Kasus Setnov gerus wibawa Golkar, elektabilitas di Jabar tinggal 12 persen
Merdeka.com - Dugaan keterlibatan Ketua Umum Golkar Setya Novanto dalam kasus megakorupsi e-KTP dinilai berpengaruh besar menurunkan elektabilitas partai berlambang beringin ini. Namun tak hanya itu, kasus ini juga dinilai menggerus wibawa partai.
Demikian disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat, Dedi Mulyadi, Senin (20/11). Dedi mengatakan, khusus di Jawa Barat, elektabilitas Golkar turun drastis dari sebelumnya 18 persen kini turun 6 persen dan menjadi hanya 12 persen.
"Jabar sendiri dulu masih bisa bertahan di angka 18 persen. Tetapi dua bulan terakhir turun 6 persen menjadi 12 persen," ujar Bupati Purwakarta ini.
Dua faktor penyebab terjunnya elektabilitas ini yaitu kasus e-KTP dan rekomendasi calon gubernur yang tak tepat di Jawa Barat. Saat ini yang harus dilakukan partainya kata Dedi ialah mengatasi faktor penyebab yang pertama.
"Saya kesampingkan dulu faktor yang kedua. Tetapi faktor yang kedua itu yang lebih penting. Dan kalau kita melihat apa yang terjadi di masyarakat, perkembangan di medsos, pembicaraan publik, harus secepatnya Golkar mengambil langkah-langkah agar partai ini segera keluar dari sebuah kemelut yang akan semakin menggerus wibawa dan elektabilitas partai," jelasnya.
Penurunan elektabilitas secara nasional terjadi dalam enam bulan terakhir. Untuk mengatasi ini, menurut Dedi partai harus mengikuti kehendak publik. "Kita sudah memahami bahwa dalam enam bulan terakhir Partai Golkar mengalami penurunan elektabilitas secara tajam secara nasional," jelasnya.
Peningkatan elektabilitas bisa diselesaikan lewat kepemimpinan baru di tubuh Golkar. "Yang kedua adalah kinerja kader-kader yang kembali memiliki vitamin baru untuk turun kepada masyarakat dan punya percaya diri yang kuat," sebutnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu faktor pendorongnya adalah penampilan Gibran dalam debat cawapres.
Baca SelengkapnyaCawapres Gibran Rakabuming Raka memberi jawaban khas saat ditanya soal peluangnya menjadi Ketua Umum Partai Golkar menggantikan Airlangga Hartarto.
Baca SelengkapnyaDoli mengatakan Partai Golkar terus melihat bagaimana perkembangan dinamika politik saat ini.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Airlangga ditanya apakah kursi menteri dari Partai Golkar pada pemerintahan Prabowo-Gibran bakal bertambah.
Baca SelengkapnyaBaru-baru ini, Gibran menyebut akan ada partai baru yang bergabung ke koalisinya usai dinyatakan menang Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSarmuji mengatakan Golkar perlu berkoalisi dengan partai lain untuk menggenapkan total kursi menjadi 10 untuk mengusung Bayu.
Baca SelengkapnyaKoordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut, desas-desas Jokowi akan menjadi ketum parpol sudah lama digulirkan.
Baca SelengkapnyaLazimnya, seorang kader yang tergabung di sebuah partai pastinya memiliki kartu tanda anggota (KTA) untuk memastikan dia adalah kader yang sah.
Baca SelengkapnyaKubu Prabowo-Gibran menilai upaya Presiden Jokowi mempertemukan antar kubu menjadi lawan politik tersebut merupakan baik.
Baca Selengkapnya