Marzuki Alie: Politik dagang sapi akan lebih parah dari 2009
Merdeka.com - Perkiraan perolehan suara partai politik dalam Pileg 2014, membuat semua parpol harus melakukan koalisi untuk mengamankan posisi. Ketua DPR Marzuki Alie menilai kompromi-kompromi atau politik dagang sapi tidak akan terhindarkan.
"Politik 'dagang sapi' atau kompromi akan terjadi dan tidak bisa dihindarkan. Semua akan sama saja dan mungkin akan lebih parah dari pemilu yang lalu," ujar Marzuki, Sabtu (12/4).
Marzuki menilai hasil perolehan suara pemilu, tak ada parpol yang dominan dan mayoritas akan membuat peta koalisi tidak banyak berubah seperti halnya pada pemilu lalu. Peta koalisi juga tidak akan ditentukan oleh konsep yang jelas tapi hanya dengan kompromi-kompromi antarparpol saja.
Kekuatan pemerintahan mendatang pun akan menjadi lebih tidak stabil karena bertambahnya jumlah partai yang lolos ke DPR dan kekuatan merata.
"Seharusnya memang sejak awal 'parliemantary treshhold' digandakan dari 2,5 persen pada Pemilu 2009 menjadi lima persen pada Pemilu 2014 dan begitu seterusnya sehingga bisa merampingkan jumlah parpol," katanya.
Apalagi pembentukan fraksi tidak ditentukan jumlah kursi sehingga setiap partai bisa membentuk fraksi, maka akan membuat peta kekuatan di DPR semakin ramai.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ara menegaskan, pilihan yang sudah ditentukan olehnya dalam mendukung salah satu paslon capres-cawapres bukan atas instruksi dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaSyaratnya adalah ada orang lain yang bukan bagian keluarga Kepala Negara tadi juga mendapatkan porsi dan hak yang sama.
Baca SelengkapnyaNurdin optimistis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2024 berada pada kisaran 5 persen.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Langkah politik ini diakui Maruarar Sirait mengikuti Joko Widodo
Baca SelengkapnyaAziz menyebut partainya terbuka untuk melakukan komunikasi dan penjajakan koalisi dengan partai politik (parpol) manapun.
Baca SelengkapnyaYaqut mengatakan, pemilu sebagai pesta demokrasi yang diselenggarakan lima tahun sekali sehingga dijalankan dengan penuh riang gembira.
Baca SelengkapnyaMayoritas jenis pajak utama tumbuh positif sejalan dengan ekonomi nasional yang stabil.
Baca SelengkapnyaMenurut Djarot, DPP PDIP menghormati itu. Djarot optimistis PDIP masih memiliki banyak kader yang loyal.
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca Selengkapnya