Mahfud: Kesalahan politik tak bisa jatuhkan presiden
Merdeka.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD mengatakan, tidak mudah untuk menjatuhkan presiden dari jabatannya. Apalagi desakan menjatuhkan presiden hanya pertimbangan politik semata, modal itu tidak kuat.
"Kalau mau menjatuhkan presiden, tidak cukup hanya dengan kesalahan politik, harus ada kesalahan hukum," kata Mahfud dalam diskusi politik "Sistem Ketatanegaraan Presidensial" yang dilaksanakan Korps Alumni HMI di Medan seperti dilansir dari Antara.
Dulu, kata Mahfud, faktor tidak sejalannya kepentingan politik dengan kekuatan tertentu dapat menjatuhkan presiden dari jabatannya. Dia mencontohkan peristiwa yang dialami Soekarno dan Abdurrahman Wahid.
Dua presiden itu diberhentikan setelah mendapatkan persetujuan dari dua per tiga anggota MPR. Namun seiring perjalanan waktu, keinginan politik tidak lagi kuat meski mendapatkan dukungan dua per tiga anggota MPR.
Jika MPR berkeinginan menjatuhkan presiden melalui "impeachment", prosesnya harus disampaikan ke MK untuk melihat kesalahan hukum yang terjadi. "Kalau tidak ada kesalahan hukumnya, MK juga akan menolak (impeachment)," tegas Mahfud.
Dalam penjelasan UUD 1945 Pasal 7 disebutkan, presiden dan wakil presiden hanya dapat dijatuhkan dengan lima hal, yakni terlibat dalam korupsi, penyuapan, pengkhianatan terhadap negara, kejahatan besar yang memiliki ancaman hukuman lima tahun penjara, dan melakukan perbuatan tercela.
Karena itu, presiden dan wakil presiden di Indonesia sangat kuat dan tidak dapat dijatuhkan meski berbeda persepsi dengan MPR, DPR, atau partai politik tertentu.
"Padahal, kalau pun menaikkan harga BBM, presiden juga tidak bisa dijatuhkan," kata Mahfud.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hasil dari hak angket dapat memberikan sanksi pemakzulan untuk presiden.
Baca SelengkapnyaMenurut Mahfud, perdebatan keputusannya baru mundur menjelang pencoblosan atau sebelum dicalonkan sebagai cawapres Ganjar merupakan hal lazim dalam politik.
Baca SelengkapnyaJika terpilih, Mahfud berjanji akan lebih tegas lagi hal ini agar pemerintah semakin bersih
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Mahfud mengungkap akan mundur sebagai Menko Polhukam secara baik-baik
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Mahfud saat menjawab peserta dalam diskusi bertajuk 'Tabrak Prof! digelar di Lampung, Kamis (25/1).
Baca Selengkapnya"Apapun hasil dari pilpres, saya akan terus berjuang untuk demokrasi dan keadilan," kata Mahfud
Baca SelengkapnyaRencananya, Mahfud akan mengantarkan surat tersebut pada Kamis (1/2) besok.
Baca SelengkapnyaBertemu Ketua PGI, Mahfud Pastikan Situasi Politik Jelang Natal dan Tahun Baru Aman
Baca SelengkapnyaMahfud mengatakan, dirinya berbagi tugas dengan Ganjar untuk mengawal langkah yang diambil.
Baca Selengkapnya