Ide Sandiaga bereskan Metro Mini ugal-ugalan di Jakarta
Merdeka.com - Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta nomor urut 3, Sandiaga Uno mengaku memiliki solusi mengatasi permasalahan Metro Mini kerap ugal-ugalan di Jakarta. Pria akrab dipanggil Bang Sandi ini menilai perilaku itu lantaran mereka dikejar target setoran.
"Kita berdiskusi, istilahnya mereka mau dirangkul, dicarikan solusinya, karena kalau dibiarkan seperti ini akan berlangsung terus, ugal-ugalan karena mereka mengejar setoran," kata Sandi saat ditemui di lapangan Futsal Prestasi Penggilingan, Jakarta Timur, Kamis (17/11).
Politisi Partai Gerindra itu mengaku akan mengintegrasikan para Metro Mini dengan Transjakarta sebagai solusi. Meski hal ini juga telah dilakukan Pemerintah Provinsi DKI, namun solusi ditawarkan tidak diterima para pengusaha Metro Mini.
"Saya mau integrasi kan mereka ke Transjakarta dan mereka sepakat tapi mereka diberikan solusi. Selama ini solusi yang dikasih berkaitan dengan jumlah uang yang disetorkan untuk mendapatkan kendaraan baru belum bisa diterima oleh mereka," tutur Sandi.
Adapun solusi coba ditawarkan soal skema pendanaan untuk tiap Metro Mini sudah tidak layak. Selanjutnya, Sandi juga akan melatih ulang para mekanik.
"Sementara supir-supir ditata ulang, yang bisa masuk ke sistem transjakarta akan masuk. Kalau yang enggak, akan kita masukkan ke pelatihan-pelatihan supaya mereka bisa masuk ke sistem yang berbasis online," papar Sandi.
"Jadi itu yang saya akan lakukan dengan berdiskusi. Kemarin saya ke pulo gebang juga mereka mau termasuk mereka supir angkot mereka mau dikasih solusi," sambung Sandi.
Meski tawaran solusi tak jauh beda dengan Pemprov DKI Jakarta, namun Sandi mengklaim usahanya lebih mudah diterima masyarakat. Sebab, penolakan dulu lantaran tak ada komunikasi berjalan dengan baik.
"Tawaran solusi yang diberikan itu tidak menyelesaikan masalah, malah memberatkan. Saya basisnya pengusaha jadi saya tahu seperti apa, teman-teman organda juga memberikan saran dan saya pikir itu bisa dilakukan," tegas Sandi.
Rencana Sandi itu disambut baik Bahar, salah seorang pengusaha Metro Mini Pulo Gebang. Bahar mengaku sepakat Metro Mini direvitalisasi. Hanya saja harus didahului dengan komunikasi.
"Metro Mini sepakat revitalisasi, tapi yang dulu ditawarkan (Menhub) Budi Karya, dia memonopoli angkutan Metro Mini tidak sesuai dengan kemauan dari pemilik Metro Mini," ungkap Bahar.
Tak hanya itu, dia juga mengeluhkan dana pertama terlalu mahal dan tak sebanding dengan harga mobil dan pembagian hasil diterimanya. "DP-nya terlalu mahal, Rp 150 juta tapi yang diberikan ke pemilik hanya Rp 2,5 juta perbulan padahal harga satu bus ratusan Jakarta. Apalagi sekarang dia masuk ke terminal Pulo Gebang dan trayeknya tumpang tindih," terangnya.
(mdk/ang)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Joseph bilang Transjakarta rute 10M tersebut menggantikan Metro Mini T41 yang setop beroperasi usai pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaSidang putusan gugatan praperadilan Firli digelar Pengadilan Negeri Jakarta Selatan pada Selasa (19/12) besok.
Baca SelengkapnyaKabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi membenarkan adanya pelaporan polisi tersebut.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Gestur itu diungkap KPAD Kota Bekasi saat mendampingi tersangka menjalani pemeriksaan di Mapolres Metro Bekasi Kota.
Baca SelengkapnyaETH tak bicara banyak. Dia buru-buru masuk ke ruang pemeriksaan didampingi kuasa hukumnya.
Baca SelengkapnyaKapolda Metro Jaya Irjen Karyoto memimpin langsung proses pengamanan rekapitulasi hasil perolehan suara Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menyebut para tahanan dapat meloloskan diri dengan cara melewati ventilasi ruang sel.
Baca SelengkapnyaHeru menyebut, selama dua bulan juga Agustang tidak akan memperoleh tunjangan kinerja daerah (TKD) sebagai pegawai Dishub DKI Jakarta.
Baca SelengkapnyaPolda Metro Jaya menerima laporan yang dilayangkan Marsekal Muda Purn TNI Asep Adang Supriyadi soal plat dinasnya yang dicatut oleh pengemudi Fortuner arogan.
Baca Selengkapnya