Kubu Bamsoet Ungkap Suasana Rampinas Golkar: Mencekam dan Penuh Intimidasi
Merdeka.com - Kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) menyebut, suasana Rapimnas Partai Golkar di Hotel Sultan Ritz Carlton kemarin mencekam. Mereka menilai, suasana forum dipenuhi intimidasi psikologis yang luar biasa.
"Yang perlu diketahui kita tidak pernah rasakan Rapimnas semencekam itu suasana yang tidak kondusif, intimidasi psikologis yang luar biasa yang buat teman-teman tidak nyaman. Seperti pleno kemarin kawan-kawan saksikan tidak pernah pleno Partai Golkar dijaga pihak keamanan absensi dari depan dalam juga absen lagi," kata Jubir Bamsoet, Andi Sinulingga saat jumpa pers di Hotel Sultan, Jakarta, Jumat (15/11).
Rapimnas Janggal
Kubu Bamsoet juga menilai Rapimnas kemarin janggal. Sebab, tidak memuat materi subtansi yang jelas untuk dibawa ke Munas Golkar pada Desember mendatang. Dia melihat Partai Golkar pada Rapimnas hanya berorientasi pada kekuasaan, bukan ide.
"Ada sesuatu yang janggal forum Rapimnas Golkar hanya menetapkan agenda terkait munas. Karena kita mau menuju munas, karena itu materi munas dirumuskan dan kemudian tidak minta persetujuan rapimnas untuk persetujuan materi," tuturnya.
"Terlihat bahwa sama sekali rapimnas tidak memuat subtansi apa yang mau dibawa ke Munas dan ini menurut saya partai Golkar tidak punya gagasan dan ide," ujar Ketua DPP Golkar itu.
Rapimnas Picu Konflik Internal
Sementara, Wasekjen DPP Partai Golkar Viktus Murin, berujar bahwa situasi Rapimnas semalam bisa menimbulkan potensi konflik internal baru partai. Menurutnya, Rapimnas beringin berjalan prematur.
"Yang seharusnya bahas persiapan munas telah disetting dalam tanda petik seolah-olah sebagai munas yang prematur ini sesuatu yang bahayakan soliditas para anggota," ujarnya.
Menurutnya, pandangan DPD I soal pemilihan ketua umum Golkar harusnya disampaikan di forum Munas. Sehingga, dukungan mayoritas DPD I semalam untuk Airlangga tidak mencerminkan suara prioritas.
"Yang pasti pandangan umum dukung mendukung tadi malam di rapimnas yang seharusnya itu disampaikan di munas tetapi sudah lebih dulu prematur," ujar dia.
"Bagi kami tidak mencerminkan suara prioritas lebih dari 500 pemilik suara dari DPD II jadi suara DPD provinsi dari 34 provinsi belum representasikan kemajemukan apirasi yang ada dalam Golkar," tandasnya.
(mdk/ray)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dorong Prabowo Rangkul Kubu Ganjar, Bamsoet Golkar: Kita Tidak Butuh Oposisi
Wakil Ketua Umum Partai Golkar Bambang Soesatyo menilai, pemerintahan ke depan tidak membutuhkan oposisi.
Baca SelengkapnyaGolkar Tidak Keberatan Jika Ada Partai Baru Bergabung dengan Koalisi Prabowo
Kendati demikian, Golkar mengaku tak mengetahui siapa partai politik yang akan bergabung dengan KIM.
Baca SelengkapnyaSekjen Gerindra Ungkap Golkar Berpotensi Besar Dukung Prabowo: InsyaAllah Bulan Agustus Ini
Muzani menyebut, Gerindra menghormati proses keputusan di internal Partai Golkar.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Dinilai Berpeluang Jadi Ketum Golkar, Ini Respons Khas Gibran
Cawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaIdrus Marham: Jokowi dan Golkar Suasana Kebatinannya Dekat
Dia pun menyampaikan bahwa dalam internal Partai Golkar ada tahapannya.
Baca SelengkapnyaSoal Partai Baru Gabung Koalisi Prabowo, Golkar Bocorkan Komunikasi dengan NasDem dan PKB
Baru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaAnalisis Politikus Senior Golkar: Prabowo dan Megawati Belum Bertemu Karena Strategi Politik
Prabowo Subianto belum bertemu Megawati Soekarnoputri karena masing-masing harus merawat kebatinan kader partai di akar rumput.
Baca SelengkapnyaRespons Istana Soal Kabar Jokowi Jadi Kader Sejak Tahun 1997 dan Ketum Golkar
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaGolkar Tak Masalah Partai Gabung ke Prabowo Bertambah: Makin Banyak Makin Solid
Seperti diketahui, pasangan Prabowo-Gibran diusung Golkar, Gerindra, PAN, Demokrat, PBB dan PSI di Pilpres 2024.
Baca Selengkapnya