'Majelis Etik Golkar Justru Tidak Etik'
Merdeka.com - Majelis Etik Partai Golkar akan memanggil politikus senior Darul Siska pada Rabu (7/8) besok. Pemanggilan untuk meminta klarifikasi soal surat terbuka yang disampaikan Darul kepada dua senior partai beringin Akbar Tanjung dan Agung Laksono yang tampak partisan jelang Munas.
Ketua DPP Partai Golkar Andi Harianti Sinulingga geram dengan sikap Majelis Etik yang memanggil Darul. Menurutnya, majelis etik dianggap majelis politik yang tidak etik.
"Majelis etik jangan sampai jadi majelis politik. Masak orang bikin surat terbuka dipandang pelanggaran etik, justru itu tidak etik," kata Andi kepada merdeka.com, Selasa (6/8).
Menurutnya, majelis etik mesti menjunjung tinggi sikap etik, bukan asal main di wilayah samar yang dengan mudah orang menyimpulkan bahwa majelis etik sudah tidak lagi etik.
"Jika majelis etik digunakan untuk alat kekuasaan, maka itu pelanggaran etik yang paling besar, dimana kepentingan politik dibungkus atas nama etik, nilai moral tertinggi," ujarnya.
Dia menambahkan, majelis etik tidak ada dalam AD/ART partai beringin hasil Munaslub 2017.
"Memang di AD/ART tidak ada, basis legitimasi legalnya lemah. Kita sudah ada mahkamah partai, soal-soal pelanggaran etik bisa diadili di sana," tandasnya.
Sebelumnya, lewat surat terbuka, Darul mengkritik keras Akbar Tanjung dan Agung Laskono yang dianggap terlalu partisan ke kubu Airlangga Hartarto jelang Munas Golkar. Terlebih, jadwal munas dalam rapat pleno DPP Golkar hingga kini belum ditentukan.
Tak lama setelah surat terbuka tersebut beredar, muncul surat Majelis Etik Golkar yang isinya memanggil Darul. Majelis etik dijadwalkan memanggil Darul pada Rabu (7/8).
"Saya akan datang, kan cuma diundang, di dalam surat juga ditulisnya diundang rapat, bukan dipanggil," kata Darul.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gerindra Klaim Politisi Sudah Move On dari Pemilu 2024, Hak Angket di DPR Hampir Mustahil
Waketum Partai Gerindra Habiburokhman mengklaim bahwa hampir 95 persen politisi sudah move on dari Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaDilantik jadi Menko Polhukam, Hadi Tjahjanto Tiba di Istana Dampingi Istri
Selain Hadi, ada nama Ketua Umum Partai Demokrat, Agus Harimurti Yudhoyono, yang juga dilantik hari ini.
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI: Hak Angket Digulirkan Politisi yang Tidak Siap Menerima Kekalahan
Ganjar mengajak sejumlah parpol untuk memperkuat hak angket.
Baca SelengkapnyaReaksi Ganjar Usai Maruarar Sirait Mengundurkan Diri dari PDIP
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP untuk mengikuti arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaSuara Partai Meroket, Airlangga Hartarto Dinilai Sukses Kembalikan Kejayaan Golkar
Selisih Golkar dan juara bertahan PDIP hanya tipis
Baca SelengkapnyaDemokrat: Hak Angket Pemilu 2024 Tidak Menghargai Suara Rakyat
Demokrat menilai wacana koalisi 01 dan 03 menggulirkan hak angket sama artinya dengan tak menghargai suara rakyat.
Baca SelengkapnyaKlaim Pemilu 2024 Lebih Baik dari Sebelumnya, Gerindra Anggap Tidak Perlu Hak Angket DPR
Gerindra menilai hak angket itu tidak perlu dilakukan apalagi baru sebatas wacana.
Baca Selengkapnya