Megawati ingatkan kadernya, kalau cari kaya jangan masuk parpol
Merdeka.com - Ketua umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengingatkan, partai politik bukan tempat untuk mencari uang dan menimbun kekayaan. Partai politik bukan didirikan untuk bertujuan menghimpun uang.
"Kalau mau cari kaya jadi pengusaha saja. Partai politik basisnya bukan untuk kaya, kalau untuk hidup secukupnya ya bolehlah," ungkapnya di Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (30/3).
Orang-orang yang sudah bergabung dalam partai tidak bisa bekerja setengah-setengah. Dia mengingatkan kadernya agar totalitas dalam menjalankan peran dan tanggung jawab.
"Bekerja itu baik-baik sajalah. Kalau sudah bosan, berhenti. Jangan setengah-setengah," katanya.
Pada kesempatan itu, Megawati juga menyindir perilaku politisi kutu loncat yang selalu berpindah-pindah partai politik. Dia berharap kader dan politisi PDIP tidak menjadi kutu loncat.
"Jadi sekarang banyak orang pergi sana pergi situ, coba sana coba situ, begitu. Saya pikir lama-lama capek juga pasti. Sudah saja mantap-mantap. Kalau mau PDI Perjuangan, ya PDI Perjuangan," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Megawati menyinggung prajurit yang hormat sambil tahan napas saat bertemu jenderal
Baca SelengkapnyaKeanggotaan partai politik Jokowi dipertanyakan setelah menyebut presiden boleh kampanye dan berpihak pada pasangan calon tertentu di pemilu.
Baca SelengkapnyaMegawati meminta relawannya tidak takut menghadapi intimidasi dari lawan politik maupun aparat penegak hukum.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka kemungkinan akan bertemu ketua umum partai politik (parpol).
Baca SelengkapnyaHal itu diungkapkan Megawati dalam kampanye terbuka di Lapangan Tegallega, Bandung, Jawa Barat
Baca SelengkapnyaMenurut Jokowi, setiap daerah harus menonjolkan keunggulan yang dimiliki agar setiap daerah memiliki perbedaan.
Baca SelengkapnyaMenjelang pemilu 2024, Megawati mengajak seluruh rakyat Indonesia bahwa pemilu itu adalah untuk rakyat sendiri.
Baca SelengkapnyaBawaslu memastikan, mereka telah menjalankan apa yang menjadi tugasnya sebagai pengawas Pemilu.
Baca SelengkapnyaPerludem menyayangkan pernyataan Presiden Joko Widodo soal presiden boleh berpihak di Pilpres 2024
Baca Selengkapnya