Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Kampanye di Bogor, Ma'ruf Klaim Unggul di Jabar & Bantah Jokowi Anti-Islam

Kampanye di Bogor, Ma'ruf Klaim Unggul di Jabar & Bantah Jokowi Anti-Islam Maruf Amin Kampanye di Bogor. ©2019 Merdeka.com/Ahda Bayhaqi

Merdeka.com - Pasangan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin optimis bisa menang dari Prabowo-Sandiaga di Jawa Barat. Menurut Juru Kampanye Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf, Maruarar Sirait posisi saat ini, Jokowi-Ma'ruf unggul tiga persen dari Prabowo-Sandiaga.

"Tahun 2014 pak Jokowi kalah 60 banding 40 persen. Saat ini saya umumkan, survei kita dua bulan berturut-turut, Februari-Maret pasangan 01 unggul tiga persen dari pasangan 02," kata Maruarar saat menjadi jurkam cawapres 01 Ma'ruf Amin dalam kampanye terbuka di Lapangan Marzuki Mahdi, Bogor, Jawa Barat, Jumat (5/4).

Maruarar mengatakan keunggulan Jokowi berkat doa warga Jabar. Selain itu, berbagai kerja nyata yang sudah dilakukan petahana, sampai sosok cawapres Ma'ruf Amin, mendongkrak suara.

"Yang hebat adalah rakyat Jawa Barat. Yang hebat warga Kota Bogor," kata politisi PDI Perjuangan itu.

Sementara itu, cawapres Ma'ruf Amin menargetkan perolehan suara sampai 70 persen. Kendati pada 2014 suara Jokowi tidak sampai 30 persen, Ma'ruf meyakini kondisi saat ini sudah berbalik.

"InsyaAllah Bogor 01 menang 70 persen. Jokowi Presiden kita. Kiai Ma'ruf Wakil Presiden kita. Haqqul yakin kali ini pasti menang," ucap Ketum MUI itu.

Bantah Jokowi Anti-Islam

Pun Ma'ruf membantah isu berhembus menyebut Jokowi anti-Islam. Jika benar, maka Jokowi tak mungkin memilih seorang ulama sebagai pendampingnya di Pilpres 2019.

"Kalau anti Islam ya tidak mungkin angkat wakilnya ulama," ujar Ma'ruf.

Dia menyebut, tidak mungkin Jokowi anti Islam karena sejumlah kebijakan yang diambilnya. Seperti penetapan hari santri, sampai pembentukan komite keuangan syariah.

"Jadi sudah banyak yang dilakukan Pak Jokowi untuk Islam. Ente sudah berbuat apa untuk Islam. Jadi saya kira itu saja," imbuh Ketum MUI itu.

Ma'ruf mengibaratkan ulama seperti daun salam. Saat Pemilu, calon kepala daerah atau presiden berbondong-bondong ketemu ulama minta dukungan. Saat selesai, ulama akan dibuang. Seperti daun salam dipakai dalam masakan sebagai penyebab. Namun berbeda dengan Jokowi.

"Pak Jokowi memang butuh ulama. Butuh ulama, tapi beliau juga menggandeng ulama sebagai wakil presidennya," kata Mustasyar PBNU itu.

Dalam kesempatan ini Ma'ruf membantah sejumlah hoaks yang menyerang Jokowi. Seperti hoaks kementerian agama bakal dibubarkan.

"Makanya kita tidak boleh membuat hoaks, fitnah, bersifat arogan. Pilpres ini bukan perang. Pilpres memilih pemimpin yang terbaik, visioner, langkah masa depan, pengalaman, dedikasi tinggi. Bukan perang," ucapnya.

Dalam kesempatan ini pula, Ma'ruf berdialog dengan jurkamnas Jokowi-Ma'ruf, Maruarar Sirait. Dalam percakapan tersebut, menegaskan bahwa pasangan calon presiden nomor urut 01 Jokowi-Ma'ruf adalah pihak yang bakal merangkul keberagaman dan menegakkan Pancasila dan NKRI.

Selain hal tersebut, Maruarar menegaskan pula bahwa Jokowi tidak pernah melakukan kriminalisasi terhadap ulama.

"Kok mengkriminalisasi ulama, pak Jokowi mengajak ulama besar KH Ma'ruf Amin untuk memimpin bangsa ini," tegasnya.

Adapun sebelumnya, capres 01 Jokowi mengakui kekalahan di Bogor karena isu anti Islam dan PKI. Sebagai catatan, Jokowi bersama Jusuf Kalla tidak sampai 40 persen di Bogor pada 2014.

(mdk/rhm)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi
Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Ingin Maju Pilgub Kaltara, Ketum Prabowo Mania Klaim Dapat Dukungan Jokowi

Baca Selengkapnya
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir
Jokowi ke Pengusaha: Pilpres 2024 Lebih Adem, Tidak Perlu Khawatir

Presiden Jokowi menilai Pilpres 2024 lebih adem dibanding tahun 2014 dan 2019.

Baca Selengkapnya
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran
Jokowi Bertemu Suya Paloh, Kubu Ganjar Duga Upaya Ajak NasDem Gabung Koalisi Prabowo-Gibran

Jokowi bertemu Suya Paloh pada Minggu (18/2) kemarin.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan
Reaksi Santai Anies Soal Prabowo Diberi Jokowi Pangkat Jenderal Kehormatan

Pemberian pangkat jenderal kehormatan itu menuai pro dan kontra.

Baca Selengkapnya
UntitledJokowi di Ujung Periode Kekuasaan, Dari Wacana Hak Angket Hingga Pemakzulan
UntitledJokowi di Ujung Periode Kekuasaan, Dari Wacana Hak Angket Hingga Pemakzulan

Langkah Gibran maju di Pilpres 2024 membuat sejumlah pihak meradang dan mendorong pemakzulan Jokowi.

Baca Selengkapnya
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi
Respons Jusuf Kalla soal Gaduh Isu Pemakzulan Jokowi

Dugaan adanya kecurangan pada PIlpres 2024, membuat isu pemakzulan Jokowi muncul.

Baca Selengkapnya
Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye
Reaksi Santai Ganjar Jika Jokowi Turun Gunung Kampanye

Jokowi sebelumnya mengatakan seorang presiden dan wakil presiden diperbolehkan berkampanye sesuai undang-undang.

Baca Selengkapnya
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar
Jokowi Benar-Benar Tak Ikut Kampanye, Ini Respons Ganjar

Calon Presiden nomor urut 03 Ganjar Pranowo mengapresiasi sikap Presiden Jokowi yang tidak langsung terlibat dalam kampanye salah satu paslon Pilpres 2024.

Baca Selengkapnya
Jokowi dan Airlangga Olahraga Bareng di Istana Bogor, Akui Bahas Pilpres 2024
Jokowi dan Airlangga Olahraga Bareng di Istana Bogor, Akui Bahas Pilpres 2024

Airlangga mengakui dirinya sempat berbicara empat mata dengan Jokowi

Baca Selengkapnya