat Jateng sudah cerdas sehingga tidak akan bisa digoyang maupun di propaganda dengan isu SARA saat Pilgub berlangsung nanti.

"Bahwa kita ayo, kita bertarung secara fair, ya kita sehat atau kemudian kita harus namanya pilkada adalah sebuah SARAna demokrasi. Kenapa kita kemudian memasangkan isu agama. Saya kira tidak perlu lah semacam itu. Toh sekarang, mau diapa-apain, digoyang seperti apapun mereka sudah punya pilihan. Mereka sudah tidak dapat diatur-atur, tidak mudah dikompori. Itu saya kira masyarakat Jawa Tengah sudah cerdas.

Sedangkan Gubernur Jateng yang juga kader PDIP Ganjar Pranowo tidak yakin kasus pilkada DKI akan terulang di Jateng.

"Ya mudah-mudahan sih tidak karena agak beda kasusnya. Minimal dengan mereka yang trauma dengan Jakarta istilah saya. Kenapa trauma Jakarta? karena isu SARA-nya dikembangkan. Nah kalau di sini yang dikembangkan isu SARA-nya apa? Sekarang dari para calon (cagub) yang muncul relatif dari sisi agama sama. Jadi kalau membawa isu (SARA) itu agak berlebihan," ungkap Ganjar kepada awak media usai mengikuti pertemuan 25 bakal cagub dan cawagub di Panti Marhen Jalan Mayjend Sutoyo, Kota Semarang.

Ganjar berharap pertarungan Pilgub Jateng nanti berjalan sportif dan benar-benar kompetitif sebab kualitas demokrasi masyarakat di Jateng akan diuji pada Pilgub Jateng 2018 nanti. "Ya saya harapkan semuanya gentel saja. Gentel, tunggu bicara baik dan positif. Ini edukasi dan demokrasi kita akan diuji disini," pungkasnya.

(mdk/bal)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu
Persaudaraan Jangan Sampai Memudar karena Tidak Bisa Menerima Hasil Pemilu

Masyarakat Indonesia patut bersyukur dan bersuka cita karena telah melewati proses Pemilu 2024

Baca Selengkapnya
Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan
Kapolri Wanti-Wanti Anak Buah Cegah Gangguan Keamanan Selama Ramadan

Jenderal Sigit memberikan atensi seluruh jajaran menjaga kamtibmas selama Ramadan untuk menjaga kekhusyukan masyarakat selama menunaikan ibadah puasa.

Baca Selengkapnya
Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?
Berani-beraninya Perwira Berpangkat Iptu Tiba-tiba Berhentikan Jenderal Bintang 2 Polri, Ada Apa?

Di tengah-tengah aktivitasnya, Kapolda DIY tiba-tiba diberhentikan sosok perwira berpangkat Iptu.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari
Mengenang Peristiwa Serangan Umum Surakarta, Bersatunya Rakyat dalam Pertempuran 4 Hari

Serangan yang berlangsung selama 4 hari berturut-turut di Solo ini berhasil menyatukan seluruh elemen masyarakat melawan gempuran pasukan penjajah.

Baca Selengkapnya
Janji Gibran Jelang Pencoblosan: Bangun PLTSa, Solusi Permasalahan Sampah di Indonesia
Janji Gibran Jelang Pencoblosan: Bangun PLTSa, Solusi Permasalahan Sampah di Indonesia

Gibran menilai, permasalahan sampah merupakan hal penting untuk diselesaikan menjadi sesuatu yang lebih bermanfaat.

Baca Selengkapnya
LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
LSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara

Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.

Baca Selengkapnya
Kala Gibran Ikut Tanggapi Marak Perang Sarung di Kalangan Remaja Saat Bulan Ramadan
Kala Gibran Ikut Tanggapi Marak Perang Sarung di Kalangan Remaja Saat Bulan Ramadan

Kala Gibran Ikut Tanggapi Maraknya Perang Sarung di Kalangan Remaja Saat Bulan Ramadan

Baca Selengkapnya
Konsolidasi Relawan Jelang Pilkada 2024, Gibran: Mohon Adik Saya juga Ikut Dikawal, PSI
Konsolidasi Relawan Jelang Pilkada 2024, Gibran: Mohon Adik Saya juga Ikut Dikawal, PSI

Gibran mengapresiasi kedatangan dan kinerja para relawan yang mampu mendulang suara meski secara survei masih minim.

Baca Selengkapnya
Keseruan Warga Jateng Rayakan Lebaran 2024, Bagi-Bagi Ketupat Berisi Taoge hingga Lebaran Sapi
Keseruan Warga Jateng Rayakan Lebaran 2024, Bagi-Bagi Ketupat Berisi Taoge hingga Lebaran Sapi

Masyarakat Jawa Tengah punya beragam cara merayakan Lebaran

Baca Selengkapnya