Ketua Seknas Prabowo-Sandi Ungkap Alasan Dirikan Posko di Kandang Banteng
Merdeka.com - Seknas Prabowo-Sandiaga mendirikan sejumlah posko di Jawa Tengah. Termasuk dekat rumah Capres petahana Joko Widodo (Jokowi) di Solo.
Ketua Seknas Prabowo-Sandiaga, M Taufik mengungkap alasan kenapa dirinya membuka posko pemenangan di Jateng yang dikenal sebagai kandang banteng itu. Menurut dia, Jawa Tengah memang menjadi daerah yang harus direbut.
"Tidak ada dalam benak mereka, kita akan menciptakan posko di kandangnya. Di arealnya mereka. Jadi wajar tiba-tiba kita muncul, orang khawatir. Enggak apa-apa, biasa itu orang khawatir atas gerakan lawan biasa," kata Taufik kepada wartawan, Minggu (13/1).
Bahkan Seknas akan terus membuka posko di Jateng dan Jawa Timur dalam waktu dekat. Hal tersebut demi memenangkan Pilpres 2019.
"Minggu depan kita di Jatim kita resmikan di 4 kabupaten. Misalnya di Tulungagung, Malang. Di Jabar tetap dirawat. Pak Prabowo akan turun ke Jabar," katanya.
Kenapa di Jateng? Secara geografis Jateng terbesar kedua. Jadi wajar kalau kita mau berebut di situ," tambah Taufik.
Taufik menilai wajar apabila PDIP dan kubu Jokowi kaget dengan posko yang didirikan Seknas Prabowo-Sandi di Jateng. Sebab, selama ini belum ada kubu lawan yang berani mendirikan posko di Jateng.
"Lalu, dari pandangan mereka kan belum pernah ada bikin posko di kandang orang. Ya kita bikin saja. Kan siapa yang melarang. Ternyata respons publiknya bagus. Sekarang muncul keberanian dari masyarakat Jateng menyampaikan ke kita rumah-rumahnya dijadikan posko pemenangan. Hampir di semua kabupaten," tutur Taufik.
Survei Naik Terus
Taufik tak mau pusing dengan hasil survei yang dipublish. Survei menyatakan Prabowo-Sandiaga masih tertinggal 20 persen di bawah Jokowi-Ma'ruf.
Dua tetap percaya dengan survei internalnya. Dalam survei itu, Prabowo-Sandiaga terus merangkak naik.
"Contoh tidak ada lembaga survei yang katakan Anies-Sandi menang dalam Pilkada (DKI). Tapi di internal kita sudah mengatakan kami menang. Kalau kami survei bukan untuk disampaikan. Oh di sini kurang, di sana tambah. Hampir di seluruh daerah ada peningkatan signifikan (Prabowo-Sandi)," kata Taufik.
Dia melihat ada gelagat masyarakat Jateng yang mulai berani menampakkan perbedaan politik. Menurut dia, selama ini, masyarakat Jateng tak berani memunculkan simbol politik yang berbeda dari petahana.
"Saya kira sekarang ada keberanian dari masyarakat untuk menampakkan pilihannya dengan simbol dua jari (khas Prabowo-Sandi)," tutup dia.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saksi dari Bawaslu, Nur Kholiq mengklaim tidak menemukan pelanggaran Pemilu saat Jokowi bagi-bagi bansos di Jateng.
Baca SelengkapnyaBansos yang disalurkan di daerah dengan kemiskinan yang lebih tinggi itu, rupanya terbukti menyumbang persentase suara lebih tinggi pula kepada Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaKetua DPP PDIP Puan Maharani menargetkan Jawa Tengah tetap menjadi kandang banteng di tengah blusukan Jokowi dan Prabowo-Gibran
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Hubungan antar bangsa belum tentu akan berjalan seiringan selamanya. Semua tergantung kepentingan.
Baca SelengkapnyaPrabowo ingin semua pihak mengedepankan kepentingan rakyat dan bangsa untuk menjaga persatuan dan kesatuan Indonesia.
Baca SelengkapnyaWajar jika Presiden Jokowi akan mendapat peran penting di pemerintahan Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaGanjar Pranowo menyampaikan Jawa Tengah (Jateng) yang menjadi lumbung suara PDIP di Pilpres 2024 harus dijaga
Baca SelengkapnyaTinjau Gudang Bulog Pematang Kandis, Jokowi Pastikan Stok Beras Aman
Baca SelengkapnyaCerita Prabowo Subianto saat masih menjadi Danjen Kopassus dan memimpin operasi penting di Papua.
Baca Selengkapnya