Menanti babak akhir drama 'politik para sengkuni'
Merdeka.com - Usai lawatan dari sejumlah negara sahabat, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menepati janjinya untuk menata Partai Demokrat yang kian terpuruk akibat berbagai persoalan.
Semalam, SBY sebagai Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat memanggil Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat, Jero Wacik dan anggota Dewan Pembina Demokrat Syarif Hasan di kediamannya di Cikeas, Bogor, Jawa Barat.
Belum diketahui hasil pertemuan di Cikeas semalam. Namun Syarief Hasan sedikit memberikan bocoran. Salah satu hasilnya, SBY akan mengumpulkan seluruh anggota Majelis Tinggi Partai Demokrat, termasuk Anas Urbaningrum, malam ini.
"Besok semua akan dipaparkan. Pokoknya besok malam, kan urus partai harus malam," kata anggota Dewan Pembina Demokrat Syarief Hasan usai dipanggil SBY di Cikeas, Kamis (7/2) malam kemarin.
Sekretaris Dewan Pembina Demokrat, Jero Wacik tak membantah saat ditanya wartawan apakah pertemuan malam nanti akan mencopot Anas dari posisi ketua umum.
"Tunggu saja besok," katanya sambil tersenyum.
Kubu Anas Urbaningrum sepertinya tidak mau kalah dengan pertemuan yang berlangsung di kediaman SBY. Tadi malam, Anas mengumpulkan para loyalisnya. Para pengurus DPD dan DPC Demokrat yang pro-Anas berkumpul di kediamannya di Duren Sawit, Jakarta Timur.
Wasekjen Partai Demokrat Saan Mustopa yang juga tampak hadir di kediaman Anas enggan membuka isi pertemuan yang berlangsung tertutup tersebut.
"Nggak apa-apa, saya hanya main makanya saya pakai baju bebas," kata Saan kepada wartawan.
Saat menyambut baik rencana pemanggilan Anas oleh SBY nanti malam. Dia berharap, dengan dipanggilnya Anas nanti dapat menyelesaikan segala persoalan di tubuh Partai Demokrat.
"Alhamdulillah persoalan bisa cepat selesai. Pastinya SBY punya solusi untuk kebaikan partai," katanya di rumah Anas di Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (8/2) dini hari.
Saan enggan berandai-andai jika ternyata SBY mencopot Anas dari posisinya. Dia juga membantah pertemuan di rumah Anas, Kamis malam, membahas seputar kemungkinan pencopotannya dari posisi ketua umum.
"Kita lihat besok. Mas Anas nggak ada rapat, hari ini di rumahnya dan nggak ada sama sekali ngomongin itu. Kalau besok ada pemanggilan anggota Majelis Tinggi itu kan suatu hal yang biasa," katanya.
Saan juga memastikan Anas akan hadir malam nanti. Menurutnya, pertemuan malam nanti akan membahas seputar persoalan yang dihadapi Demokrat.
"Anas pasti datang besok, dia datang setiap ada rapat. Pak SBY sudah punya keputusan buat partai. Kita komitmen bahwa partai kembali seperti semula," katanya.
Tensi di tubuh Partai Demokrat kian meninggi setelah survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) melansir Demokrat hanya meraih 8,3 persen suara jika pemilu berlangsung hari ini. Hal ini sontak membuat sejumlah elite Demokrat gerah. Mereka menuding Anas Urbaningrum paling bertanggung jawab atas merosotnya suara Partai Demokrat lantaran pemberitaan tentang dugaan kasus korupsi yang menimpanya.
(mdk/war)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
AHY menceritakan kilas balik partainya yang mengalami gonjang-ganjing dalam lima tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaMenurut Direktur Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno, ada dua hal yang membuat AMIN tidak melakukan kampanye di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaHermawi menyatakan pertemuan kali ini tidak ada agenda deklarasi cawapres untuk Anies.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Sampai saat ini, parpol masih melakukan komunikasi politik untuk membangun koalisi.
Baca SelengkapnyaNama Ahmad Sahroni diketahui menjadi salah satu digadang-gadang sebagai calon gubernur untuk Pilgub DKI Jakarta 2024.
Baca Selengkapnya"Partainya cuma tiga, kemudian sudah diarahkan, Pemilu itu seperti teater saja," kata Anies
Baca SelengkapnyaSelama menjadi bupati, ia diterjang cobaan besar akibat melanjutkan program bupati pendahulunya yang bermasalah
Baca SelengkapnyaCalon Presiden (Capres) nomor urut 01, Anies Rasyid Baswedan telah mengunjungi Ketua Umum Partai Nasional Demokrat (NasDem) Surya Paloh, Kamis (15/2) pagi.
Baca SelengkapnyaBahkan diberikan imbalan untuk mempengaruhi arah pilihan politik.
Baca Selengkapnya