Libur sebulan, Komisi I DPR terbang ke China, Korsel dan Belanda
Merdeka.com - Sejumlah anggota Komisi I DPR memanfaatkan waktu reses selama satu bulan untuk melakukan kunjungan kerja (kunker) ke tiga negara, yakni China, Belanda dan Korea Selatan. Kunker China dipimpin langsung oleh Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq , sementara ke Korea Selatan dipimpin oleh Tantowi Yahya dan ke Belanda, dipimpin oleh Yahya Sacawiria .
Mahfudz menjelaskan, kunker ke negeri tirai bambu dilakukan selama sepekan ini, bersama sekitar 10 anggota Komisi I DPR. Menurut dia, kunker ke Belanda dilakukan dalam rangka untuk memperkuat hubungan kerjasama pertahanan maupun isu-isu penangan persoalan Papua.
"Kunker ke Belanda dalam rangka kita ingin evaluasi mengenai isu Papua," ujar Mahfudz Siddiq saat dihubungi, Senin (28/10).
Mahfudz mengatakan, Parlemen Indonesia memandang penting dan serius penanganan dan pengelolaan isu-isu Papua. Sebab, Papua kini telah ditarik dan dipolitisasi oleh dunia internasional.
Apalagi, kata dia, belakangan ini gerakan Freedom Papua membuka kantor perwakilannya di Inggris, kemudian di Belanda.
"Karena terakhir itu kan kelompok Freedom Papua, separatis Papua Merdeka membuat dan membuka kantor cabang lagi di Nederland, Belanda. Kita ingin meminta informasi langsung dari Dubes RI di Belanda," imbuhnya.
Selain itu, kata Mahfudz, kunker ke Belanda dalam rangka meningkatkan kerjasama bidang pertahanan. Mengingat selama ini Belanda memiliki sejumlah keunggulan dalam bidang alutsista, terutama kapal perang.
"Kita juga ingin, melakukan pembicaraan lebih lanjut tentang kerjasama pertahanan dengan Belanda. Karena kan masih berpandangan alutsista matra laut, Belanda termasuk yang memiliki kapasitas bagus dalam kapal perangnya," ujar dia.
Sementara itu, Wasekjen PKS ini menambahkan, untuk kunker ke Korea Selatan dilakukan dalam rangka penyusunan RUU Penyiaran dan Lembaga Televisi dan Radio Republik Indonesia (LTVRI)
"Kalau kunker ke Korsel itu dilakukan berkaitan pembahasan RUU LTVRI dan RUU Penyiaran. Untuk penguatan LPP RRI dan TVRI dan proses digitalisasi. Di mana Korsel sebagai negara yang sukses menjalankan siaran digitalisasi, mereka sukses beralih dari analog ke digital," pungkasnya.
(mdk/ren)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Cerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca SelengkapnyaAda empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.
Baca SelengkapnyaMentan juga mengajak Komite II DPD RI untuk mendukung pemerintah dalam mewujudkan swasembada pangan.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menhan Prabowo Terima Kunjungan Menlu China Bahas Kerja Sama Pertahanan
Baca SelengkapnyaPilot Susi Air, Philip Mark Mehrtens, hingga kini masih dalam sandera KKB. Penyanderaan sudah terjadi 7 Februari 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaSimak cerita di balik tempat bersejarah dan saksi bisu ditangkapnya Pangeran Diponegoro.
Baca SelengkapnyaIndonesia tak pernah setuju tindakan kekerasan dalam bentuk apapun
Baca SelengkapnyaRetno mengatakan China adalah salah satu mitra dagang penting Indonesia.
Baca SelengkapnyaPelabuhan Cilacap menjadi pintu satu-satunya untuk kabur dari Pulau Jawa.
Baca Selengkapnya