Mencari figur selain Jokowi dan Prabowo di Pilpres 2019
Merdeka.com - Pemilihan Umum dan Presiden masih dua tahun lagi. Namun, gembar-gembor siapa presiden selanjutnya sudah mulai ramai dibicarakan.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) hampir dipastikan bakal maju kembali. Begitu pula Ketum Gerindra Prabowo Subianto yang juga rival Jokowi pada 2014 disebut bakal maju kembali di 2019.
Dari paparan sejumlah lembaga survei, selain Jokowi dan Prabowo juga bermunculan sejumlah nama. Sebut saja Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, putra Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yakni Agus Harimurti Yudhoyono dan Gubernur DKI anyar Anies Baswedan. Ketiga nama itu belakangan sering masuk empat besar calon presiden.
Lembaga survei Roda Tiga Konsultan (RTK) melakukan survei alasan memilih capres jika dilakukan hari ini. RTK mengajukan empat nama calon dalam bursa Pilpres 2019, antara lain Joko Widodo (Jokowi), Prabowo Subianto, Gatot Nurmantyo dan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Dari survei masyarakat suka dengan Prabowo Subianto karena tegas hingga 53,3 persen, Gatot Nurmantyo tegasnya mencapai 48,1 persen. Sedangkan Jokowi terbukti kinerjanya hingga 27,0 persen dan kepribadian bagus Jokowi mencapai 23,4 persen," ujar Direktur Riset Roda Tiga Konsultan (RTK) Rikola Fedri.
Rikola menuturkan, Agus yang merupakan anak pertama dari SBY mendapatkan poin tertinggi dari masyarakat mengenai popularitasnya.
"Agus Harimurti itu tertinggi mengenai suka, kenal, tampan, gagah, mapan, mudanya mencapai 20,8 persen," jelas dia.
Masyarakat, lanjut Rikola, yang memilih pemimpin karena ketegasan ada di urutan pertama. "Masyarakat suka pemimpin tegas mencapai 23,7 persen, berpihak kepada rakyat 16,5 persen, dan kepribadian bagus bersih dari korupsi mencapai 15,6 persen," ujarnya.
Selain itu, Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi menyebut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa menjadi calon Presiden 2019. Sebab popularitas Anies bakal kian meningkat semenjak terpilih menjadi gubernur.
"Yang paling utama adalah tingkat popularitas calon menentukan pilihan, orang enggak mungkin milih kalau enggak kenal. Nah tokoh-tokoh muslim yang sudah stand out sejauh ini itu baru Anies Baswedan karena dia mendapat kan berkah dari DKI Jakarta, Pilkada lokal dengan rasa nasional," papar Burhanuddin.
Dengan demikian, lanjut Burhan, membuat nama Anies Baswedan masuk empat besar calon Presiden sesudah Joko Widodo, Prabowo Subianto dan SBY.
"Itu yang membuat nama dia itu muncul sebagai top four empat peringkat Capres tertinggi, setelah Prabowo, Jokowi, SBY," ujarnya.
Para kandiat berbeda juga dimunculkan oleh Lembaga survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC). Sederet nama beken dicantumkan untuk memberikan ruang kepada responden untuk memilih jagoannya di Pilpres.
Ada nama Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Tito Karnavian, mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, Anies Baswedan, Agus Harimurti Yudhoyono, Wali Kota Bandung Ridwan Kamil, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, hingga pentolan Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Syihab.
"Kalau semi terbuka itu kita mendaftar nama-nama tokoh yang dicalonkan. Nama Gatot, Anies Baswedan, Basuki Tjahaja Purnama masuk dan diperkirakan maju sebagai calon Capres dan Cawapres. Gatot muncul dari situ," ujar Direktur Eksekutif SMRC Djayadi Hanan,
Sementara itu, Ketua Umum Projo (Pro-Jokowi) Budi Arief Setiadi menilai bahwa Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto masih menjadi saingan terkuat sebagai lawan Jokowi seperti Pemilu 2014 lalu. "Prabowo serius karena punya partai, yang lain enggak punya. Makanya kami perhitungkan Pak Prabowo sebagai lawan serius," ujar Budi.
Budi melanjutkan, pihaknya menjadikan Pemilihan Gubernur DKI Jakarta lalu sebagai pelajaran. Dia pun tak ingin kejadian serupa terulang pada Pemilihan Presiden 2019. Oleh sebab itu, pihaknya mendorong untuk bekerja dan membuat strategi supaya publik dapat mempercayai Jokowi menjadi orang nomor 1 di Indonesia kembali.
(mdk/eko)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi bertemu dengan Prabowo dan putra sulungnya pada Rabu malam (14/2).
Baca SelengkapnyaCalon presiden nomor urut 2, Prabowo Subianto mengaku bakal meniru jejak Presiden Joko Widodo atau Jokowi bila memenangkan Pilpers 2024.
Baca SelengkapnyaKendati berseberangan pada Pilpres 2014 dan 2019, Prabowo mengaku tak pernah menaruh rasa dendam kepada Jokowi.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Joko Widodo bertemu dengan sejumlah ketua umum partai. Mulai dari Ketum Gerindra Prabowo Subianto, lalu Ketum PAN Zulkifli Hasan hari ini.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tidak pernah menyesal memilih Gibran Rakabuming Raka menjadi Calon Wakil Presiden pada Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengaku tak sabar menuju hari pencoblosan yakni 14 Februari 2024 mendatang.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto menegaskan tidak ingin menjadi Presiden Republik Indonesia melalui jalur kekerasan.
Baca SelengkapnyaPrabowo bertekad menjadi pemimpin yang mengayomi seluruh rakyat Indonesia jika menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaIngin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi
Baca Selengkapnya