Membaca Clue dari Jokowi, Ketum Projo: Banyak Orang Ingin Prabowo-Airlangga
Merdeka.com - Ketua Umum Projo, Budi Arie Setiadi, merespon pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyebutkan sejumlah kriteria yang harus dimiliki oleh capres. Budi menyebutkan, nama Prabowo sebagai tokoh yang paling pas dengan kriteria tersebut.
"Kalau berani mempengaruhi politik global dan lain-lain, ya, merujuk ke beberapa nama spekulasinya kan; kalau berani dan memahami politik global, ya, Pak Prabowo lah," jelas Budi ketika diwawancara selepas acara puncak Musra di Jakarta, Minggu (14/5).
Budi berspekulasi, Prabowo adalah tokoh yang memiliki kriteria pemberani dan bisa disandingkan dengan Airlangga Hartarto yang memahami kondisi ekonomi global; karena baginya ekonomi global merupakan hal yang penting.
Berita lengkap mengenai Prabowo Subianto bisa diakses di Liputan6.com
"Banyak orang juga berspekulasi atau menginginkan Prabowo-Airlangga, sebagian lagi Pak Ganjar," kata Budi.
Ketika ditanya soal nama yang akan ditentukan oleh Presiden Jokowi, Budi mengatakan, masih menunggu keputusan presiden. Karena dinamika politik yang masih terus berjalan. Namun ia menegaskan, Jokowi pasti menyebut nama yang muncul dari hasil Musra.
Bahkan, Projo diminta untuk menentukan skema nama-nama tersebut. "Pak Jokowi tadi sudah bilang, harus buat skema-skema dan diskusi soal nama. Meminta kita untuk diskusi skema-skema yang harus dilakukan," tegas Budi.
Budi menambahkan, dari Projo sendiri akan memberi input yang paling komprehensif. Karena perlu koalisi yang besar untuk memimpin bangsa yang besar.
Di acara yang sama, ketika menyampaikan pidato, Presiden Jokowi menyebutkan kriteria capres, agar masyarakat tidak salah memilih pemimpin.
Presiden Jokowi memaparkan, kriteria tersebut haruslah tokoh yang memiliki keberanian, mengerti cara mengurus negara, dekat dengan rakyat, dan mampu menangani ketidakpastian ekonomi global; terutama momentum bonus demografi yang membuat peluang Indonesia menjadi negara maju.
Sehingga mampu memperluas lapangan pekerjaan. Menurut Presiden Jokowi, peluang tersebut hanya bisa dilakukan oleh capres dengan kriteria yang disebutkan olehnya.
Survei Prabowo-Airlangga
Poltracking melakukan survei simulasi pertarungan Pilpres 2024 dengan tiga pasangan calon. Ada empat simulasi yang dilakukan.
Simulasi pasangan calon ini menggunakan tiga tokoh capres dengan elektabilitas tinggi yaitu Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, dan bakal calon presiden NasDem Anies Baswedan. Dengan dipasangkan tokoh cawapres yang berbeda-beda.
Pada simulasi Prabowo dipasangkan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto, memiliki perolehan suara tertinggi. Menghadapi Ganjar dipasangkan dengan Sandiaga Uno dan Anies Baswedan dipasangkan dengan Chairul Tanjung.
Prabowo-Airlangga mendapatkan suara 28,8 persen, unggul sangat tipis dari Ganjar-Sandiaga 28,3 persen. Sementara Anies-Chairul Tanjung 19,7 persen. Responden yang belum menjawab atau tidak tahu mencapai 23,2 persen.
"Ini enggak bisa diprediksi pemenangnya, tipis sekali, tidak ada selisih sebenarnya karena margin of errornya 2,8 persen, plus minus," jelas Direktur Eksekutif Poltracking Hanta Yuda saat pemaparan survei secara daring Jumat (28/4).
Pada simulasi Prabowo dipasangkan dengan Menteri BUMN Erick Thohir kembali menteri pertahanan itu mengalahkan Ganjar yang dipasangkan dengan Sandiaga dan Anies dipasangkan dengan Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono. Prabowo-Erick mendapatkan suara 30,3 persen, Ganjar-Sandi 28,4 persen, dan Anies-AHY 21,9 persen. Responden belum menjawab atau tidak tahu 19,4 persen.
Ketika Ganjar dipasangkan dengan Erick Thohir, hasilnya mengalahkan Prabowo Subianto yang dipasangkan dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar serta Anies-AHY. Ganjar-Erick mengantongi suara 30,4 persen, unggul tipis dari Prabowo-Cak Imin 30,2 persen, serta Anies AHY 20,3 persen. Responden yang tidak jawab atau tidak tahu 19,1 persen.
"Ini juga sangat tipis sekali, tidak bisa diprediksi kalau ini quick count maupun survei enggak bisa diprediksi pemenangnya, berimbang," jelas Hanta.
Simulasi terakhir, Prabowo dipasangkan dengan Erick Thohir mengalahkan Ganjar dipasangkan dengan Ridwan Kamil, serta Anies dipasangkan dengan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Prabowo-Erick unggul dengan angka 32,7 persen, Ganjar-RK 30,2 persen, dan Anies-Khofifah 20,2 persen.
Poltracking menggelar survei tatap muka pada periode Februari, Maret dan April 2023. Dengan jumlah responden sebanyak 1220 responden yang diambil dengan metode multistage random sampling. Survei memiliki margin of error kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Ikuti perkembangan terkini seputar berita Pemilu 2024 hanya di merdeka.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Prabowo menegaskan, pemerintahannya akan meneruskan legecy Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaPrabowo Subianto mengakui kehebatan Presiden Joko Widodo.
Baca SelengkapnyaSetelah terpilihnya Jokowi menjadi orang nomor satu di Indonesia, lalu mengajak Prabowo ke dalam susunan kabinet.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Keputusan Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto menuai pro kontra.
Baca SelengkapnyaCalon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menegaskan bahwa Joko Widodo atau Jokowi bekerja keras dalam menjalankan tugas sebagai Presiden Indonesia.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaPrabowo menyatakan bahwa julukan ini merupakan suatu kehormatan baginya.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi memberikan kenaikan pangkat kehormatan kepada Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di Markas Besar TNI, Jakarta, Rabu (28/2).
Baca SelengkapnyaUsulan kenaikan pangkat Prabowo ini merupakan usulan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto.
Baca Selengkapnya