Ini syarat PKB agar dukung Jokowi di Pilpres 2019
Merdeka.com - Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) masih meraba soal dukungan dalam Pilpres 2019. PKB belum menyatakan sikap bersama partai Demokrat dan PAN yang juga menggagas poros ketiga.
Ketua DPP PKB Lukman Edy mengatakan pihaknya juga punya syarat untuk Jokowi ingin mendapatkan hati partainya. Sebab, PKB sebagai partai berbasis Islam mengutamakan agenda keumatan.
Berangkat dari situ, Edy lantas menyinggung soal politisi PDIP Arteria Dahlan yang memaki jajaran kementerian Agama saat rapat kerja bersama bersama Jaksa Agung HM Prasetyo di DPR, Senayan, Jakarta pada Rabu (28/3) lalu.
"Tawaran kita kan dua hal itu, yang paling diprioritaskan adalah agenda keumatan. Kira kira visi misi 5 tahun yang akan datang Jokowi ini mencantumkan agenda keumatan atau tidak. Kalau kerjanya hanya misalnya politisi politisi PDIP hanya maki maki kementerian Agama, Departemen Agama ya bahaya ini," ujar Edy saat ditemui di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan, Jumat (30/3).
"Padahal itu kan Kementerian hadiah kepada umat itu, kemudian di caci maki bangsat segala macem menurut saya itu bagian dari warning juga itu kepada kita. ya jangan sampe menyakiti lah perasaan umat kan gitu. Agenda keumatan ini menjadi prioritas," tuturnya.
Wakil ketua komisi II ini menambahkan, Jokowi memang tertarik dengan tokoh sang ketum PKB yakni Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.
"Tapi sementara ini yang kita lihat pak Jokowi tertarik kepada Cak Imin sebagai cawapres," tandasnya.
Meski demikian, PKB bisa beralih dukungan ke poros lain. Jika akhirnya Jokowi tak bisa mengelola umat dengan baik sesuai dengan visi misi PKB.
"Kita tentu memuluskan agenda keumatan ini figur Cak Imin itu penting ngawal semua agenda keumatan. Kalo misalnya pak Jokowi tidak mau mengakomodir agenda keumatan menurut saya gak mungkin PKB bergabung, karena itu penting," tandasnya.
Sebelumnya, Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Arteria Dahlan angkat bicara atas ucapannya yang menyebut orang-orang di Kementerian Agama (Kemenag) 'bangsat' dalam rapat dengar pendapat dengan Jaksa Agung HM Prasetyo, kemarin (29/3). Ia meminta maaf atas ucapannya tersebut.
"Kalau ada ketersinggungan, mohon maaf. Kalau saya menyinggung Pak Menteri dan temen-temen Kemenag. Gak apa-apa saya katakan kalau pilihan kita semua mengatakan diksi ya, diksi kita bangsatnya beririsan ada yang tersinggung, saya katakan saya mohon maaf," katanya di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (29/3).
Menurut Arteria, dirinya sudah sering mengingatkan Kemenag untuk menyelesaikan masalah travel bodong yang sudah banyak memakan korban. Namun hingga kini belum juga mendapatkan jawaban yang jelas.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Jokowi: Debat Politisi Suasananya Panas, tapi Rakyat Santai Saja
Menurut Jokowi, masyarakat di desa dan daerah justru santai-santai saja menghadapi Pilpres 2024.
Baca SelengkapnyaSoal Dukungan Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang: Bisa Ditanyakan ke Bapak, Pilihannya Siapa
Terkait paslon yang didukung Jokowi di Pilpres 2024, Kaesang meminta agar ditanyakan langsung ke presiden
Baca SelengkapnyaPSI Sebut Keberpihakan Jokowi ke Capres Bukan Dosa, Sindir Kampanye Megawati di Pilpres 2004
Menurut Raja Juli, presiden maupun menteri merupakan warga negara yang memiliki hak politik untuk mendukung kandidat pilpres.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
PSI: Dukungan Jokowi ke Capres dan Parpol Bukan Dosa, Hal Lazim di Dunia Politik
"Tidak masalah, tidak berdosa memberikan dukungan politik," kata Sekjen PSI
Baca SelengkapnyaTernyata Ini Alasan Jokowi Bagi-Bagi Bansos Beras Jelang Pilpres 2024
Presiden akhirnya buka suara terkait polemik pemberian bansos beras kemasan 10 kg di tahun politik.
Baca SelengkapnyaSandiaga usai Ditertawakan soal PPP Tak Lolos ke DPR: Pak Jokowi Bilang Banyakin Doa
Sandiaga Uno menanggapi santai dijadikan tertawaan Presiden Jokowi dan para menteri kabinet soal PPP yang gagal masuk DPR RI.
Baca SelengkapnyaGanjar Sentil Maruarar Sirait: Atas Dasar Apa Pindah, Ideologi atau Pragamatis?
Ganjar pede hengkangnya ratusan anggota organisasi sayap PDIP pasca Ara mundur tidak berpengaruh terhadap suaranya di Jabar.
Baca SelengkapnyaIstana Minta Keluarnya Maruarar Sirait dari PDIP Tak Dikaitkan dengan Jokowi
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaPKS soal Pertemuan Surya Paloh dan Jokowi: Saksi Kami Masih Berjuang agar Suara Rakyat Tak Dicurangi
PKS menghormati pertemuan Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Baca Selengkapnya