Ketua BEM UI dibully di medsos, Hidayat Nur Wahid kritik pendukung Jokowi
Merdeka.com - Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa Universitas Indonesia (BEM UI) Zaadit Taqwa memberikan kartu kuning ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika mengunjungi kampusnya di kawasan Depok, Jawa Barat. Saat itu Jokowi tengah menghadiri acara Dies Natalis UI ke-68.
Aksi Zaadit menuai cibiran di jagat media sosial. Beberapa di antaranya bahkan mengkritik balik Zaadit. Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid ikut menanggapinya. Menurutnya, seharusnya warganet mengikuti sikap Jokowi yang legowo saat dikritik Zaadit.
"Jadi harusnya para buzzer itu mengikuti Jokowi," kata Hidayat di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (5/2).
Hidayat menuturkan, seharusnya pendukung Jokowi di jagat media sosial bisa memberikan dukungan pada mantan Gubernur DKI Jakarta itu dengan bijak. Bentuk dukungan dengan mengedepankan sisi intelektual.
"Kalau mereka mendukung Pak Jokowi janganlah dia dibebani dengan pola dukungan yang justru tidak menghadirkan intelektualisme," ujarnya.
"Sekali lagi Pak Jokowi tidak mempermasalahkan kritik dari Zaadit dan bahkan akan mengajak bersama Zaadit ke Papua dan Asmat untuk menyelesaikan masalh yang ada di sana. Saya kira itu fair," sambungnya.
Politisi PKS ini menilai, Zaadit telah melakukan cara kritik yang manusiawi dengan tidak berunjuk rasa secara anarkis. Sikap pendukung Jokowi di media sosial justru hanya akan memperburuk citra Jokowi.
"Dengan cara itu mereka justru menjelekkan atau pun menghadirkan citra yang buruk terhadap citra Pak Jokowi kan. Jadi lebih bagus kalau mereka mengikuti cara Pak Jokowi yaitu terima dengan baik," ucapnya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
BEM KM UGM telah membuat kajian setebal 300 halaman yang berisikan isu-isu komprehensif.
Baca SelengkapnyaBivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto menanggapi kabar Presiden Joko Widodo (Jokowi) diusulkan memimpin koalisi besar Prabowo-Gibran.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Bivitri dalam diskusi ini, menyebut kecurangan Pemilu dirasakan luar biasa.
Baca SelengkapnyaPerkembangan politik nasional kian menunjukkan tanpa rasa malu.
Baca SelengkapnyaGus Yahya pun meminta semua pihak untuk tidak berlarut-larut dalam isu pemakzulan Jokowi tersebut.
Baca SelengkapnyaMahfud menyebut bahwa hampir tidak mungkin untuk memakzulkan Jokowi melalui hak angket untuk saat ini. Sebab masa pemerintahan Jokowi-Ma'ruf akan berakhir.
Baca SelengkapnyaBahlil menegaskan pihak-pihak yang mengkritisi penyaluran bansos, dapat diartikan pihak tersebut tidak senang masyarakat menerima bantuan.
Baca Selengkapnya