Membandingkan data kemiskinan era SBY dan Jokowi
Merdeka.com - Kemiskinan, salah satu isu seksi yang kerap disinggung untuk mengkritik pemerintah. Beberapa waktu lalu, Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyinggung masalah kemiskinan pada era Jokowi-JK.
Dia menyebut jika pada pemerintahan Jokowi-JK terdapat 100 juta warga Indonesia mengalami kemiskinan. Tentu saja pernyataan ini dibantah oleh pemerintah. Sebab berdasarkan data BPS, belakangan ini angka kemiskinan menurun. Lalu bagaimana angka kemiskinan pada era SBY? Mari kita bandingkan data masa SBY dan Jokowi pada dua tahun terakhir saat menjabat.
Kemiskinan era SBY 2012
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), angka kemiskinan pada tahun 2012 saat itu mengalami penurunan sekira 0,89 juta orang. Data tersebut merupakan hasil survei yang dilakukan dalam kurun waktu Maret 2011 hingga Maret 2012. Jumlahnya ada 29,13 juta.
"Jumlah penduduk miskin atau yang berada di bawah garis kemiskinan di Indonesia pada Maret 2011 sebesar 30,02 juta orang dan Maret 2012 menjadi 29,13 juta orang," ungkap Kepala BPS, Suryamin, di kantornya, Jakarta, Senin (2/7/2012).
Suryamin menuturkan selama Maret 2011-2012, penduduk miskin di perkotaan berkurang sebesar 399,5 ribu orang. Sedangkan di pedesaan berkurang 487 ribu orang.
Kemiskinan 2013
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin hingga Maret 2013 saat itu kembali mengalami penurunan sebesar 0,52 juta orang dibanding September 2012. Di mana pada September 2012 jumlah penduduk miskin sekitar 28,59 juta orang, sementara pada Maret 2013 hanya sekitar 28,07 juta orang.
"Jumlah penduduk miskin ini sudah mengalami penurunan, meski tipis. Ini disebabkan karena pendapatan masyarakat sudah mulai meningkat," kata Suryamin di kantornya, Jakarta, Senin (1/7/2013).
Suryamin menambahkan, jumlah penduduk miskin di perkotaan hingga Maret 2013 sebesar 10,33 juta orang, sedangkan di pedesaan mencapai 17,74 juta orang.
Angka kemiskinan era Jokowi 2017
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat terjadinya penurunan angka kemiskinan pada September 2017 sebesar 1,19 juta dibanding Maret 2017. Total masyarakat miskin di Indonesia mencapai 26,58 juta atau 10,12 persen dari jumlah penduduk.
Ketua BPS Kecuk Suhariyanto mengatakan ada penurunan jumlah penduduk miskin dibandingkan dengan kondisi Maret 2017 yang sebesar 27,77 juta orang atau 10,64 persen. "Jika dibandingkan dengan September 2016 ada penurunan dari 27,76 juta warga (10,70 persen) ke 26,58 juta (10,12 persen)," ungkapnya di Gedung BPS, Jakarta Pusat, Selasa (2/1).
Angka kemiskinan 2018
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Indonesia hingga Maret 2018 mencapai 25,95 juta orang (9,82 persen), berkurang sebesar 633,2 ribu orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang sebesar 26,58 juta orang (10,12 persen).
Kepala BPS, Suhariyanto menyebutkan angka tersebut paling rendah sejak krisis moneter yang dialami Indonesia pada 1998 silam. "Ini pertama kali Indonesia mendapatkan tingkat angka kemiskinan satu digit, terendah sejak 1998. Meski penurunan jumlah penduduknya tidak yang paling tinggi," kata Suhariyanto.
Selama periode September 2017-Maret 2018, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 128,2 ribu orang (dari 10,27 juta orang pada September 2017 menjadi 10,14 juta orang pada Maret 2018), sementara di daerah pedesaan turun sebanyak 505 ribu orang (dari 16,31 juta orang pada September 2017 menjadi 15,81 juta orang pada Maret 2018).
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kunjungan Jokowi ke Daerah Bikin Suara Prabowo-Gibran Naik
Bansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaJokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
NasDem: Pertemuan Surya Paloh dengan Jokowi Puluhan Kali, Tidak Terkait Sikap Politik
Surya Paloh dan Jokowi diketahui menggelar pertemuan di Istana Kepresidenan, Jakarta, Minggu (18/2).
Baca SelengkapnyaPesan SBY untuk AHY: Kesempatan Demokrat Sukseskan Pemerintahan Jokowi
SBY meminta AHY untuk bisa menjalin komunikasi dengan baik dengan pemimpin lintas sektor.
Baca SelengkapnyaLSI Denny JA: Tingkat Kepuasan ke Presiden Jokowi Capai 80,8 Persen, Prabowo-Gibran Kecipratan Suara
Survei LSI Denny JA yang mengusung tema "Di Ambang Pilpres Satu Putaran Saja" ini dilakukan pada periode 16-26 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaSurya Paloh dan Jokowi Bertemu di Istana, Ini Tanggapan PKS
Saat ini PKS memilih fokus memantau proses perhitungan suara Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN)
Baca SelengkapnyaPemerintah Jokowi Setop Sementara Bagi-Bagi Bansos, Ini Alasannya
Penghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaJelang Pencoblosan, Prabowo: Kami Adalah Penerus Jokowi
Saat berada di dalam kabinet, mantan Danjen Kopassus ini menyatakan Jokowi tidak pernah istirahat.
Baca Selengkapnya