Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kritik keras Fadli Zon ke Jokowi dari soal Puskesmas sampai BBM

Kritik keras Fadli Zon ke Jokowi dari soal Puskesmas sampai BBM jokowi-fadli zon. ©2014 Merdeka.com

Merdeka.com - Sengitnya pertarungan antara kubu Koalisi Indonesia Hebat (KIH) dan Koalisi Merah Putih (KMP) pada masa kampanye Pemilu Presiden (Pilpres) tahun lalu, masih berlanjut hingga saat ini. Hal itu dapat dilihat dari sejumlah kritik keras anggota kubu KMP kepada Presiden terpilih Joko Widodo (Jokowi) sejak awal dilantik hingga menjelang masa 100 hari pemerintahannya pada 20 Januari mendatang. Dan salah satu orang yang paling aktif mengkritisi kebijakan Presiden Jokowi adalah Fadli Zon.

Politikus Partai Gerindra itu tak pernah berhenti melayangkan kritik pedas terhadap rezim Presiden Jokowi dan Wakilnya Jusuf Kalla (JK). Kebijakan Presiden Jokowi seolah tak ada yang benar di mata Wakil Ketua DPR RI itu. Selain mengkritisi berbagai kebijakan Presiden Jokowi, Fadli Zon yang merupakan oposisi pemerintah itu juga secara aktif menagih janji-janji politik Presiden Jokowi yang menurutnya hingga saat ini belum ada yang terwujud.

Sejumlah janji politik Presiden Jokowi seperti rencana pembangunan 50 ribu Puskesmas hingga kebijakan menaikkan harga Bahan bakar Minyak (BBM) subsidi, tak lepas dari kritikan pedas Fadli Zon. Bahkan Fadli Zon menilai, hingga saat ini pemerintahan Jokowi-Jk belum membuahkan hasil yang bermanfaat bagi rakyat.

Berikut ini berbagai kritikan yang dilontarkan Fadli Zon kepada Presiden Jokowi:

Fadli Zon pertanyakan janji Jokowi bangun 50 ribu Puskesmas

Wakil Ketua DPR, Fadli Zon mempertanyakan janji Presiden Joko Widodo saat kampanye pemilihan presiden yang akan membangun 50 ribu Puskesmas. Pembangunan tersebut akan dirampungkan dalam kurun waktu lima tahun.Melalui akun Twitter pribadinya, Selasa (6/1), politikus Gerindra tersebut mengingatkan janji kampanye Jokowi tersebut. Menurutnya, sudah tiga bulan pemerintahan Jokowi-JK berjalan, dirinya belum melihat pembangunan Puskesmas."Waktu kampanye @jokowi_do2 janji bangun 50.000 puskesmas. Artinya 1 Hari 27 puskesmas. Sampai sekarang sudah hampir hampir 3 bulan, sudah belum kelihatan tanda-tanda."

Fadli Zon nilai pemerintah Jokowi seperti sirkus, tak ada hasil

Seratus hari Pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan jatuh pada 20 Januari 2015 mendatang. Banyak gebrakan-gebrakan serta janji-janji politik yang diucap Jokowi sewaktu kampanye pilpres dan setelah menjabat."Gebrakannya banyak, tapi hasilnya belum kelihatan," kata Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/1).Lebih jauh, wakil ketua DPR itu menyerahkan sepenuhnya kinerja Pemerintahan Jokowi terhadap masyarakat untuk menilai raihan jelang 100 hari tersebut."Penilaian itu ada pada masyarakat, apakah masyarakat merasa puas atau tidak puas, dari aproval banyak yang tidak puas," jelasnya.Namun demikian, Fadli mengaku bila kinerja Pemerintahan Presiden Jokowi belum terlihat nyata bila dibandingkan dengan banyaknya janji-janji kepada rakyat. Justru dia mengibaratkan kinerja pemerintah jelang 100 hari seperti sirkus."Seperti kita nonton sirkus, enak dipandang tapi tidak ada hasil apa-apa," sindirnya.

Fadli Zon soal harga BBM: Jokowi buat rakyat semakin susah

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan harga premium dari Rp 8.500 per liter menjadi Rp 7.600. Jokowi juga mencabut subsidi untuk premium per 1 Januari 2015.Artinya, harga premium yang dijual SPBU Pertamina saat ini menjadi fluktuatif, mengikuti perkembangan harga minyak di pasar dunia.Wakil Ketua DPR Fadli Zon mengibaratkan kebijakan yang diambil Pemerintahan Presiden Jokowi soal BBM seperti akrobat. Jika ingin diturunkan, seharusnya Presiden Jokowi mematok harga BBM di bawah harga sebelumnya, yakni Rp 6.500 per liter."Kalau mau turun itu harus sesuai dengan harga sebelum dinaikkan. Kalau sekarang ini bukan turun, masih tetap naik," kata Fadli kepada wartawan di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (6/1).Lebih lanjut, Fadli menegaskan, seharusnya pemerintah menurunkan harga BBM jenis premium di bawah RP 6.500. Kebijakan di bulan pertama awal pemerintahan Presiden Jokowi menaikkan harga BBM dari Rp 6.500 menjadi Rp 8.500 dan kemudian diturunkan kembali menjadi Rp 7.600 dianggap seperti akrobat atau tukang sulap saja."Sekarang ini hanya akrobat saja, dinaikkan lalu diturunkan, jadi seolah-olah turun, padahal naik," tegasnya.Dengan demikian, tambah Fadli, justru kebijakan yang diambil Pemerintahan Presiden Jokowi membuat beban rakyat semakin terhimpit."Jadi pemerintahan sekarang ini justru membuat kehidupan masyarakat semakin sulit, BBM naik, listrik naik," tandasnya.

(mdk/cob)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat
Jokowi Dikritik soal Pembagian Bansos, Bahlil: Jangan Batasi Presiden Dekat Dengan Rakyat

Bahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.

Baca Selengkapnya
Kritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis
Kritik Jokowi, Ketua BEM KM UGM Pastikan Tidak Ada Muatan Politik Praktis

BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.

Baca Selengkapnya
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres
Jokowi Jawab Anies soal Kritikan Debat: Saya Bicara untuk 3 Capres

Kritikam itu disampaikan agar debat Pilpres 2024 berikutnya berjalan lebih baik.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai
Puan soal Ramai Petisi Akademisi Kritik Jokowi: Biarlah Rakyat yang Menilai

Ramai akademisi mengeluarkan petisi untuk Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana
JK Kritik Netralitas Jokowi di Pilpres 2024, Ini Respons Istana

JK menyatakan bahwa semua pejabat sampai kepala pemerintah, presiden turut diambil sumpahnya agar berlaku adil bagi masyarakat.

Baca Selengkapnya
Banyak Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Gibran
Banyak Kampus Kritik Jokowi, Ini Respons Gibran

Civitas akademika dari puluhan perguruan tinggi melontarkan kritik dan peringatan kepada Presiden Jokowi atas sikapnya terkait penyelenggaraan Pemilu 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi Yakin PSI Lolos ke Senayan
Jokowi Yakin PSI Lolos ke Senayan

Jokowi yakin PSI lolos ke senayan karena kader partai yang dipimpin Kaesang itu berani mengkritik.

Baca Selengkapnya
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK
Jokowi Enggan Komentari Pencopotan Firli Bahuri dari Ketua KPK

Jokowi menyebut, Firli saat ini masih menjalani proses hukum terkait status tersangkanya dalam kasus dugaan pemerasan SYL.

Baca Selengkapnya