Jokowi Agresif Untuk Tangkal Strategi 'Firehouse of Falsehood' Prabowo

Merdeka.com - Juru Bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, TB Ace Hasan Syadzily mengatakan, pernyataan menyerang capres Joko Widodo untuk menepis strategi 'firehouse falsehood' dari kubu paslon nomor urut 02 Prabowo-Sandiaga. Strategi itu bermaksud menebar data-data bohong dan menciptakan opini dibenak masyarakat.
"Kami menduga bahwa ada strategi yang hampir sama dilakukan oleh beberapa negara-negara lain misalnya apa yang kita kenal dengan strategi firehouse of the falsehood adalah strategi yang sebetulnya mirip-mirip dengan apa yang dilontarkan oleh kubu 02," kata Ace di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/2).
"Biasanya menyerang terus dengan menggunakan data-data yang diduga juga melakukan kebohongan di dalam data tersebut," sambungnya.
Menurut politisi Partai Golkar itu, Jokowi selalu diserang dengan berbagai isu hoaks dan dilempar dengan data-data yang tidak tepat. Maka dari itu, Jokowi mesti mengklarifikasi tudingan dari kubu lawan.
Apalagi, kata Ace, pihak lawan kerap mengeluarkan pernyataan yang menimbulkan kontroversi. Menurutnya, hal tersebut adalah strategi yang digunakan oleh para konsultan asing.
"Itu memang bagian dari strategi yang digunakan oleh para konsultan asing. Kenapa Jokowi ingin mengklarifikasi jika hal tersebut terus-menerus dilakukan maka itu akan menimbulkan kebenaran buat masyarakat dan ini berbahaya," tuturnya.
Terpisah, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ahmad Riza Patria justru menyebut bahwa pabrik hoaks bersumber dari penguasa. Sebab, penguasa punya segala fasilitas.
"Pabrik hoaks itu ada pada penguasa ada pada pemerintah. Karena pemerintah punya kekuasaan, apa itu? Yang membuat regulasi punya aparat, punya media, logistik punya banyak pemerintah," ujar Riza.
Politikus Partai Gerindra itu melihat para pengkritik penguasa justru ditangkap. Menurutnya, hal itu menjadi acuan jika penguasa bisa melakukan segalanya.
"Sekarang bukti kan liat ditangkep-tangkepin. Itu kan bukti bahwa dibalik kekuasaan pemerintah. Jadi kalau yang nyebar hoaks justru ya dari penguasa. Dimana-mana didunia yang menyebar hoaks terbanyak ya penguasa. Karena dia punya kekuasaan punya segalanya," ujarnya.
"Kalau oposisi punya apa, cuma punya hati nurani semangat perjuangan yang tinggi sudah itu saja. Selebihnya kita punya keterbatasan yang banyak kita sadari itu," tandas Riza.
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya


Dukun Aki Cs Pembunuh Berantai di Bekasi Dituntut Hukuman Mati
Majelis hakim memberikan waktu dua minggu untuk ketiga terdakwa menyusun pleidoi.
Baca Selengkapnya


Sedang Berladang, Seorang Petani Temukan Dua Batu Meteor Berusia 4.567 Miliar Tahun
Dua batu luar angkasa ini berasal dari peristiwa meteor yang berbeda.
Baca Selengkapnya


Potret Perwira Polisi Anak Eks Kasau jadi 'Tukang Bakso': Jauh-Jauh Kuliah ke Luar Negeri
Perwira polisi anak eks Kasau sukses mencuri perhatian publik.
Baca Selengkapnya


Cinta Bersemi di Kampus, Siapa Sangka Anak Kos ini Bakal Jadi Calon Ibu Negara
Anak kos yang berhasil mencuri hati teman kuliahnya adalah Fery Farhati. Fery merupakan istri dari Anies Baswedan.
Baca Selengkapnya


Cara Membuat Nomor Halaman di Word, Begini Langkah Cepatnya
Terdapat cara membuat nomor halaman dengan mudah dan cepat yang bisa diterapkan bagi para penggunanya.
Baca Selengkapnya

Respons Gibran dan FX Rudy soal Jokowi Diusulkan Jadi Ketum PDIP
Rudy menilai, Jokowi merupakan sosok yang patut untuk memimpin PDIP setelah kepemimpinan Megawati lengser.
Baca Selengkapnya

Tembok Pembatas Laut dan Daratan Jakarta Bocor, Begini Penampakannya
Proyek NCICD itu akan dibangun panjang total tanggul pantai yang dibangun ada 46 km yang membentang dari Marunda hingga Tanjung Priok.
Baca Selengkapnya

Survei LSI Denny JA: Prabowo Unggul di Jabar-Jatim, Ganjar Jateng-Sumut
Selain Jabar dan Jatim, Prabowo juga unggul di Banten.
Baca Selengkapnya

Catat! Layanan Samsat Jakarta Kini Buka hingga Sabtu
Pada Sabtu, pelayanan Samsat dibuka sejak pukul 08.00 WIB 12.00 WIB.
Baca Selengkapnya

Golkar Yakin Kursi DPR di Jatim Naik pada Pemilu 2024, Begini Strateginya
Golkar menggenjot elektabilitas di Jawa Timur. Salah satunya dengan memberikan pembekalan kepada para saksi jelang Pemilu 2024
Baca Selengkapnya

Jokowi Sebut Studi Kereta Cepat Bandung-Surabaya Rampung Dua Pekan
Jokowi menjelaskan, setelah studi dari pemrakarsa selesai, akan dilanjutkan studi dari pemerintah.
Baca Selengkapnya

Kereta Cepat Resmi Beroperasi,Bagaimana Nasib Argo Parahyangan?
Jokowi ingin masyarakat bisa memilih transportasi sesuai keinginan masing-masing.
Baca Selengkapnya